Lompat ke isi

Perempuan Punya Cerita

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perempuan Punya Cerita
SutradaraUpi Avianto
Nia Dinata
Fatimah Rony
Lasja Fauzia Susatyo
ProduserNia Dinata
Ditulis olehMelissa Karim
Vivian Idris
PemeranFauzi Baadila
Susan Bachtiar
Kirana Larasati
Arswendi Nasution
Ade Firza Paloh
Rieke Diah Pitaloka
Rachel Maryam
Sarah Sechan
Shanty
Tarzan
Winky Wiryawan
Penata musikAghi Narottama
Bemby Gusti
Ramondo Gascaro
SinematograferWawan I. Wibowo
PenyuntingIcal F. Tanjung
Teoh Gay Hien
DistributorKalyana Shira Film
Tanggal rilis
  • 2008 (2008)
Durasi105 menit
NegaraIndonesia

Perempuan Punya Cerita merupakan kumpulan 4 film pendek yang dikemas dalam sebuah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film ini dibuat dengan mendekati subyek mereka memakai perspektif perempuan.

Film ini terdiri dari empat segmen yang disutradarai oleh empat sutradara dan dua penulis skenario yang berbeda. Segmen pertama dengan judul Cerita Pulau ditulis oleh Vivian Idris dan disutradarai oleh Fatimah Rony. Segmen ke-dua berjudul Cerita Yogyakarta ditulis oleh Vivian Idris dan disutradarai oleh Upi Avianto. Segmen ke-tiga berjudul Cerita Cibinong ditulis oleh Melissa Karim dan disutradarai oleh Nia Dinata. Segmen ke-empat berjudul Cerita Jakarta ditulis oleh Melissa Karim dan disutradarai oleh Lasja Fauzia Susatyo

Perempuan Punya Cerita dibintangi antara lain oleh Fauzi Baadila dan Kirana Larasati. Tayangan perdananya pada pertengahan Januari 2008.

Cerita Pulau

[sunting | sunting sumber]

Sumantri (Rieke Diah Pitaloka) adalah satu-satunya bidan di sebuah pulau di Kepulauan Seribu). Dirinya yang hanya sempat ke Jakarta sekali-sekali karena kesibukannya di pulau, divonis kanker oleh dokter dan harus dirawat di Jakarta supaya sembuh. Dipulau ia merawat seorang perempuan yang mengalami keterbelakangan mental bernama Wulan (Rachel Maryam). Kendati Wulan seperti itu, ada sekelompok pria yang mengincar dirinya, tetapi selalu dilindungi oleh Sumantri. Pada malam hari, Wulan bermain sendiri didekat rumah Sumantri. Kemudian ia diculik dan diperkosa. Sumantri yang melihat Wulan terbaring segera melaporkan kasus ini ke polisi setempat. Namun, Sumantri yang dulunya pernah mengaborsi seorang ibu (apabila bayi ibu tersebut tidak diaborsi, maka nyawa ibu itu tidak akan selamat) dan tata krama di Pulau itu menyatakan aborsi adalah dosa, tidak mendapatkan kepercayaan yang kuat. Rokhim, suami Sumantri, telah menjual rumah mereka karena akan segera pindah ke Jakarta. Sumantripun dengan berat hati membereskan barang-barang. Rokhim yang membawa barang-barang ke pelabuhan, mendengar diskusi para pemerkosa Wulan, Rokhim naik pitam dan meghajar mereka semua. Rokhim tidak menerima kenyataan bahwa pangkat ayah sang pemerkosa yang tinggi, membuat semua lapisan pihak yang berwenang, menyarankan Rokhim untuk berdamai saja. Dan akhirnya, terpaksalah begitu. Sumantri harus menerima kenyataan ini dan pergi meninggalkan Wulan yang menangisi kepergiannya di dermaga.

Cerita Yogyakarta

[sunting | sunting sumber]

Safina (Kirana Larasati) dan kelompoknya adalah pelajar SMA di Yogyakarta yang baru saja mengetahui kehamilan seorang sahabat mereka akibat sahabat mereka digilir oleh pacar dan teman-teman pacarnya. Upaya aborsi telah dilakukan, tetapi tak kunjung berhasil. Safina berkenalan dengan seorang jurnalis Jakarta bernama Jay Anwar (Fauzi Baadila) yang sedang meriset mengenai kehidupan seks bebas yang dilakukan para remaja dan menyamar sebagai mahasiswa. Safina ditawari menjadi pemandu Jay selama di Yogyakarta, dan selama itu tumbuh cinta dihati Safina. Safina dan Jay akhirnya melakukan hubungan seks. Kemudian Jaypun kembali ke Jakarta dengan artikelnya yang sudah selesai. Sepeninggal Jay, Safina tidak pernah mendapat balasan atas email yan ia kirimkan kepada Jay. Lalu, teman-temannya datang dan memberikan koran yang memuat artikel Jay sebagai berita utama, lengkap dengan foto sekolah mereka. Sekolah itupun menjadi incaran para media yang ingin meminta konfirmasi sekolah. Sekolah menutup mulut. Di Jakarta, Jay dengan pacarnya menyaksikan berita televisi yang diangkat dari artikelnya. Di berita itu, ada wawancara terhadap Safina yang menuntut pertanggungjawaban Jay secara tidak langsung. Cerita ini diakhiri dengan Safina yang selesai mengetes urin, tidak diketahui apakah dia hamil atau tidak.

