Perbukitan Ediacara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fosil Spriggina; salah satu dari banyak fosil yang ditemukan di Perbukitan Ediacara

Perbukitan Ediacara (/ˌdiˈækərə/ ee-DEE-ak-ƏR), adalah rangkaian bukit-bukit kecil yang merupakan bagian dari Taman Nasoinal Nilpena Ediacara yang terletak di bagian utara Pegunungan Flinders di Australia Selatan, sekitar 650 kilometer (400 mi) utara dari ibukota Adelaide.

Perbukitannya diketahui sebagai lokasi dari fosil-fosil yang signifikan, menjadi asal nama dari sebuah periode geologi yaitu Ediakara.

Pertambangan[sunting | sunting sumber]

Area ini mempunyai banyak tambang perak dan tembaga tua dari aktifitas pertambangan selama akhir abad ke-19.[1] Pertambangan pertamakali dilaporkan di Perbukitan Edicara pada 1888, dengan area yang nantinya dikenal sebagai Pertambangan Ediacara setelah lebih banyak costean digali di area ini. Percobaan terakhir kali untuk menambang di area ini terjadi pada 1967 oleh C.R.A Exploration. Mereka menggunakan bor berlian untuk menyusuri tanah, namun percobaan ini ditinggalkan karena tidak mendapat apa-apa.[2]

Per tahun 2012, area ini masih bisa diakses untuk "eksplorasi mineral atau aktifitas pertambangan yang berlisensi".[3]

Lapisan Fosil[sunting | sunting sumber]

Perbukitan ini juga memiliki lagerstätte fosil-fosil yang mewakili bentuk kehidupan multisel awal, yaitu Biota Ediakara.[1][4]

Ada dua situs fosil berbeda yang berada pada wilayah Perbukitan Ediacara yang memiliki perlindungan atas warisan dari pemerintah: Situs Fosil Ediacara berada pada daftar Warisan Nasional Australia, sementara Situs Cagar Alam Palentologi Fosil Ediacara yang berada 20 km diutara situs pertama, masuk pada daftar Warisan Australia Selatan.[5][6]

Situs warisan geologi IUGS[sunting | sunting sumber]

Perihal "lokalitas yang dimana fosil-fosil Prakambrium yang terawetkan dengan baik pertamakali ditemukan di dunia", International Union of Geological Sciences (IUGS) memasukkan "Fosil-fosil Ediakara di Perbukitan Ediacara, Pegunungan Flinders" pada kumpulan dari 100 situs warisan geologi dari seluruh dunia pada Oktober 2022.[7]

Asal kata[sunting | sunting sumber]

Nama "Ediacara" memiliki asal-usul yang masih diperdebatkan, namun berasal dari bahasa-bahasa Aborigin disekitar Pegunungan Flinders. Nama ini pertamakali digunakan pada pertengahan abad ke-19.[8][9] Sumber yang lebih awal menyarankan bahwa nama t"Ediacara" atau "Idiyakra" mungkin berasal dari sebuah istilah lokal yang memiliki arti "tempat didekat air".[a]

Teori lainnya menyarankan bahwa nama tersebut merupakan hasil salah ucap dari dua kata "Yata Takarra" yang memiliki arti tanah yang keras atau berbatu ("yang merujuk kepada dataran dolomit datar Ediacara yang membentuk syncline Ediacara"). Mengenai teori ini, sudah diperdebatkan bahwa kata ini "tidak memiliki apapun yang sesuai dengan kata apaun yang memiliki arti 'air' pada bahasa lokal manapun di area ini". Tradisi lokal "menyebutkan bahwa namanya memiliki arti "dataran granit". Namun, karena perbukitan ini tidak memiliki batuan beku, hal ini bisa saja merujuk kepada kekerasan tanah di wilayah ini.[8]

Wanita asal suku Kuyani berbahasa Adnyamathanha Beverley Patterson, yang pernah mendengar cerita mengenai fosil-fosil tersebut sejak kecil, mengatakan pada April 2023, bahwa Ediacara merupakan kat Adnyamathanha untuk kutilang zebra yang endemik di area tersebut.[11]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Features, briefing, name change". The Times. London, UK. 27 May 2004. hlm. 9. 
  2. ^ "Ediacara Mine, Ediacaran Fossil Reserve, Beltana, Leigh Creek, North Flinders Ranges, Flinders Ranges, South Australia, Australia". Mindat.org. 2 May 2023. Diakses tanggal 2 May 2023. 
  3. ^ "Ediacara Conservation Park Management Plan 2012" (PDF). The Department of Environment, Water and Natural Resources (DEWNR). 2012. hlm. 5, 8–10. Diakses tanggal 15 September 2015. 
  4. ^ Hickey, Georgina; Lee, Michael (2005). "A new age begins". Nature Australia. 28 (5): 9–10. ISSN 1324-2598. 
  5. ^ "Ediacara Fossil Site – Nilpena". Australian National Heritage List. Department of the Environment. Diakses tanggal 13 February 2016. 
  6. ^ "Ediacara Fossil Reserve Palaeontological Site, Ediacara Conservation Reserve [sic]". South Australian Heritage Register. Department for Environment and Water. Diakses tanggal 18 July 2019.  – Note that National Heritage Place 24300 Ediacara Fossil Site – Nilpena is 20 km to the south.
  7. ^ "The First 100 IUGS Geological Heritage Sites" (PDF). IUGS International Commission on Geoheritage. IUGS. Diakses tanggal 13 November 2022. 
  8. ^ a b Butcher, Andy (26 May 2004). "Re: Ediacaran". LISTSERV 16.0 - AUSTRALIAN-LINGUISTICS-L Archives. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 October 2007. Diakses tanggal 19 July 2011. 
  9. ^ "Place Details: Ediacara Fossil Site – Nilpena, Parachilna, SA, Australia". Australian Heritage Database. Commonwealth of Australia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2011. Diakses tanggal 19 July 2011. 
  10. ^ Knoll, Andrew; Walter, Malcolm; Narbonne, Guy; Christie-Blick, Nicholas (March 2006). "The Ediacaran Period: A new addition to the geologic time scale". Lethaia. 39 (1): 13–30, esp. 25–26. doi:10.1080/00241160500409223. ISSN 0024-1164. 
  11. ^ Dillon, Meagan (21 April 2023). "Set in stone". ABC News. Diakses tanggal 3 May 2023. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Koordinat: 30°49′S 138°8′E / 30.817°S 138.133°E / -30.817; 138.133

Catatan Kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ The name ‘Idiyakra’, or ‘Ediacara’, is Australian Aboriginal in origin and can be traced back to 1859 or a little earlier, when the first white pastoralists took up lands in the far north western Flinders Ranges. Its etymology links it to a place where water is or was present close by or about, either in the sense of the present or extending distantly into past wetter times. As water is synonymous with life in the harsh, arid lands of Australia, it is a fitting name for a time when the first megascopic marine animals evolved. As the records of early surveyors and State Parliamentary records show, the ending of the name sounded as a ‘kra’, ‘ker’, or ‘ka’, and hence the appropriate name of the Period is ‘Ediacaran’. — R.J.F. Jenkins (unpublished note, 2003)[10]