Red Lotus (Avatar: The Legend of Korra)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Red Lotus (Lotus Merah) merupakan suatu perkumpulan yang bertujuan untuk mengembalikan kebebasan utuh kepada seluruh umat manusia.[1] Misi mereka adalah menyatukan dunia roh dan dunia manusia dan menghapuskan batas-batas negara. Ordo ini bergerak secara tersembunyi namun militan. Beberapa orang yang dengan terbuka menyatakan keterkaitannya dengan ordo ini adalah Zaheer, P'li, Ghazan, Ming-Hua, dan Unalaq.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Mendekati akhir dari Perang Seratus Tahun, Ordo Lotus Putih muncul untuk menyatakan dukungannya kepada Avatar. Bersama dengan TIm Avatar, tentara Kerajaan Bumi dan Suku Air, serta pejuang perang lainnya mereka berusahan melawan Kerajaan Api dan menghentikan kependudukan negara api di seluruh negara, termasuk pusat Kerajaan Bumi, Ba Sing Se.[2] Setelah perang tersebut berakhir, ordo ini terus melakukan usaha-usaha untuk menjaga kedamaian dunia. Keberadaan ordo yang dulunya cukup rahasia kemudian menjadi lebih terbuka setelah perang berakhir. Ordo ini juga secara jelas menyatakn untuk melayani dan membantu Avatar. Beberapa orang merasa hal ini sudah menyimpang dari nilai-nilai ordo dan merasa ordo ini telah berubah menjadi pelayan dari "negara-negara yang korup". Selanjutnya, terjadi pertentangan di antara anggota-anggota ordo, salah satunya Xia Bau yang menganggap ordo ini hanya menjadi pembantu Avatar, mereka memutuskan untuk memisahkan diri dan membentuk ordo lain, yakni Lotus Merah. Bersama dengan orang-orang yang sepaham, mereka ingin menghapuskan pengaruh negara dan memberikan kebebasan utuh kepada seluruh manusia. Untuk dapat mencapai hal tersebut, mereka berencana untuk menyatukan kembali dunia manusia dan dunia roh, serta meruntuhkan batas-batas negara dan melenyapkan pemimpin-pemimpinnya.[1]

Rencana ini dimulai dengan pertemuan Zaheer dan Unalaq remaja di Red Lotus. Setelah mengetahui bahwa pemisahan Raava dan Vaatu oleh Avatar Wan menyebabkan ketidakseimbangan di dunia, mereka berniat untuk mengembalikan hal tersebut. Agar tujuan ini dapat dicapai, keduanya setuju untuk menculik Avatar penerus Aang dan mengajarkannya sesuai dengan paham yang dianut ordo ini. Oleh karena itu, Zaheer, P'li, Ghazan, dan Ming-Hua berkumpul untuk menculik Korra setahun setelah pengukuhannya sebagai Avatar. Aksi ini kemudian digagalkan oleh Raja Api Zuko, Ketua Sokka, dan Tonraq, dan mereka semua dikirim ke beberapa penjara terpisah dengan sel yang didesain khusus untuk membatasi kemampuan pengendalian mereka. Unalaq yang tidak mengikuti pertemuan ini dengan rapat menutup identitasnya, bahkan bekerja sama dengan Raja Api Zuko untuk mendesain penjara khusus bagi tiap-tiap anggota.[1]

Setelah Korra beranjak remaja Unalaq merayu Avatar tersebut untuk membuka portal dunia roh yang terdapat di Kutub Selatan untuk memenuhi ambisi pribadinya. Setelah portal tersebut terbuka, Unalaq memaksa Korra untuk membebaskan Vaatu dari Pohon Waktu.[3] Ambisinya untuk menjadi Avatar baru dengan kekuatan Vaatu kemudian dihancurkan oleh Roh Korra yang kembali bersatu dengan Raava setelah tercabik dan terpisah darinya di dunia roh. Ambisi Unalaq untuk menjadi Avatar baru dianggap bukan bagian dari baik rencana maupun tujuan Lotus Merah, namun dalam pelaksanaannya, tujuan ordo untuk menyatukan dunia manusia dan roh sudah tercapai.

