Mesin segaris

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Skema sebuah mesin 4 silinder-segaris

Dalam konfigurasi sebuah mesin, mesin segaris adalah sebuah mesin pembakaran dalam yang semua silindernya terletak segaris. Mesin seperti ini sudah banyak digunakan di dunia otomotif, penerbangan, dan lokomotif.

Mesin segaris lebih mudah dibuat dari mesin jenis lainnya, seperti mesin flat atau mesin V karena hanya membutuhkan satu cabang silinder dan crankshaft. Mesin ini juga membutuhkan cylinder head dan camshaft yang lebih sedikit.

Penggunaan oleh pabrikan otomotif[sunting | sunting sumber]

Untuk mesin segaris, jenis mesin 4 silinder segarislah yang paling banyak digunakan oleh para pabrikan otomotif. Selain itu, mesin 6 segaris juga sering digunakan sebelum tergantikan oleh V6. Beberapa pabrikan otomotif, seperti Acura, Audi, Mercedes-Benz, Toyota, Volkswagen dan Volvo biasanya juga mempunyai konfigurasi mesin 5 segaris di jajaran mesin mereka.

Dulunya, mesin 8 silinder segaris merupakan konfigurasi mesin "mewah", dan biaya pembuatannya lebih murah bila dibandingkan dengan model mesin V dengan jumlah silinder sama. Kadang-kadang, tenaga yang dihasilkan malah lebih besar dari mesin V8 manapun. Pada tahun 1930, Duesenberg membuat mesin dengan blok silinder terbuat dari aluminium dan kepala berbentuk setengah lingkaran untuk memproduksi mesin bertenaga paling besar saat itu. Diikuti dengan Pontiac yang memperkenalkan mesin 8 segaris mereka pada tahun 1933. Meskipun begitu, setelah berakhirnya Perang Dunia II, mesin 8 segaris banyak digantikan dengan mesin V8 yang lebih ringan dan lebih kompak.

Ada 2 faktor utama yang menyebabkan hilangnya mesin 6 silinder segaris dalam aplikasi otomotif. Yang pertama adalah balance shaft lanchester, sebuah ide lama yang kembali dikenalkan oleh Mitsubishi pada tahun 1980-an. Mereka menggunakan balance shaft untuk mengatasi masalah "ketidakseimbangan alami" dari mesin 4 segaris dan mesin V6. Maka, setelah menggunakan balance shaft ini, mesin pun menjadi lebih halus. Hal ini membuat mesin 6 segaris yang tadinya halus menjadi tidak berguna, karena mesin 6 segaris membutuhkan ruang yang besar. Teknik ini kemudian diikuti oleh seluruh pabrikan otomotif lain. Yang kedua adalah konsumsi bahan bakar semakin menjadi pertimbangan. Mobil-mobil menjadi lebih kecil dan lebih efisien. Ruangan mesin untuk mobil-mobil kecil atau medium biasanya didesain dengan mesin 4 segaris, dan tidak cukup untuk mesin 6 segaris, tetapi ruangan itu masih cukup dengan mesin V6 dengan sedikit modifikasi.

Beberapa pabrikan mobil (seperti dulunya Lancia dan belakangan Volkswagen dengan Mesin VR6 mereka) telah mencoba untuk mengkombinasikan keuntungan yang didapat dari mesin segaris dan mesin V dengan memproduksi mesin V dengan sudut sangat lancip. Mesin ini lebih kompak dari konfigurasi lainnya, tetapi tingkat kehalusannya lebih rendah dibandingkan dengan konfigurasi mesin lainnya.

Mesin 6 segaris pernah digunakan oleh pabrikan BMW, Ford Australia, Chevrolet, GMC, Toyota, Suzuki dan Volvo Cars.

Macam Mesin Segaris[sunting | sunting sumber]