Mohammad Toha Ronodipuro

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mohammad Toha Ronodipuro
Rektor Universitas Airlangga ke-2
Informasi pribadi
Lahir(1908-04-19)19 April 1908
Demak, Hindia Belanda
Meninggal31 Desember 1980(1980-12-31) (umur 72)
Surabaya, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriSoetinah Djojodirejo
Anak
Profesi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. dr. Mohammad Toha Ronodipuro (Demak, 19 April 1908 – Surabaya, 31 Januari 1980)[1] adalah seorang dokter dan akademisi berkebangsaan Indonesia yang pernah menjabat sebagai rektor Universitas Airlangga periode 1961-1965. Ia merupakan rektor kedua Universitas Airlangga yang menggantikan rektor sebelumnya, Prof. Dr. Mr. Abdoel Gaffar Pringgodido.

Riwayat hidup[1][sunting | sunting sumber]

Kehidupan awal dan pendidikan[sunting | sunting sumber]

Moh. Toha dilahirkan di Demak, Hindia Belanda pada 19 April 1908. Ia mengenyam pendidikan di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) pada tahun 1933. Setelah berhasil mencapai gelar dokter, ia mulai mengabdi secara berpindah-pindah.

Pada tahun 1938 ia diangkat sebagai menjadi dokter pemerintah sebagai Asisten Klinik Kebidanan Sekolah Dokter Jakarta. Selanjutnya ia menjadi Kepala Rumah Sakit Pamdran Cirebon pada tahun 1942. Kemudian ia dilantik Lektor Perguruan Tinggi Kedokteran bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Solo pada tahun 1948. Lalu pada tahun 1951, ia menjabat sebagai Lektor Fakultas Kedokteran bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Surabaya. Moh. Toha mengajar mata kuliah Obstetri IV dan V, masing-masing seminggu sekali. Pada tanggal 22 Maret 1952 ia dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan pada Fakultas Kedokteran Universiteit Indonesia Cabang Surabaya dengan orasi ilmiah berjudul "Kebidanan dan Masyarakat".

Selanjutnya saat Universitas Airlangga resmi terbentuk pada 10 November 1954, ia memiliki beberapa jabatan. Pada tahun 1951 hingga 1966, ia menjadi Kepala Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, serta menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada tahun 1955 hingga 1957. Setelahnya, ia menjadi rektor kedua Universitas Airlangga yang menggantikan Prof. Mr. Abdoel Gaffar Pringgodigdo.

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Ia menikah dengan Soetinah Djojodirejo dan dikaruniai dua orang anak bernama Sri Wijono dan Hernowo.

Akhir hayat[sunting | sunting sumber]

Moh. Toha menghembuskan nafas terakhir pada 31 Januari 1980 di Surabaya.

Menjabat sebagai rektor [1][sunting | sunting sumber]

Sebelum menjabat sebagai rektor Universitas Airlangga, Moh. Toha bergulat pada beberapa jabatan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Seperti menjadi Kepala Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga serta menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Saat menjabat sebagai dekan, Ia juga dipercaya sebagai sekretaris Senat Universitas Airlangga yang diketuai oleh Prof. Mr. Abdoel Gaffar Pringgodigdo. Kemudian, Moh. Toha diangkat sebagai Rektor Universitas Airlangga pada tahun 1961 dan menggantikan Prof. Mr. Abdoel Gaffar Pringgodigdo.

Pada masa kepemimpinannya di Universitas Airlangga, beberapa hal dibenahi oleh Moh. Toha antara lain:

  1. Sistem pendidikan liberal menjadi terpimpin: Sebelumnya, mahasiswa memiliki kebebasan untuk mengikuti kuliah atau tidak, serta ujian yang ditentukan sendiri oleh mahasiswanya. Sistem pendidikan terpimpin menjadikan waktu kuliah dan ujian lebih tertib dibanding sebelumnya.
  2. Penerapan UU Perguruan Tinggi
  3. Kebijakan penambahan dosen asing maupun asistennya
  4. Penerimaan mahasiswa baru yang dibatasi menggunakan ujian masuk
  5. Menjalin kerja sama dengan banyak pihak, baik dalam atau luar negeri

Jumlah mahasiswa pada masa kepemimpinan Moh. Toha mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 2.683 (1954) menjadi 6.144 (1964).

Pada masa kepemimpinan Moh. Toha pula terdapat penambahan sekaligus pengurangan jumlah fakultas di Universitas Airlangga. Pada tahun 1963 berdiri fakultas baru, Fakultas Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam (sekarang Fakultas Farmasi). Sementara pengurangan jumlah fakultas terjadi pada tahun 1962 dengan Fakultas Sastra di Denpasar melepas diri dan menjadi Universitas Udayana. Serta pada tahun 1963, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Malang melepas diri dan menjadi Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang merupakan cikal bakal Universitas Negeri Malang (UM).

Pendidikan dan karier[sunting | sunting sumber]

  • STOVIA (1930)
  • Asisten Klinik Kebidanan Sekolah Dokter Jakarta (1938)
  • Kepala Rumah Sakit Pamdran Cirebon (1942)
  • Lektor Perguruan Tinggi Kedokteran bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Solo (1948)
  • Lektor Fakultas Kedokteran bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Surabaya (1951)
  • Guru Besar bidang Ilmu Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan pada Fakultas Kedokteran Universiteit Indonesia Cabang Surabaya (1952)
  • Kepala Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga bidang (1951-1966)
  • Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (1955-1957)
  • Rektor Universitas Airlangga (1961-1965)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Sarkawi B. Husain, - (2022-04-14). ""Membuka Tabir Kehidupan Manusia" Biografi Prof. Dr. Moh. Toha Ronodipuro (Rektor Universitas Airlangga Periode 1961 – 1965)". lib.unair.ac.id. Diakses tanggal 2023-12-22.