Likuidator Chernobyl

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lencana militer Soviet (kiri) dan medali untuk para likuidator.
Bagian tengah medali Likuidator: partikel alpha (α) dan beta (β) dan sinar gamma (γ) melewati setetes darah.

Likuidator adalah personel sipil dan militer yang dikerahkan untuk menangani dampak bencana nuklir Chernobyl tahun 1986 di lokasi kejadiannya di Uni Soviet. Para likuidator dinilai berhasil membatasi kerusakan langsung dan kerusakan jangka panjang akibat bencana ini.

Likuidator yang masih hidup berhak menerima tunjangan sosial karena berstatus veteran. Banyak likuidator yang dipuji sebagai pahlawan oleh pemerintah Soviet dan pers, tetapi banyak pula orang yang berjuang selama bertahun-tahun agar partisipasinya sebagai likuidator diakui secara resmi.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Istilah payung "Likuidator" (Ukraina: ліквідатор, bahasa Belarus: ліквідатар, bahasa Rusia: ликвида́тор, likvidator) berasal dari definisi resmi Soviet, "участник ликвидации последствий аварии на Чернобыльской АЭС" (uchastnik likvidatsyi posledstviy avarii na Tchernobylskoi AES, artinya "peserta likuidasi dampak kecelakaan PLTN Chernobyl"). Istilah ini digunakan secara luas untuk menyebut semua aktivitas Likuidator yang berkaitan dengan pekerjaan, perawatan kesehatan, dan masa pensiun mereka. Frasa lengkapnya tercantum di medali dan lencana Soviet yang dianugerahkan kepada para Likuidator.

Lingkup[sunting | sunting sumber]

Penanganan bencana Chernobyl melibatkan ribuan pekerjaan, jabatan, dan tugas, terutama orang-orang berikut ini:

  • Pegawai reaktor
    • Yuri Korneev, Boris Stolyarchuk, dan Alexander Yuvchenko adalah regu pegawai Reaktor No. 4 yang bertugas ketika bencana terjadi dan selamat. Anatoly Dyatlov, pelaksana tugas pengujian keselamatan di Reaktor No. 4, meninggal dunia tahun 1995 akibat serangan jantung.
  • Pemadam kebakaran yang langsung meluncur ke lokasi kejadian
  • Tentara Pertahanan Sipil Angkatan Bersenjata Soviet yang tanpa henti membersihkan materi tercemar dan mendeaktivasi reaktor di seluruh wilayah terdampak
  • Pasukan Internal dan polisi yang menjaga keamanan, mengendalikan akses, dan mengevakuasi penduduk. Sedikitnya 749 pegawai Kementerian Dalam Negeri RSS Ukraina diberi penghargaan atas upaya likuidasi mereka (termasuk tiga Pahlawan Uni Soviet dan empat Pahlawan Ukraina); jumlah ini mencakup pemadam kebakaran yang dipindahkan ke MVS waktu itu[1]
  • Petugas medis dan sanitasi militer dan sipil
    • janitor perempuan yang bertugas membersihkan makanan tersisa di semua rumah untuk mencegah wabah penyakit menular
    • regu pemburu khusus yang bertugas membunuh hewan peliharaan di kawasan permukiman yang sudah dikosongkan
  • Angkatan Udara Soviet dan unit penerbangan sipil yang melakukan operasi penting di gedung reaktor dengan bantuan helikopter, menyediakan transportasi udara, dan memantau paparan radioaktif udara[2]
  • Berbagai ilmuwan, teknisi, dan pekerja sipil yang terlibat di semua tahap penanganan bencana
    • Pekerja transportasi
    • Penambang batu bara yang membangun pondasi pelindung untuk mencegah kebocoran materi radioaktif ke akuifer di bawah reaktor
    • Ahli bangunan
  • Rekan media dan seni pertunjukan yang mendokumentasikan bencana di lapangan dan mengadakan kegiatan hiburan di tempat untuk para likuidator
    • Fotografer Igor Kostin dan Volodymyr Shevchenko yang mengambil foto pertama reruntuhan reaktor dan operasi pemulihan selama beberapa bulan pertama, termasuk foto para Likuidator yang sedang melakukan kerja fisik berbahaya.

Sejumlah warga asing (rata-rata dari negara Barat) yang berpartisipasi secara sukarela dalam proyek medis dan sains internasional di lapangan yang berkaitan dengan operasi pemulihan. Mereka secara teknis juga berstatus Likuidator tergantung waktu dan tempat partisipasinya.

Keterpaparan dan dampak kesehatan[sunting | sunting sumber]

Foto likuidator yang sudah meninggal dunia dipakai dalam unjuk rasa antinuklir di Jenewa.

