Perkebunan tebu di Hawaii

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tebu diperkenalkan di Hawaii oleh para penduduk pertamanya pada sekitar 600 Masehi dan diobservasi oleh Kapten Cook saat kedatangannya di kepulauan tersebut pada 1778.[1] Gula secara cepat menjadi sebuah bisnis besar dan menggenerasikan pertumbuhan penduduk di kepulauan tersebut dengan 337,000 orang berimigrasi sepanjang abad.[2] Gula yang tumbuh dan diproses di Hawaii biasanya dikirim ke Amerika Serikat dan, dalam kuantitas kecil, dikirim ke seluruh dunia. Terdapat beberapa kelompok yang memiliki pengaruh utama di Hawaii.

Pabrik Puunene milik Perusahaan Gula & Komersial Hawaii di Maui adalah salah satu dari dua pabrik gula yang terakhir kali beroperasi di Hawaii

Asal mula[sunting | sunting sumber]

Produksi gula secara industrial dimulai secara lambat di Hawaii. Pabrik gula pertama dibangun di pulau Lanaʻi pada 1802 oleh seorang pria Tionghoa yang tak teridentifikasikan yang kembali ke China pada 1803.[1] Penanaman gula pertama, yang dikenal sebagai Pabrik Gula Tua Koloa, didirikan pada 1835 oleh Ladd & Co. dan pada 1836 8,000 pound (3,600 kg) gula dan molase pertama dikirim ke Amerika Serikat.[1]

Pada 1840an, penanaman gula dimasukkan dalam agribudaya Hawaii.

Gula dan Lima Besar[sunting | sunting sumber]

Templat:Lima Besar Hawaii Industri tersebut dikontrol oleh mantan keluarga misionaris, yang berkonsentrasi dalam perusahaan-perusahaan yang dikenal di Hawaii sebagai “Lima Besar”.[2] Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi Castle & Cooke, Alexander & Baldwin, C. Brewer & Co., American Factors (sekarang Amfac) dan Theo H. Davies & Co..,[3] yang secara bersamaan kemudian mengkontrol aspek-aspek lainnya dari ekonomi Hawaii yakni perbankan, warehousing, perkapalan, dan pengimporan.[4]

Buruh yang diimpor[sunting | sunting sumber]

Demografi Hawaii, 1959.
Demografi Hawaii, 2005.

Ketika penanaman di Hawaii mulai untuk memproduksi dalam skala besar, industri tersebut membuat terjadinya pengimporan buruh. 1/6 dari jumlah penduduk di Hawaii pada pra-1778 adalah pendatang dari luar negeri.[4] Selain itu, hanya sedikit orang Hawaii yang digunakan untuk bekerja pada penanaman tersebut karena mereka lebih banyak bekerja dengan bertani dan menangkap ikan.[5] Para pemilih penanaman secara cepat mulai mengimpor para pekerja yang secara dramatis mengubah demografi Hawaii dan menjadi sebuahb contoh ekstrem dari globalisasi.

Pada 1850, pekerja pertama yang diiimpor datang dari China.[5] Antara 1852–1887, setidaknya 50,000 orang Tionghoa datang untuk bekerja di Hawaii, sementara 38% diantaranya kembali ke China.[5] Pada 1868, orang Jepang pertama datang untuk bekerja di penanaman tersebut.[1] Antara 1885–1924, 200,000 orang Jepang datang dengan 55% kembali ke Jepang.[5] Antara 1903–1910, 7,300 orang Korea datang dan hanya 16% yang kembali ke Korea.[5] Pada 1906 orang Filipina pertama datang. Antara 1909 dan 1930, 112,800 orang Filipina datang ke Hawaii dengan 36% yang kembali ke Filipina.[5]

Pabrik Gula menurut Pulau[sunting | sunting sumber]

  • Hawaii
  • Maui
  • Molokai
  • Oahu
  • Kauai

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Deerr, 1949
  2. ^ a b Urcia, 1960
  3. ^ Lyn Danninger (29 September 2002). "Isle institutions' economic impact endures". Honolulu Star-Bulletin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-28. Diakses tanggal 2010-05-01. 
  4. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Kent
  5. ^ a b c d e f Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Takaki94

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Alexander, Arthur (1937), Koloa Plantation 1835 - 1935, Honolulu, HI .
  • Deerr, Noel (1949), The History of Sugar, Volume 1, London: Chapman and Hall Ltd .
  • Dorrance, William H.; Morgan, Francis (2000), Sugar Islands: The 165-Year Story of Sugar in Hawaiʻi, Honolulu, HI: Mutual Publishing .
  • 2005 American Community Survey for Hawaii, Hawaii State Government, United States Census Bureau, 2006 .
  • Sugar in Hawaii, Honolulu, HI: Hawaiian Sugar Planters' Association, 1949 .
  • Kent, Noel (1993), Hawaii: Islands Under the Influence, Honolulu, HI: University of Hawaii Press .
  • Steger, M.B. (2003), Globalization: A Very Short Introduction, Oxford: Oxford University Press .
  • Takaki, Ronald (1983), Pau Hana: Plantation Life and Labor in Hawaii, 1835 - 1920, Honolulu, HI: University of Hawaii Press. .
  • Takaki, Ronald (1994), Raising Cane: The World of Plantation Hawaii, New York, NY: Chelsea House Publishers .
  • Sugarcane Harvested from 1934–2006, United States Department of Agriculture, National Agricultural Statistics Service, 2006-11-24, diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-11-06, diakses tanggal 2015-04-01 .
  • Urcia, Jose (1960), The Morphology of the Town as an Artifact: A Case Study of Sugar Plantation Towns on the Island of Oahu, Hawaii, Seattle, WA: University of Washington. .
  • Environmental Aspects of the Sugar Industry: An Overview, Paris, France: Imprimerie.: United Nations Environment Programme, 1982 .
  • Norwegian Aloha: The Making of a Sugar Cane Engineer, Lake Oswego, Oregon: Alder Business Publishing, 2011, ISBN 978-0-9792987-1-4, diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-05, diakses tanggal 2015-04-01 .

Pranala luar[sunting | sunting sumber]