Referendum kemerdekaan Skotlandia 2014

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Referendum Kemerdekaan Skotlandia
Kamis, 18 September 2014
Haruskah Skotlandia menjadi negara merdeka?
Hasil
Suara %
Ya 1.617.989 44,70%
Tidak 2.001.926 55,30%
Suara sah 3.619.915 99,91%
Suara kosong atau tidak sah 3.429 0.09%
Total suara 3.623.344 100.00%
Pemilih terdaftar/hadir 4.283.392 84.59%
Hasil menurut Wilayah Dewan
  Yes  No
Catatan: Gradasi warna menandakan kekuatan suara

Referendum kemerdekaan Skotlandia 2014 adalah referendum yang mempertimbangkan apakah Skotlandia harus menjadi negara merdeka atau tidak. yang diadakan pada tanggal, 18 September 2014.[1] Penghitungan suara dimulai setelah pemungutan ditutup pukul 22:00 BST (21:00 UTC), dan hasilnya diumumkan pada pagi tanggal 19 September. Kubu "No" yang menolak kemerdekaan memenangkan referendum ini dengan perolehan suara 55,3%.[2]

Setelah perjanjian antara pemerintah Skotlandia dan Britania Raya ditandatangani,[3] RUU Referendum Kemerdekaan Skotlandia yang mengatur penyelenggaraan referendum ini disahkan oleh Parlemen Skotlandia pada November 2013.[4][5][6] Pertanyaan referendum yang direkomendasikan oleh Komisi Pemilihan Umum Britania Raya adalah "Haruskah Skotlandia menjadi negara merdeka?" Pemilih hanya diperbolehkan menjawab Ya atau Tidak.[7] Agar berhasil, proposal kemerdekaan Skotlandia membutuhkan suara mayoritas. Meski ada beberapa pengecualian, seluruh penduduk Skotlandia berusia 16 tahun atau lebih memiliki hak suara, sekitar 4,3 juta jiwa.

Yes Scotland adalah grup kampanye utama yang mendukung kemerdekaan, sedangkan Better Together adalah grup kampanye utama yang menolak kemerdekaan. Referendum ini juga melibatkan berbagai grup kampanye lainnya, partai politik, perusahaan, surat kabar, dan tokoh ternama. Isu yang sering diangkat dalam kampanye meliputi mata uang yang akan digunakan Skotlandia, belanja publik, keanggotaan Uni Eropa, dan minyak Laut Utara.[8]

Tanggal dan persyaratan[sunting | sunting sumber]

Perdana Menteri Skotlandia Alex Salmond dan Wakil Perdana Menteri Nicola Sturgeon pada peluncuran National Conversation, 14 Agustus 2007

Pemerintah Skotlandia mengumumkan pada 21 Maret 2013 bahwa referendum akan diadakan tanggal 18 September 2014.[1] Sejumlah berita menduga musim gugur 2014 dipilih oleh pemerintah karena dekat dengan ulang tahun Pertempuran Bannockburn ke-700 (meski ulang tahunnya jatuh pada bulan Juni),[9][10] namun klaim tersebut dibantah oleh Alex Salmond.[11] Berita lainnya juga menduga musim gugur 2014 dipilih karena Skotlandia menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Persemakmuran 2014 dan Piala Ryder 2014 sekitar bulan-bulan tersebut.[9][10][12]

Menurut 2010 Draft Bill, orang-orang berikut berhak memberi suara dalam referendum:[13]

  • Warga negara Britania Raya yang menetap di Skotlandia;
  • Warga 53 negara Persemakmuran lainnya yang menetap di Skotlandia;
  • Warga 27 negara Uni Eropa lainnya yang menetap di Skotlandia;
  • Anggota House of Lords yang menetap di Skotlandia;
  • Personel Service/Crown yang berdinas di Britania Raya atau luar negeri untuk Angkatan Bersenjata atau Pemerintah Kerajaan yang terdaftar untuk memberi suara di Skotlandia.

