Pegunungan di Jawa Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pegunungan di Jawa Barat merupakan daerah pegunungan dan perbukitan yang terletak di provinsi Jawa Barat. Daerah ini kebanyakan terletak di bagian tengah dan selatan Jawa Barat. Secara umum, daerah pegunungan dan perbukitan di Jawa Barat dapat dibagi menjadi empat sub-daerah, yaitu Pegunungan Selatan Jawa Barat, Pegunungan Bayah, Zona Bandung, dan Zona Bogor.[1][2] Keadaan bentuk fisik pegunungan dengan lereng yang curam berada di bagian selatan Jawa Barat. Litologi pegunungan di Jawa Barat diperkirakan merupakan campuran antara batuan lava andesit dan batuan tufa. Daerah pegunungan yang tingginya mencapai 500 mdpl ke atas dimanfaatkan oleh penduduk Jawa Barat untuk budidaya tanaman perkebunan dan pemanfaatan areal hutan.

Kawasan[sunting | sunting sumber]

Wilayah tengah dan selatan dari Jawa Barat merupakan dataran tinggi dengan sedikit pantai.[3] Kawasan pengunungan di Jawa Barat terletak di bagian tengah dan bagian selatan wilayahnya.[4] Jawa Barat termasuk bagian dari kawasan kepulauan gunung berapi yang aktif maupun yang non-aktif.[3] Pegunungan di bagian selatan Jawa Barat memiliki ketinggian lebih dari 1.500 mdpl, sehingga lereng-lerengnya curam. Luas pegunungan yang curam sebesar 9,5% dari total luas wilayah Jawa Barat.[5]

Kabupaten Garut[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Garut adalah salah satu kota di Jawa Barat yang sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan. Hanya bagian selatan dari Kabupaten Garut yang bukan pegunungan, melainkan dataran rendah yang sempit.[6]  

Kabupaten Subang[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Subang terdiri dari daerah pegunungan di bagian selatan dari wilayahnya. Luas kawasan pegunungan di Kabupaten Subang adalah  41.035,09 hektar dengan ketinggian antara 500–1.500 mdpl. Luas kawasan pegunungan di Kabupaten Subang sebesar 20% dari luas wilayahnya secara keseluruhan. Kecamatan di Kabupaten Subang yang seluruhnya adalah pegunungan meliputi Kecamatan Ciater, Kecamatan Kasomalang, Kecamatan Sagalaherang, dan Kecamatan Serangpanjang. Sementara yang hanya sebagian saja berupa pegunungan adalah Kecamatan Jalancagak dan Kecamatan Tanjungsiang.[7]

Litologi[sunting | sunting sumber]

Pada pegunungan di bagian selatan Jawa Barat, litologi bebatuannya adalah campuran antara batuan lava andesit dan batuan tufa. Batuan lava andesit dan tufa diperkirakan berasal dari formasi Waringin Bedil-Malabar Tua. Sementara breksi dari lava andesit diperkirakan berasal dari formasi Kancana.[8]

Pemanfaatan[sunting | sunting sumber]

Pegunungan yang tingginya mencapai 500 mdpl dimanfaatkan oleh penduduk Jawa Barat untuk budidaya perkebunan dan pemanfaatan areal hutan. Tanaman perkebunan yang dibudidayakan adalah teh, kopi dan karet. Budidaya ini dilakukan oleh penduduk di Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Ciamis. Ada pula sebagian penduduk di daerah-daerah ini yang bekerja sebagai buruh perkebunan.[9]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Mulyanie, Erni (2016-12-21). "PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAWASAN KONSERVASI HUTAN DI GUNUNG GALUNGGUNG KABUPATEN TASIKMALAYA". Jurnal Geografi. 4 (1). 
  2. ^ Setiawan, Iwan; Rohmat, Dede (2011). "ZONASI FISIOMORFOHIDRO DI JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SIG". Jurnal Geografi Gea. 11 (1). doi:10.17509/gea.v11i1.1648. ISSN 2549-7529. 
  3. ^ a b Syafrizal, Kusuma dan Yahya 2013, hlm. 3.
  4. ^ Asrof, A., Wahyuningrum, V., dan Komalasari, N. (2020). Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2020 (PDF). BPS Provinsi Jawa Barat. hlm. 3. ISSN 0215-2169. 
  5. ^ Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat 2020, hlm. 8-9.
  6. ^ Syafrizal, Kusuma dan Yahya 2013, hlm. 27.
  7. ^ Syafrizal, Kusuma dan Yahya 2013, hlm. 52.
  8. ^ Syafrizal, Kusuma dan Yahya 2013, hlm. 33.
  9. ^ Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat 2020, hlm. 10.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Syafrizal, Kusuma, G. J., dan Yahya, A. (2013). Buku Wisata Tambang Jawa Barat (PDF). LPPM ITB.