Qin Er Shi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kaisar Qin Er Shi
秦二世
Kaisar Tiongkok ke-2
BerkuasaOktober 210 SM – Oktober 207 SM
PendahuluQin Shi Huang
PenerusQin San Huang
Informasi pribadi
Kelahiran229 SM
Kematian207 SM
WangsaDinasti Qin
Nama lengkap
Nama di Leluhur: Ying (嬴)
Clan name: Zhao (赵)
Mengingat nama: Huhai (胡亥)
AyahQin Shi Huang

Qin Er Shi (229 SM - 207 SM awal Oktober) secara harfiah berarti "Kaisar Kedua dari Dinasti Qin" memiliki nama diri Hu Hai, adalah kaisar kedua dari Dinasti Qin di Tiongkok dari 210 SM sampai 207 SM.

Qin Er Shi adalah putra Qin Shi Huang (Kaisar Pertama dari Qin), tetapi dia bukan putra mahkota sesungguhnya. Dalam 210 SM, ia didampingi ayahnya dalam perjalanan ke Tiongkok Timur, yang selama perjalanan ayahnya mati tiba-tiba ketika mereka tiba di desa Shaqiu. Di bawah nasihat dari orang kasim pemimpin Zhao Gao dan perdana menteri Li Si, ia menempa suatu keputusan yang gadungan dari ayahnya, yang memerintahkan saudaranya, yaitu putra mahkota Fusü, yang pada saat itu bersama Meng Tian berjaga di perbatasan, untuk bunuh diri, dan menetapkan dirinya sebagai ahli waris.

Setelah naik tahta, ternyata ia tidak mampu melawan pemberontak-pemberontak di seluruh negara dan pengkhianatan dari dalam istananya sendiri. Ia sangat tergantung pada Zhao Gao sehingga dia sendiri bertindak seperti suatu kaisar boneka. Dalam 207 SM, dinasti Qin mendekati ambruk dan Zhao Gao takut bahwa Qin Er Shi akan meminta pertanggung jawabannya. Oleh karena itu, Zhao Gao berkomplot dengan yang lain untuk memaksa kaisar itu kepada bunuh diri.

Seorang putra Fusü, yang bernama Ziying, yang selamat dari keganasan kaisar dan fitnahan Zhao Gao, pada tahun berikutnya berkesempatan membunuh Zhao Gao dan menyerahkan kepalanya kepada Liu Bang, (pendiri dinasti Han) yang ketika itu menyerbu ibu kota Qin.

Nama[sunting | sunting sumber]

Nama dari kaisar, Er Shi, termasuk dalam populer di Kanton sebagai "二世祖". Ungkapan ini menjelaskan istilah negatif yang ditimbulkan oleh anak-anak manja kaya orang tua, semakin sedikit atau tidak dengan nilai-nilai moral, atau apapun bentuk diperlukan keterampilan kehidupan sehari-hari.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]