Pemerintah Skotlandia berencana mengurangi usia pemilih referendum dari 18 ke 16 tahun sesuai kebijakan SNP yang akan mengurangi usia pemilih untuk semua pemilu di Skotlandia.[13][14][15] 16 merupakan usia kapasitas hukum di Skotlandia sejak pengesahan Age of Legal Capacity (Scotland) Act 1991. Pasca Perjanjian Edinburgh antara pemerintah Skotlandia dan Britania Raya, tampaknya remaja berusia 16 dan 17 tahun akan dibolehkan memberi suara dalam referendum.[14] Undang-undang perpanjangan rentang usia sampai 16 dan 17 tahun secara resmi diajukan oleh Parlemen Skotlandia pada bulan Maret 2013.[16]

Bulan Januari 2012, anggota Parlemen Skotlandia dari Partai Buruh Elaine Murray memimpin perdebatan seputar perluasan cakupan pemilih hingga warga Skot yang tinggal di luar Skotlandia, termasuk sekitar 800.000 orang Skot yang tersebar di seluruh Britania Raya.[17] Rencana ini ditentang oleh pemerintah Skotlandia yang berpendapat hal tersebut akan menambah rumit referendum dan mengutip pernyataan Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa sebuah referendum yang didasarkan pada kriteria alih-alih tempat tinggal akan diragukan oleh negara-negara lain.[17] Di House of Lords, Baroness Symons berpendapat bahwa seluruh Britania Raya harus diizinkan memberi suara mengenai kemerdekaan Skotlandia, karena dampaknya akan dirasakan oleh seluruh negeri. Argumen ini ditolak oleh pemerintah Britania Raya. Lord Wallace memaparkan fakta bahwa sejak 1973 hanya 2 dari 11 referendum yang diselenggarakan di seluruh Britania Raya.[17]

Survei[sunting | sunting sumber]

Dua opsi[sunting | sunting sumber]

2013[sunting | sunting sumber]

Tanggal
survei
Organisasi survei Ukuran sampel Ya Tidak Belum memutuskan Selisih
10-13 Sep ICM/Scotland on Sunday Diarsipkan 2013-09-18 di Wayback Machine. 1,002 32% 49% 19% 17%
30 Agt - 5 Sep Panelbase/Sunday Times 1,002 37% 47% 16% 10%
23-28 Agt Panelbase/Scottish National Party 1,043 44% 43% 13% 1%
21–27 Agt TNS BMRB Diarsipkan 2013-09-07 di Wayback Machine. 1,067 25% 47% 28% 22%
19–22 Agt YouGov/Devo Plus Diarsipkan 2014-06-29 di Wayback Machine. 1,171 29% 59% 10% 30%
16 Agt Angus Reid/Daily Express 549 34% 47% 19% 13%
17–24 Juli Panelbase/Sunday Times 1,001 37% 46% 17% 9%
10–16 Mei Panelbase/Sunday Times 1,004 36% 44% 20% 8%
29 Apr – 5 Mei Ipsos MORI/The Times Diarsipkan 2016-03-05 di Wayback Machine. 1,001 31% 59% 10% 28%
20 Mar – 2 Apr TNS BMRB Diarsipkan 2013-08-21 di Wayback Machine. 1,002 30% 51% 19% 21%
18–22 Mar Panelbase/Sunday Times 885 36% 46% 18% 10%
20–28 Feb TNS BMRB/Scottish CND Diarsipkan 2013-08-21 di Wayback Machine. 1,001 33% 52% 15% 19%
4–9 Feb Ipsos MORI/The Times Diarsipkan 2016-03-05 di Wayback Machine. 1,003 34% 55% 11% 21%
30 Jan – 1 Feb Angus Reid[pranala nonaktif permanen] 1,003 32% 47% 20% 15%
11–21 Jan Panelbase/Sunday Times 1,004 34% 47% 19% 13%
3–9 Jan TNS BMRB Diarsipkan 2013-11-05 di Wayback Machine. 1,012 28% 48% 24% 20%
3–4 Jan Angus Reid Diarsipkan 2013-03-10 di Wayback Machine. 573 32% 50% 16% 18%

