Masjid Jami Silalouw

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masjid Jami Silalouw
Berkas:M jami Silalow.JPG
Masjid Jami Silalouw
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiKabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia

Masjid Jami Silalouw adalah sebuah masjid bersejarah yang berlokasi di desa Sepa, kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Masjid ini mempunyai sejarah dan arsitektur cukup unik.

Selain itu, tidak sebagaimana lazimnya sebuah masjid, Masjid Jami Silalouw ini tidak memiliki nama. Sebab, Silalouw artinya adalah tempat berkumpul. Namun, para tetua di desa ini sering menyebutnya Masjid Peiori. Sebetulnya, Peiori adalah nama sebuah nakalo atau mushalla yang dibangun sekelompok masyarakat (kafilah) yang tinggal di pegunungan. Ketika kemudian beberapa kafilah itu bersepakat untuk bersatu membentuk sebuah perkampungan di pantai, maka dibangunlah sebuah masjid yang diberi nama Peiori. Masjid ini sekarang tinggal tembok-tembok kapur yang menjadi saksi terbentuknya sebuah masyarakat Islam di Maluku Tengah.

Masjid ini dibangun pada tahun 1666 Masehi. Dindingnya terbuat dari papan, sedangkan fondasi dan dinding bagian bawahnya terbuat dari tembok kapur. Sampai kini atapnya sudah beberapa kali berganti melalui bantuan pemerintah daerah.[1]

Keunikan[sunting | sunting sumber]

Keunikan Masjid Jami Silalouw dapat disimak dalam beberapa hal. Pertama, bagian dalam masjid yang dihiasi kaligrafi ayat-ayat Al-Qur'an sampai hari ini tidak bisa diabadikan atau difoto. Sedangkan bagian luarnya bisa. Ini bukan karena dilarang oleh takmir masjid, tetapi setiap difoto selalu tidak jadi. Sudah banyak orang yang mencobanya, namun ketika dicetak tidak menghasilkan gambar.

Kedua, sekitar tahun 1960-an terjadi peristiwa tragis. Seorang muazin ketika mengumandangkan azan Isya dari atas menara tewas tersambar petir dan kemudian tersungkur ke bumi. Anehnya, menara masjid tidak patah, hanya mengalami kerusakan kecil.

Ketiga, pada tahun 1951 dan 1952, Desa Sepa dibumihanguskan oleh pemberontak RMS (Republik Maluku Selatan) karena masyarakat ini yang mayoritas Muslim adalah kaum Republikein. Begitu parahnya kerusakan yang diakibatkan kebiadaban pemberontak RMS tersebut sehingga banyak rumah-rumah penduduk yang hangus menjadi puing-puing. Tetapi anehnya, Masjid Jami Silalouw luput dari musibah. Padahal sesungguhnya masjid ini adalah sasaran utama yang harus dibumihanguskan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Zein, Abdul Baqir (1999). Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia. Gema Insani. ISBN 979-561-567-X.