Pinem Keliat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pinem Keliat adalah bagian dari Submarga Perangin-angin Pinem. Pinem Keliat juga sering di sebut Pinem Mbako/Cegah yang berasal dari daerah Ajinembah - Suka (Taneh Gara). Sejarah singkat asal usul Pinem menurut Tokoh Pinem Tertua adalah seorang anak muda (anak perana erbarung) yang merantau ke Suka Tanah Merah, konon ceritanya anak muda tersebut pandai berkelahi dan bertemu dengan seorang Raja Sibayak Suka yang mengangkatnya menjadi Panglima Perangnya. Pada saat perang terjadi anak muda tersebut mampu mengalahkan musuh dan membawa kemenangan kepada Raja tersebut, sehingga Raja tersebut memberikan hadiah menikahkan (erjabu) anak muda tersebut dengan Putri Sibayak Suka, dan memberikan banyak hadiah lainnya seperti Biji Ropah, Biji Cimen, Biji Gundur, Biji Jambe masing-masing sebanyak 1 cangkir (gantang), juga 1 pasang Kerbau (Kerbo Sada Nioga), Senjata angin (Bedil), tanah (pertapaken) dan rumahnya. Akhirnya anak muda tersebut kaya dan mempunyai keluarga. Karna sifat aslinya adalah suka berkelahi, dia berkelahi dengan masyarakat setempat (anak kuta) yang berburu di ladangnya. Karena dia kalah berkelahi akhirnya dia tersinggung (megelut) dan meninggalkan anak dan istrinya yang sedang mengandung di ladangnya. Nama ladang tadi disebut ladang Keliat.[1]

Silsilah Pinem Keliat menurut Persebarannya[sunting | sunting sumber]

Giriten Juma Gerat
  • Pernantin (Pa Ligen/ Br Karo)
  • Buluh Naman (Br Pinem/ Surbakti)
  • Berastagi (Pa Busan/Mencah/ Br Tarigan-Br Purba)
  • Buluh Pancur (Pa Busan)
  • Pamah (Pa Ngerbo)
    1. Ngerbo Pinem/ Tetap Br Sembiring (Sinursur Pinem Juma Gerat)
    2. Nd Ngayam Br Pinem/ Tarigan (Rakut)
    3. Nd Nggindar Br Pinem/ Pa Bantenggena Kaban
    4. Nd Sahun Br Pinem/ T. Sibero (Juhar)
  • Juhar (Br Pinem/Tarigan Sibero)

Pinem Jumat Gerat[sunting | sunting sumber]

Pinem Juma Gerat adalah salah satu persebaran Pinem Keliat. Sinursur (keturunan) orangtua pertama (Nenek Moyang) yang menempati Kampung Halaman Juma Gerat adalah Alm Ngerbo Pinem dan Alm Tetap Br. Sembiring. Untuk mengenang jasanya semasa hidup sekaligus menjadi bukti sejarah pendiri (Simantek Kuta) Desa Juma Gerat dibuatlah tempat tulang-belulang Leluhur (Nenek Moyang) ini pada tempat khusus yang bernama Giriten yang ukurannya kira-kira 2,5 meter x 2,5 meter yang dibangun pada tanggal 1 Januari 1975.[2][3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Buku Besar Silsilah Pinem Mergana
  2. ^ Pengajar Filsafat di Unimed. "Geriten Bagi Masyarakat Karo". analisadaily.com. 
  3. ^ Silsilah Pinem Mergana. Bandar Lampung - Sidikalang: Salam Pinem, Drs. 1998. hlm. 22.