Manajemen perpustakaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Manajemen perpustakaan adalah kegiatan manajemen yang dilakukan pada perpustakaan. Fungsinya untuk memperlancar segala kegiatan yang berlangsung di dalam perpustakaan. Manajemen perpustakaan dilaksanakan oleh manajer perpustakaan. Tahapan manajemennya meliputi antara lain perencanaan kerja, pengorganisasian, dan penggerakan pustakawan. Jenis manajamen perpustakaan misalnya pengembangan koleksi perpustakaan.

Tahapan manajemen[sunting | sunting sumber]

Manajemen perpustakaan menyangkut persoalan teori dan prakktik manajemen di dalam perpustakaan.[1] Manajamen perpustakaan dapat diukur kualitasnya dengan lima tahapan manajemen. Tahapan ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, penganggaran dan pengendalian. Perpustakaan tidak akan dapat dikelola dengan baik jika salah satu tahapan ini tidak ada.[2]

Perencanaan kerja[sunting | sunting sumber]

Perencanaan kerja di perpustakaan meliputi semua hal yang membahas tentang daya guna perpustakaan bagi pemustaka. Wujud perencanaan kerja dalam bentuk  pemikiran, ide atau gagasan, tindakan, dan pengetahuan yang perlu direalisasikan. Tujuan perencanaan kerja secara khusus untuk tercapainya kinerja di perpustakaan. Sementara tujuan yang bersifat umum yaitu tercapainya visi dan misi lembaga atau organisasi yang mengelola perpustakaan.[3]

Pengorganisasian[sunting | sunting sumber]

Pengorganisasian di perpustakaan meliputi kegiatan pengorganisasian informasi, pengorganisasian pustakawan, dan pengorganisasian koleksi perpustakaan. Pelaksana pengorganisasian di perpustakaan adalah pimpinan koordinasi. Tugasnya untuk mengatur segala sumber daya yang dimiliki oleh perpustakaan.[3]

Penggerakan[sunting | sunting sumber]

Penggerakan di perpustakaan diartikan sebagai kemampuan pimpinan dalam menggerakkan pustakawan. Tujuannya untuk memenuhi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pustakawan dengan standar yang sesuai dan dikerjakan secara baik.[4] Tanggung jawab kepemimpinan di dalam perpustakaan diberikan kepada kepala perpustakaan ataupun koordinator perpustakaan. Sistem manajemen perpustakaan dengan keberadaan pimpinan akan membuat tugas, tanggung jawab dan kewenangan dari tiap personil yang bekerja di perpustakaan menjadi jelas dan terarah.[5]

Jenis[sunting | sunting sumber]

Manajemen pengembangan koleksi[sunting | sunting sumber]

Pengembangan koleksi meliputi kegiatan pemastian pemenuhan kebutuhan informasi bagi pemustaka secara tepat waktu dan tepat guna. Pemenuhan informasi ini melalui himpunan koleksi perpustakaan. Pengembangan koleksi ditentukan oleh kondisi perpustakaan dan jenis masyarakat yang dilayaninya.[6] Faktor internal yang menentukan pengembangan koleksi perpustakaan adalah tujuan perpustakaan, masyaraka dan institusi yang dilayani, ketersediaan koleksi yang ada, dan ketersediaan sumber daya perpustakaan. Pengembangan koleksi berujung kepada penambahan jumlah koleksi untuk pemilihan dan evaluasi bahan pustaka.[7]

Manajemen publikasi koleksi[sunting | sunting sumber]

Publikasi koleksi perpustakaan kepada pemustaka dapat dilakukan menggunakan berbagai kanal media sosial.[8]

Sasaran manajemen[sunting | sunting sumber]

Perpustakaan sekolah[sunting | sunting sumber]

Manajemen perpustakaan di sekolah berguna sebagai penunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah.[9] Perpustakaan sekolah memanfaatkan manajemen untuk mencapai tujuan dari sekolah, salah satunya adalah meningkatkan minat baca siswa.[10] Proses manajamen perpustakaan sekolah berlangsung setiap hari sekolah. Pengelolalanya bertanggung jawab dalam menyesuaikan permasalahan isi koleksi perpustakaan melalui integrasi dengan tujuan dari sekolah.[11]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Suhardini, Dini (2011). "Peranan Manajemen Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Tujuan Sekolah". Edulib. 1 (1): 12. ISSN 2089-6549. 
  2. ^ Lasa Hs, dkk. (2017). Budiman Ch., Arief, ed. Manajemen dan Standardisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PDF). Yogyakarta: Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah. hlm. 6. ISBN 978-602-19998-4-4. 
  3. ^ a b Ninda 2018, hlm. 18.
  4. ^ Ninda 2018, hlm. 19.
  5. ^ Manajemen Perpustakaan Sekolah (PDF). Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. 2010. hlm. 6–7. 
  6. ^ Ibrahim 2016, hlm. 41-42.
  7. ^ Ibrahim 2016, hlm. 42.
  8. ^ Gani, T. A., Hikmah, N. U., dan Wardah, M. W., ed. (2021). Protokol dan Risiko Layanan Perpustakaan di Masa Pandemi (PDF). Banda Aceh: Syiah Kuala University Press. hlm. 17. ISBN 978-623-264-217-1. 
  9. ^ Monaliza (2017). "Manajemen Perpustakaan Sekolah" (PDF). Manajer Pendidikan. 11 (3): 282. ISSN 1979-732X. 
  10. ^ Zohriah, Anis (2016). "Manajemen Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa" (PDF). TARBAWI. 2 (1): 13. ISSN 2442-8809. 
  11. ^ Anwar, S., Maskur, S., dan Jailani, M. (2019). Kamariah, Syarifah, ed. Manajemen Perpustakaan. Tembilahan: PT. Indragiri Dot Com. hlm. 12–13. ISBN 978-623-90134-1-7. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]