Pemboikotan produk-produk Tiongkok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Salah satu slogan Boikot barang-barang Tiongkok dari gerakan Tibet merdeka di Internet.

Boikot produk-produk Tiongkok (Boikot Made in China atau berhenti menggunakan produk-produk Tiongkok, berhenti membeli barang-barang Tiongkok) adalah sebuah slogan populer di Internet yang dibuat untuk kampanye sampai pemboikotan produk-produk Tiongkok di berbagai negara. Umumnya alasan yang dikutip untuk pemboikotan tersebut adalah kualitas yang dianggap rendah dari produk tersebut dan konflik wilayah.[1][2][3] Negara-negara seperti India, Filipina, Vietnam, serta gerakan separatis Tiongkok, sering menyatakan pemboikotan barang-barang Tiongkok.

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Tiongkok adalah negara terbesar di Asia[4] dan negara terbesar keempat di dunia dengan garis perbatasan yang panjang dengan beberapa negara.[5]

Pada 1949, komunis Tiongkok mengambil kontrol Tiongkok dan mendeklarasikan kemerdekaan.[6] Sejak itu, para pemimpin Tiongkok mengeksekusi pengembangan ekonomi sebagai salah satu proritas pertama mereka.[7]

Skandal susu Tiongkok 2008 adalah sebuah tanda serius dari keamanan pangan yang rendah yang menelan ribuan korban. Akibatnya, beberapa orang tua di Tiongkok menjadi tidak mempercayai produk susu Tiongkok.[8][9]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Lucknow cleric gives call to boycott Chinese products". Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  2. ^ "Boycott Made in China : SFT Canada – Students for a Free Tibet Canada". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-16. Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  3. ^ "The call to boycott Chinese products". Diakses tanggal 19 Oktober 2014. 
  4. ^ Xiaobing Li (2012). China at War: An Encyclopedia. Publisher ABC-CLIO. ISBN 1-59884-415-6. Preface XV.
  5. ^ "The World Factbook". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-13. Diakses tanggal 22 Oktober 2014. 
  6. ^ Mikhail Iosifovich Sladkovskiĭ (1966). History of Economic Relations Between Russia and China. Publisher Transaction Publishers. ISBN 1-4128-2519-9. Page 236.
  7. ^ "China, Japan can help by helping themselves". Diakses tanggal 22 Oktober 2014. 
  8. ^ "Even Chinese parents stop buying Chinese products for infants". NaturalNews. Diakses tanggal 28 Oktober 2014. 
  9. ^ [Why it’s Still So Hard to Find Safe Baby Formula http://www.eeo.com.cn/ens/2013/0613/245231.shtml]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]