Politeknik Hasnur

Politeknik Hasnur
Moto dalam bahasa Inggris	Stairs to the Future
Jenis	Perguruan Tinggi Swasta
Didirikan	June 11, 2012
Direktur	Tesdiq Prigel Kaloka, M.Si
Alamat	Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Handil Bakti Ray V, Kec. Alalak, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Indonesia 70581, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Indonesia
Warna	Biru
Nama julukan	Polihasnur/Polhas
Situs web	http://www.polihasnur.ac.id

Politeknik Hasnur yang disingkat Polihasnur/Polhas adalah sebuah institusi pendidikan tinggi swasta yang berada di bawah naungan Yayasan Hasnur Centre. Sistem pendidikan yang digunakan adalah jalur vokasi yang lebih banyak menekankan pada penguasaan keahlian dan keterampilan.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Politeknik Hasnur mendapat izin penyelenggaraan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 223/E/O/2012 tanggal 11 Juni 2012, dan diresmikan pada tanggal 9 Februari 2013 oleh Mendikbud Prof. Muhammad Nuh, DEA.[2]

Saat awal berdiri, Polihasnur memiliki tiga program studi yaitu D3 Teknik Otomotif, D3 Teknik Informatika, dan D3 Budidaya Tanaman Perkerkebunan.

Namun sejak tahun 2023, Politeknik Hasnur membuka program Sarjana Terapan yaitu D4 Bisnis Digital, D4 Akuntansi Bisnis Digital, D4 Manajemen Pemasaran Internasional, dan D4 Teknologi Rekayasa Multimedia.[3]

Visi dan Misi[sunting | sunting sumber]

Politeknik Hasnur memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi:

“Menjadikan Politeknik yang Unggul Berbasis Kompetensi Kerja dan Berkarakter Kewirausahan serta Profesional di Bidangnya.”

Misi:

Menyelenggarakan program pendidikan vokasi integratif dan bermutu, memiliki relevansi kompetensi kerja yang sesuai kebutuhan dunia usaha maupan industri serta didukung oleh leadership, managerial skills, entrepreneurship.
Melaksankan penelitian terapan maupun riset inovasi IPTEKS dalam produk atau konsep yang berdaya guna untuk kegiatan produktif lembaga, pengembangan keilmuan, peningkatan mutu perekonomian masyarakat serta industri.
Berperan aktif dalam program pengabdian masyarakat dengan memberikan solusi dari segi kepraktisan dan kemanfaatan, untuk mendorong daya saing.
Meningkatkan mutu lembaga secara berkelanjutan dengan sistem tata kelola yang baik (good governance) melalui standarisasi secara internal dan eksternal.[4]