2012[sunting | sunting sumber]

Tanggal
survei
Organisasi survei Ukuran sampel Ya Tidak Belum memutuskan Selisih
22–24 Okt YouGov/DC Thompson 1,004 29% 55% 14% 26%
9–19 Okt Panelbase/Sunday Times Diarsipkan 2014-10-30 di Wayback Machine. 972 37% 45% 17% 8%
15 Okt Perjanjian Edinburgh (2012)
8–15 Okt Ipsos MORI/The Times Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine. 1,003 30% 58% 12% 28%
26 Sep – 4 Okt TNS BMRB Diarsipkan 2013-11-26 di Wayback Machine. 995 28% 53% 19% 25%
17–20 Jun YouGov/Fabian Society 1,029 30% 54% 16% 24%
7–14 Jun Ipsos MORI/The Times/The Sun Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine. 1,005 35% 55% 11% 20%
27–29 Jan Ipsos MORI/The Times/The Sun Diarsipkan 2015-11-02 di Wayback Machine. 1,005 39% 50% 11% 11%
9–11 Jan YouGov/The Sun 1,002 33% 53% 14% 20%

2011[sunting | sunting sumber]

Tanggal
survei
Organisasi survei Ukuran sampel Ya Tidak Belum memutuskan Selisih
24–31 Agt TNS BMRB/The Herald Diarsipkan 2013-11-26 di Wayback Machine. 1,007 39% 38% 23% 1%
5 Mei Pemilihan umum Parlemen Skotlandia 2011

Tiga opsi[sunting | sunting sumber]

Tanggal
survei
Organisasi survei Merdeka Devolusi
maksimal
Status Quo Belum memutuskan Sumber
26 Oktober 2012 YouGov 23% 41% 25% 11% [18]
14 Juni 2012 Ipsos MORI 27% 41% 29% 4% [19]
13 Januari 2012 ICM 26% 26% 33% 10% [19]
1 November 2011 TNS BMRB 28% 33% 29% 10% [19]

Dampak potensial[sunting | sunting sumber]

Irvine Welsh berpendapat bahwa kemerdekaan Skotlandia akan memperbaiki "proses perdamaian Irlandia Utara". Di situs Bella Caledonia, ia menulis: "Jika kita menolak mengikuti kebijakan imperialis politik Britania Raya, banyak kesempatan baru yang terbuka. Misalnya, Irlandia sebagai bangsa berdaulat kelak mampu melihat dirinya sebagai bagian dari entitas geografis dan budaya yang sama. Hal ini justru membuka kesempatan dalam perkembangan proses perdamaian di Irlandia Utara".[20]

Sejumlah politikus dari Partai Sosialis Skotlandia menanggapi panjang lebar seputar dampak kemerdekaan. Alan McCombes menulis bahwa "penghapusan warna biru dari bendera Union Jack dan pembubaran negara Britania Raya yang berusia 300 tahun akan [menjadi] tamparan psikologis yang parah bagi kekuatan-kekuatan kapitalisme dan konservatisme di Britania, Eropa, dan Amerika Serikat," dan "simbolisme yang muncul sama hebatnya seperti pembubaran Uni Soviet pada awal 1990-an". Ia juga mengklaim bahwa meski pembubaran Britania Raya tidak mengakibatkan kemunculan "sosialisme instan", pembubaran ini akan merintis "peralihan keseimbangan ideologi dan dorongan kelas".[21] Pada Mei 2013, Colin Fox menyebut pemungutan suara kemerdekaan ini sebagai "kekalahan besar pemerintah Britania Raya dan kekuasaannya atas ekonomi, masyarakat, budaya, dan politik kita," sekaligus sebagai kesempatan untuk "[menolak] neo-liberalisme, korporatisme, dan finansialisasi ekonomi dan hubungan kelas kita yang sudah ada".[22]