Terbukanya portal menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan di dunia. Hal ini menyebabkan munculnya pengendali udara baru dari orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki kemampuan pengendalian apapun, termasuk Zaheer. Kemampuan barunya ini kemudian dimanfaatkan untuk membebaskan diri dari penjara khususnya di Kuil Udara. Selanjutnya, ia menyamar menjadi anggota Lotus Putih dan menyebrang ke penjara khusus Ghazan yang berada di tengah lautan. Ia melakukan penyerangan terhadap penjaga penjara dan berhasil menyelundupkan tiga buah batu yang kemudian digunakan Ghazan untuk melakukan pengendalian lava. Mereka berdua kemudian berpindah untuk membebaskan Ming-Hua dari penjaga di gunung api, dan terakhir membebaskan P'li dari penjara di tundra kutub selatan. Pembebasan anggota terakhir diintervensi oleh Tonraq dan Raja Api Zuko, namun mereka tetap mampu meloloskan diri.[4]

Untuk dapat menemukan Avatar, Zaheer berpura-pura menjadi pengembara dan pergi ke kuil udara untuk menjadi biksu. Gerak-geriknya membuat Kya curiga. Kecurigaan Kya terjawab setelah ia mendapati Zaheer masuk ke kantor Tenzin dan mengambil liontin Guru Laghima. Ia berhasil melarikan diri, namun identitasnya tersebar dan ia gagal mendapatkan lokasi Avatar. Hal ini menyebabkan mereka semua menjadi buronan, sehingga mereka meninggalkan Kota Republik dan tinggal di hutan.[5] Dengan bersemedi Zaheer mencari lokasi Korra. Saat mereka bertemu di dunia roh, Zaheer secara sembunyi-sembunyi menyebutkan lokasi Korra di Oase Misty Palm dan ketiga temannya melakukan penyerangan. Penyerangan tersebut gagal, namun Korra serta Asami berhasil melarikan diri dan tertangkap oleh prajurit Kerajaan Bumi. Hal ini membuat mereka terpaksa berhadapan dengan Ratu Bumi dan Dai Li. Mengetahui bahwa Korra tidak ada di istana, Zaheer membunuh Ratu. Setelah kematian Ratu, Zaheer menyebarkan berita tersebut dan "mengembalikan Ba Sing Se ke tangan rakyat".[6]

Tidak kunjung menemukan Avatar, keempat anggota menyandera seluruh murid kuil udara dan keluarga Tenzin. Ia menghubungi Korra dan menyatakan akan membunuh mereka jika tidak segera menyerahkan diri. Korra menyerahkan diri untuk dibawa ke persembunyian Red Lotus dan ditahan dengan rantai besi. Salah satu anggota kemudian memasukkan racun merkuri ke tubuh Avatar untuk memaksanya masuk ke keadaan Avatar. Korra berhasil dipaksa masuk, namun ia memberontak dan menarik Zaheer dalam perkelahian. Saat keduanya berkelahi di udara, Ghazan dan Ming-Hua melakukan perlawanan terhadap Mako dan Bolin, namun kalah dan meninggal. Efek racun menyebabkan Korra jatuh ke tebing dan Zaheer memanfaatkan keadaan tersebut untuk mengambil nafas Avatar tersebut. Namun, sebelum ia berhasil menyelesaikannya, seluruh pengendali udara yang bebas membuat suatu tornado besar yang menarik keduanya ke tanah dan Zaheer ditahan oleh Lin Beifong.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Episode guide for 309 - The Stakeout :: AvatarSpirit.net". korra.avatarspirit.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-21. Diakses tanggal 2020-06-20. 
  2. ^ "Episode guide for 319 - Sozin's Comet, Part 2: The Old Masters :: AvatarSpirit.net". atla.avatarspirit.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-22. Diakses tanggal 2020-06-21. 
  3. ^ "Episode guide for 202 - The Southern Lights :: AvatarSpirit.net". korra.avatarspirit.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-22. Diakses tanggal 2020-06-21. 
  4. ^ "Episode guide for 304 - In Harm's Way :: AvatarSpirit.net". korra.avatarspirit.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-21. Diakses tanggal 2020-06-21. 
  5. ^ "Episode guide for 305 - The Metal Clan :: AvatarSpirit.net". korra.avatarspirit.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-22. Diakses tanggal 2020-06-21. 
  6. ^ "Episode guide for 310 - Long Live the Queen :: AvatarSpirit.net". korra.avatarspirit.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-22. Diakses tanggal 2020-06-21. 
  7. ^ "Episode guide for 313 - Venom of the Red Lotus :: AvatarSpirit.net". korra.avatarspirit.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-21. Diakses tanggal 2020-06-21.