Cerita Cibinong

[sunting | sunting sumber]

Esi (Shanty) berjuang mempertahankan hidup demi anaknya Maesaroh (Ken Nala Amrytha) dengan menjadi pembersih WC di sebuah klub malam dangdut murahan di pinggiran kota bernama Merem Melek. Esi bersahabat dengan beberapa penyanyi dangdut itu. Mereka mengingatkan Esi agar jangan meninggalkan Maesaroh dengan Narto, pacar Esi. Saat malam hari, terjadi perkelahian di depan klub yang memancing polisi, sahabat Esi, Cicih (Sarah Sechan) mengajak Esi untuk turut kabur, membuat Esi pulang lebih awal. Ketika sampai dirumah, Esi melihat Narto melecehkan Maesaroh. Esi segera mengajak Maesaroh kabur ke jalanan. Beruntung Cicih bersedia menampung mereka bersama suaminya, Bang Jaja. Cicih mengantar Maesaroh ke sekolah, tetapi Cicih malah membuat Maesaroh bolos dan berbelanja bersama di pasar. Kang Mansur, orang yang dikenal Cicih sebagai penyalur wanita desa untuk menjadi tenar di kota, bertemu dengannya dan Maesaroh. Kang Mansur bertandang ke rumah Cicih dan berkata bahwa lowongan yang tersedia, ada kepada Maesaroh untuknya bekerja di hotel bintang lima. Semua teman-temannya menyarankan Esi untuk menyetujuinya demi masa depan Maesaroh. Ternyata, Kang Mansur adalah anggota sindikat perdagangan perempuan yang menyalurkan wanita kampung yang masih polos ke Jakarta dan nanti dijual untuk dijadikan sesuatu oleh pembelinya. Cicih yang juga ingin cepat-cepat terkenal, membawa Maesaroh pada malam hari saat Esi tengah bekerja. Mereka bertemu Kang Mansur dan berangkat ke Jakarta. Bang Jaja menjemput Esi untuk kembali ke rumah dan mengetahui Cicih dan Maesaroh menghilang. Cicih dan Maesaroh terpisah di Jakarta. Cicih mendengar pembicaraan mengenai itikad Mansur sebenarnya. Cicihpun kabur. Esi yang masih bersedih atas hilangnya Maesaroh, bertemu Cicih yang memberikan foto Maesaroh yang dinikahi seorang pria di luar negeri. Ada secercah harapan bagi Esi untuk menemukan anaknya karena Cicih bersedia menjadi saksi kalau mereka melapor ke polisi.

Cerita Jakarta

[sunting | sunting sumber]

Laksmi (Susan Bachtiar) adalah ibu rumah tangga yang baru saja ditinggal suaminya Reno (Winky Wiryawan) yang meninggal karena overdosis obat terlarang. Usai berobat ke klinik tradisional di sebelah kelenteng tempat dimana ia biasa sembahyang, sekelompok orang mengambil mobil Laksmi untuk menebus utang Reno yang memang sudah terjerumus ke dunia obat-obatan. Semua itu dihadapinya dengan tabah demi membahagiakan anak semata wayangnya, Belinda (Ranty Maria). Saat Laksmi mengantar Belinda dengan taksi, pembantu mereka yang setia, Mbak Ira, meneleponnya dan berkata bahwa Ibu dan Ayah Reno (Ratna Riantiarno dan Tarzan) mendatangi rumah dan mencari berkas kesehatan Laksmi. Ternyata Laksmi mengidap HIV/AIDS, sama seperti Reno. Ibu dan Ayah Reno menuduh Laksmilah yang membuat Reno mengidap penyakit itu. Rupanya semua keluarga Reno mengejar Laksmi dan Belinda agar bisa mendapatkan Belinda dan menjauhkan Belinda dari ibunya yang terkena penyakit itu. Laksmi segera memerintahkan taksinya untuk berjalan terus, tidak ke sekolah yang sudah 'dijaga' oleh kerabat Reno. Laksmi dan Belinda akhirnya menginap di kerabat Laksmi satu-satunya Liam (Tizza Radia). Namun tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan tinggal di rumah tersebut karena suami Liam masih mendapatkan pikiran prototipe bahwa penderita HIV/AIDS menular lewat segala jenis sentuhan dan harus dijauhi, bukan dijaga. Laksmi dan Belinda pergi mengelilingi Jakarta dengan uang yang semakin menipis untuk membayar tempat menginap. Segala orang-orang yang mengenal Laksmi sudah mengasihaninya dengan berobat gratis. Di rumah sakit, ia diberikan alamat sebuah yayasan yang menangani korban HIV/AIDS. Laksmi akhirnya menyadari bahwa, untuk kebahagiaan Belinda, dirinya harus berpisah dengannya. Setelah perjumpaan terakhir dengan Belinda, Laksmi pergi menaiki sebuah bus.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]