Pesantren Al Irsyad Kresek
- Artikel ini bukan mengenai Pesantren Keresek di Garut, Jawa Barat.
| Pesantren Al Irsyad Kresek المعهد ١لاسلامي الإرشاد | |
|---|---|
 | |
| Alamat | |
Jl. K.H. Mursydi, Blok Masjid Al Karomah Sambirampak Kidul, Kotaanyar, Probolinggo , | |
| Koordinat | -7,7749568, 113,5454687 |
| Situs web | [1] |
| Informasi | |
| Jenis | Pondok pesantren |
| Afiliasi | Islam Nahdlatul Ulama |
| Didirikan | Abad ke-19 |
| Pendiri | |
| Pimpinan | Kyai Hodri Tohir |
| Pengasuh |
|
| Kalender akademis | Hijriyah |
| Lain-lain | |
| Julukan | al Irsyad |
| Olahraga andalan | Pencak Silat IPSNU |
| Warna almamater | Hijau, Biru, Kuning |
| Alumni | ASAI |
| Angkutan umum | Bus Pesantren |
| Moto | |
| Pesantren Al Irsyad Kresek adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua dan bersejarah yang pernah ada di Probolinggo, Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka pada abad ke 19 (1926) yaitu tepatnya 1926 yang ditandai dengan berdirinya Masjid Al Karomah, di Sambirampak Kidul, Kotaanyar, Probolinggo, Jawa Timur. | |
Pesantren Al Irsyad Kresek (Melayu: Pesantren Al Irsyad, Jawi: المعهد ١لاسلامي الإرشاد) adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Probolinggo. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya pada abad ke 19 yang ditandai dengan berdirinya Masjid Al Karomah oleh Kyai Mursyidi al-Karamah, di Sambirampak Kidul, Kotaanyar, Probolinggo, Jawa Timur. Komplek Pesantren Al Irsyad berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 1 hektare dengan jumlah santri ± 1.000(1944).
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Dalam sejarahnya, Pesantren Al Irsyad pernah mengalami zaman keemasan berkat kealiman, kharisma, dan kepiawaian kyai yang mengasuhnya. Ribuan santri berduyun-duyun menuntut ilmu di Pondok ini. Mereka berasal dari hampir seluruh tanah Tapal Kuda dan sekitarnya. Jumlah santri yang begitu besar dan berasal dari berbagai daerah dan berbagai latar belakang itu menunjukkan kebesaran lembaga pendidikan ini.
Setelah Kiai Mursyidi al-Karomah wafat, dia digantikan oleh cucu dari saudara perempuannya yang bernama Kiai Badrus Sholeh. Demikianlah Pesantren Al Irsyad Kresek hidup dan berkelanjutan dari generasi ke generasi, dari pengasuh satu ke pengasuh lain. Tetapi, pada pertengahan abad ke-19 atau pada generasi kedua keluarga Kiai Mursyidi, Pesantren ini mulai surut.
Sepeninggal Kiai Mursyidi al-Karomah, kejayaan Pesantren Irsyad tinggal kenangan. Jumlah santrinya kian menyusut. Walaupun demikian, banyak para santri dan anak cucunya yang mengembangkan agama Islam dengan mendirikan Pondok Pesantren di berbagai daerah di jawa timur. Salah satu yang terbesar adalah Nurul Jadidi situbondo asuhan Kiai Abdul Majid Tembreng yang terletak di wilayah Situbondo. Pondok ini didirikan oleh salah satu santrinya.
Daftar Pustaka[sunting | sunting sumber]
- Rizal, AS ( 2017). Shahibul Fadhilah Kyai Mursyidi al-Karamah Auliya’ Penuh Karamah & ajaran Islam di Tapal Kuda. Kotaanyar: Al Irsyad Press.
 | Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |