Pengorbanan Prapaskah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kebanyakan umat Kristen memilih untuk berpantangan minum alkohol pada masa Prapaskah, sehingga menjauhkan minuman-minuman beralkohol pada musim liturgi.[1][2]

Pengorbanan Prapaskah merujuk kepada sikap menjauhi kesenangan atau kemewahan oleh kebanyakan umat Kristen (khususnya Katolik, Anglikan, Lutheran, Methodis, Moravia dan Reformasi) selama musim liturgi Prapaskah, yang dimulai pada Rabu Abu.[3] Tradisi pengorbanan Prapaskah berakar dalam sikap pantangan Yesus selama empat puluh hari di gurun.[4] Saat Prapaskah berakhir dan Minggu Paskah dimulai, orang-orang percata dapat melepas pantangan mereka pada musim Prapaskah.[4]

Pengorbanan Prapaskah umumnya meliputi berpantangan coklat, minuman ringan dan manisan.[4] Beberapa umat Kristen memilih untuk berpantangan minuman beralkohol sepanjang musim Prapaskah.[5][6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ McCleskey, Clayton (24 March 2011). "Methodists Shun The Bottle During Alcohol-Free Lent" (dalam bahasa English). The Huffington Post. Diakses tanggal 17 March 2019. 
  2. ^ McDuff, Mallory (4 April 2013). "After Giving up Alcohol, I'm Addicted to Lent" (dalam bahasa English). Sojourners. Diakses tanggal 17 March 2019. 
  3. ^ Hines-Brigger, Susan. "Lent: More Than Just Giving Up Something" (dalam bahasa English). Franciscan Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-31. Diakses tanggal 17 March 2019. 
  4. ^ a b c Mortimer, Caroline (10 February 2016). "The top 10 things most people will (try) to give up for Lent" (dalam bahasa English). The Independent. Diakses tanggal 17 March 2019. Ash Wednesday marks the beginning of Lent - the festival where people give up a guilty pleasure for 40 days until Easter Sunday. Lent marks the 40 days Jesus spent fasting in the desert. 
  5. ^ "Drink less this Lent" (dalam bahasa English). Pioneer Total Abstinence Association. 22 February 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-16. Diakses tanggal 17 March 2019. 
  6. ^ Gilbert, Kathy L. (21 February 2012). "Could you go alcohol-free for Lent?" (dalam bahasa English). United Methodist News Service. Diakses tanggal 17 March 2019. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]