Lompat ke isi

Menjusuri Djedjak Berdarah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Menyusuri Jejak Berdarah)
Menjusuri Djedjak Berdarah
SutradaraMisbach Yusa Biran
ProduserDjamaluddin Malik
Usmar Ismail
Ridwan Nasution
Ditulis olehMisbach Yusa Biran
PemeranRachmat Kartolo
Sukarno M. Noor
Alam Surawidjaja
Benny Supriadi
Hassan Sanusi
Ida Kusumah
Ismar Lubis
Moh Mochtar
Nani Widjaja
Syamsul Fuad
Tiar Muslim
Tanggal rilis
1966
Durasi... menit
NegaraIndonesia
Penghargaan
Pekan Apresiasi Film Nasional 1967

Menjusuri Djedjak Berdarah (Ejaan yang Disempurnakan: Menyusuri Jejak Berdarah) adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1966 yang disutradarai oleh Misbach Yusa Biran dan dibintangi oleh Soekarno M. Noor dan Rachmat Kartolo.

Film ini meraih penghargaan Pekan Apresiasi Film Nasional 1967 untuk Tata sinematografi terbaik.

Di tengah jalan mencari pembunuh kakaknya, Achmad (Rachmat Kartolo) dengan mudah mengalahkan bandit yang menjajal kepandaiannya. Hal ini membuat kagum Citra (Syamsul Fuad), seorang anak, yang kemudian mengikuti Achmad ke manapun pergi. Di suatu desa yang sedang dicekam ketakutan karena banyak perampok, Achmad berhenti dan berusaha menghentikan keadaan itu. Salah satu jagoan desa, Wirya (Sukarno M. Noor), yang baru saja kembali dan melihat sepak terjang Achmad, sangat terkesan. Apalagi Achmad pemuda yang taat beribadah. Pada awalnya karena gosokan teman-temannya, Wirya yang tadinya ingin mencoba kemampuan Achmad, tetapi karena hatinya mengatakan Achmad orang baik, ia jadi berbalik sikap dan berusaha ingin bersahabat. Ia juga terpaksa menuruti syarat Wirya agar tidak mengganggu Aisah (Nani Widjaja), gadis yang sebenarnya mencintai Achmad. Para perampok yang mersa terhalang Achmad, lalu mengadakan penyerbuan besar-besaran yang dipimpin langsung kepalanya. Dari kepala rampok yang dikalahkan ini, Achmad mendapat kunci pencarian pembunuh kakaknya, yaitu Wirya. Wirya mengaku sebagai pembunuh kakaknya karena sang kakak telah berbuat salah dan serong.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]