Lompat ke isi

Perante, Asembagus, Situbondo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perante
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenSitubondo
KecamatanAsembagus
Kode pos
68373
Kode Kemendagri35.12.13.2004 Edit nilai pada Wikidata
Luas4,66429 km²
Jumlah penduduk4.206 jiwa
Kepadatan9,017 jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°46′30″S 114°12′45″E / 7.77500°S 114.21250°E / -7.77500; 114.21250

Perante adalah desa di kecamatan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia.

Desa Perante merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Asembagus, kabupaten Situbondo bagian timur. Desa Perante memiliki luas wilayah total sebesar 466,429 Ha yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu dusun Utara, Tengah, dan Selatan. Desa Perante berbatasan langsung dengan Desa Awar-awar dan Desa Kedunglo di sebelah timur, Desa Kedunglo di sebelah selatan, Desa Kertosari dan Trigonco di Sebelah barat, dan Desa Trigonco di sebelah utara. Desa Perante memiliki hamparan sawah yang sangat luas, tanah yang digunakan untuk lahan sawah sendiri adalah seluas 281,245 Ha, tak heran jika Petani merupakan mata pencaharian unggul di desa ini. Desa Perante berjarak 27 KM dari pusat Kota Situbondo, dapat ditempuh sekitar 45-50 menit dari pusat Kota Situbondo menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Letak geografis Desa yang sangat strategis membuat masyarakat Desa Perante mudah melakukan segala kegiatannya.

Berdasarkan data Profil Desa tahun 2019, terdapat 6 RW dan 22 RT pada Desa Perante. Selain itu, terdapat 1.535 Kepala Keluarga dengan beberapa status yaitu, 1.535 KK berstatus Keluarga Pra Sejahtera (sangat miskin), 33 KK berstatus Keluarga Sejahtera I (miskin), 763 berstatus KK Keluarga Sejahtera II (hampir miskin), 506 KK berstatus Keluarga sejahtera III (rentan miskin), dan 61 KK berstatus Keluarga Sejahtera III+ (tidak miskin). Jumlah penduduk total sebanyak 4.206 jiwa, dengan 2.026 penduduk laki-laki, dan 2.180 perempuan. Persentase perkembangan jumlah keluarga dari tahun lalu adalah sekitar untuk laki-laki -1,32 % dan untuk perempuan -0,88 %. Cenderung menurun karena jumlah keluarga yang berkurang. Tingkat kepadatan penduduk desa Perante pada tahun 2019 adalah sekitar 9,017 per Km.

Agama mayoritas yang dipeluk oleh masyarakat Desa Perante adalah agama Islam. Ada dua suku yang hidup berdampingan di Desa Perante, yaitu suku Jawa dan suku Madura. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Madura, meskipun mayoritas berasal dari suku Jawa. Namun, tingkat toleransi di Desa Perante sangat tinggi, sehingga masyarakatnya hidup rukun tanpa memandang ras, suku, dan agama. Mata pencaharian yang banyak diminati oleh masyarakat perante adalah petani, tetapi ada beberapa mata pencaharian yang juga digeluti oleh masyarakat Perante seperti, perkebunan, perdagangan, dan peternakan, serta industri pembuatan tempe dan industri tekstil berupa kerajinan kain bekas. Di Desa Perante juga memiliki beberapa Lembaga Desa yang aktif diberikan kepada warga, diantaranya adalah Posyandu lansia, Posyandu Balita, Pelatihan PKK, Kerja Bakti Desa, Bank Sampah, Potong rambut massal, dan lain sebagainya.

Desa Perante memiliki beberapa kebudayaan dan makanan khas, diantaranya adalah kebudayaan Keket. Kebudayaan Keket ini merupakan kebudayan bertarung yang diiringi oleh iringan musik tradisional, biasanya kebudayaan ini dilaksanakan apabila ada acara peringatan Desa. Makanan khas Desa Perante yaitu Nasi Sodu dan nasi Bukbuk. Nama nasi Sodu tersebut berasal dari kata Sodu yang berarti sendok pincuk dari daun pisang. Biasanya nasi sodu ini dibungkus oleh daun pisang dan dilengkapi dengan sendok pincuk. Aroma khas kuah santan dan kuah labu, dipadu dengan ikan tongkol sangat khas pada nasi Sodu ini. Harganya pun sangat terjangkau, hanya dengan Rp. 5000 sudah dapat menikmati kelezatan Nasi Sodu ini. Sedangkan Nasi Bukbuk, merupakan Nasi yang dicampur dengan bubuk jagung yang dilengkapi dengan sambal pecak terong dan kuah asam pedas. Harganya juga sangat terjangkau, dengan uang Rp. 5.000 sudah dapat menikmati kelezatan nasi Bukbuk. Sangat layak sekali dengan julukan Desa Perante sebagai Desa Kuliner, karena kaya akan kuliner yang sangat lezat di lidah warga.