Sejumlah survei menunjukkan adanya peningkatan dukungan kuat bagi Majelis Nasional Wales jika Skotlandia memilih merdeka.[23]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Scotland to hold independence poll in 2014 – Salmond". BBC News. 10 January 2012. Diakses tanggal 15 April 2014. 
  2. ^ "Scottish referendum: Scotland votes no to independence". BBC News. 19 September 2014. Diakses tanggal 19 September 2014. 
  3. ^ "Agreement between the United Kingdom Government and the Scottish Government on a referendum on independence for Scotland" (PDF). 15 October 2012. Archived from the original on 2013-01-09. Diakses tanggal May 2013. 
  4. ^ "Response to referendum consultation". Scotland.gov.uk. 11 May 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-03. Diakses tanggal 11 October 2012. 
  5. ^ "Scottish Independence Referendum Bill". Scottish.parliament.uk. Diakses tanggal 31 January 2014. 
  6. ^ Text of the Scottish Independence Referendum Act 2013 as in force today (including any amendments) within the United Kingdom, from legislation.gov.uk
  7. ^ "Government accepts all Electoral Commission recommendations". Scotland Government. 30 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-05. Diakses tanggal 9 September 2014. 
  8. ^ "Scottish independence: a guide to the big decision". The Guardian. Diakses tanggal 9 September 2014. 
  9. ^ a b Severin Carrell and Nicholas Watt. "Scottish independence: Alex Salmond sets poll date – and defies London | Politics". The Guardian. Diakses tanggal 11 October 2012. 
  10. ^ a b "Bannockburn date mooted for referendum". Herald Scotland. 2 January 2012. Diakses tanggal 11 October 2012. 
  11. ^ Carrell, Severin (11 January 2012). "Scottish independence referendum: why autumn 2014?". www.guardian.co.uk. Guardian News and Media Limited. Diakses tanggal 12 August 2012. 
  12. ^ "Scotland's referendum: If at first you don't succeed". The Economist. Diakses tanggal 11 October 2012. 
  13. ^ a b "Scotland's Future: Draft Referendum (Scotland) Bill Consultation Paper" (PDF). www.scotland.gov.uk > Publications > 2010 > February > Scotland's Future: Draft Referendum (Scotland) Bil > PDF 1. Scottish Government. 25 February 2010. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2010-02-25. Diakses tanggal 25 February 2010. 
  14. ^ a b "Viewpoints: Can 16- and-17-year olds be trusted with the vote?". BBC News. BBC. 14 October 2012. Diakses tanggal 14 October 2012. 
  15. ^ Macdonnell, Hamish (17 September 2011). "16-year-olds likely to get the vote on Union split". The Times Scotland. London: Times Newspapers Limited. Diakses tanggal 18 September 2011. 
  16. ^ "Scottish independence: Bill to lower voting age lodged". 12 March 2013. 
  17. ^ a b c "Scottish independence: SNP dismisses ex-pat voting call". BBC News. BBC. 18 January 2012. Diakses tanggal 19 January 2012. 
  18. ^ Bargeton, Steve (26 October 2012). "Courier poll a blow to SNP's independence hopes". The Courier. DC Thomson. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-29. Diakses tanggal 26 October 2012. 
  19. ^ a b c "UK Polling Report". UK Polling Report. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-27. Diakses tanggal 11 October 2012. 
  20. ^ "Scottish independence will allow us to become more British, says Irvine Welsh". Guardian. 10 January 2013. 
  21. ^ "Why the left should back independence". 2011-05-19. Diakses tanggal 2013-04-01. 
  22. ^ "Scottish independence: Scotland's Road to Socialism". 29 May 2013. Diakses tanggal 29 May 2013. 
  23. ^ Matt Withers. "Voters would say "No" to an independent Wales: poll – Wales News – News". WalesOnline. Diakses tanggal 11 October 2012. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]