Pertempuran Tondibi
Pertempuran Tondibi | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Invasi Songhai oleh Maroko | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Kesultanan Maroko | Kerajaan Songhai | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Judar Pasha | Askia Ishaq II | ||||||
Kekuatan | |||||||
2.500 infantri yang dilengkapi oleh Arquebus |
9.700 infantri | ||||||
Korban | |||||||
Tidak diketahui | Tidak diketahui, tetapi besar |
Pertempuran Tondibi adalah pertempuran yang berlangsung saat Maroko menyerbu wilayah Kerajaan Songhai pada abad ke-16. Walaupun kalah jumlah, pasukan Maroko yang dipimpin oleh Judar Pasha berhasil mengalahkan Askia Ishaq II dari Songhai. Judar Pasha lalu meneruskan pergerakannya ke Gao dan menjarah kota tersebut. Ia juga menjarah kota Timbuktu dan Djenné. Penjarahan ketiga kota tersebut mengakibatkan kehancuran Kerajaan Songhai, tetapi pada saat yang sama Maroko tidak dapat mengendalikan wilayah yang mereka taklukan akibat sulitnya komunikasi dan pengiriman persediaan yang melintasi Gurun Sahara. Songhai sendiri terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil dan mantan penguasanya mendirikan Kerajaan Dendi.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Basil Davidson, Africa in History. New York: Simon & Schuster, 1995.
- C.R. Pennell, Morocco: From Empire to Independence. London: Oneworld, 2009. 2nd edition.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]