Menurut WHO, 240.000 likuidator dikerahkan pada tahun 1986 dan 1987. Sepanjang tahun 1986–1992, 600.000 likuidator dan lebih dari satu juta orang terlibat dalam operasi pemulihan pascabencana di dalam zona eksklusi. Sertifikat khusus diterbitkan sebagai pengakuan atas keterlibatan mereka sebagai likuidator.[4]

Dosis total tercatat yang diterima oleh pekerja pemulihan pascabencana Chernobyl sepanjang masa kerjanya (hingga 1990) berkisar mulai dari <10 milisievert (<1 rem) hingga >1 sievert (100 rem). Dosis rata-ratanya diperkirakan mencapai 120 milisievert (12 rem). 85% dosis tercatat berkisar antara 20 dan 500 milisievert (2 hingga 50 rem).[5] Komite Ilmiah Efek Radiasi Atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSCEAR) memperkirakan dosis kolektif total yang diterima oleh 530.000 pekerja pemulihan pascabencana mencapai 60.000 sievert-individu (6,000,000 rem-individu).[5]

Karena Uni Soviet bubar tahun 1990-an, kesehatan para likuidator sulit dievaluasi karena mereka berasal dari berbagai negara (rata-rata Ukraina, Belarus, dan Russia, serta beberapa bekas republik Soviet). Menurut Vyacheslav Grishin, 25.000 likuidator Rusia meninggal dunia dan 70.000 lainnya cedera, sama seperti di Ukraina, dan 10.000 likuidator meninggal di Belarus dan 25.000 lainnya cedera. Totalnya, 60.000 korban jiwa (10% dari 600.000 likuidator) dan 165.000 korban cedera.[6]

Perkiraan jumlah korban jiwa akibat bencana ini sangat bervariasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, "Menurut tim internasional yang beranggotakan lebih dari 100 ilmuwan, 4.000 orang diperkirakan meninggal dunia akibat keterpaparan radiasi kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl hampir 20 tahun yang lalu, hampir semuanya pekerja pemulihan pascabencana. Banyak di antaranya meninggal beberapa bulan setelah kecelakaan, tetapi ada pula mantan pekerja yang meninggal tahun 2004."[7]

Ivanov et al. (2001) [8] meneliti kurang lebih 66.000 likuidator dari Rusia dan tidak menemukan kenaikan jumlah kematian akibat kanker atau gejala non-kanker secara keseluruhan. Namun, penelitian ini menemukan peningkatan risiko kematian akibat kanker dan penyakit jantung yang dipicu oleh dosis radiasi.

Rahu et al. (2006)[9] meneliti kurang lebih 10.000 likuidator dari Latvia dan Estonia dan tidak menemukan kenaikan kasus kanker secara keseluruhan. Penelitian ini menemukan kenaikan jumlah kasus kanker tiroid dan kanker otak, tetapi peneliti yakin ini disebabkan oleh semakin baiknya deteksi kanker di kalangan likuidator (untuk kanker tiroid) atau hasil acak (untuk kanker otak) karena potensi terjadinya sangat rendah.

Jumlah korban jiwa, baik langsung maupun tidak langsung, masih dipertanyakan. Perkiraannya berkisar antara 9.000 dan 93.000 jiwa.[10][11]

Budaya populer[sunting | sunting sumber]

Film berbahasa Rusia tahun 2021, Chernobyl: Abyss (ru:Чернобыль (фильм, 2021)), mengisahkan tentang perjuangan likuidator Chernobyl pada peristiwa tersebut.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ У МВС вшанували учасників ліквідації наслідків аварії на ЧАЕС (ФОТО) Diarsipkan 2015-07-23 di Wayback Machine. (Ukraina)
  2. ^ Воздушная битва при Чернобыле in "Aviatsiya i Vremia" magazine, 2011, #2; (Rusia)
  3. ^ "Former Chernobyl Pilot Soars Above His Obstacles" Diarsipkan 2011-03-17 di Wayback Machine.. The St. Petersburg Times. May 31, 2005.
  4. ^ "WHO: Health Effects of the Chernobyl Accident and Special Health Care Programs, 2006, p.2" (PDF). World Health Organization. 
  5. ^ a b United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation (April 2011). "Annex D. Health effects due to radiation from the Chernobyl accident" (PDF). Sources and Effects of Ionizing Radiation UNSCEAR 2008, Report to the General Assembly with Scientific Annexes. United Nations. 
  6. ^ "Selon un rapport indépendant, les chiffres de l'ONU sur les victimes de Tchernobyl ont été sous-estimés (According to an independent report, UN numbers on Chernobyl's victims has been underestimated" (dalam bahasa Prancis). Le Monde. April 7, 2006. 
  7. ^ "Chernobyl: the true scale of the accident". Chernobyl’s Legacy: Health, Environmental and Socio-Economic Impacts. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  8. ^ Ivanov, V. K.; Gorski, A. I.; Maksioutov, M. A.; Tsyb, A. F.; Souchkevitch, G. N. "Mortality Among the Chernobyl Emergency Workers: Estimation of Radiation Risks (Preliminary Analysis)." Health Physics: November 2001 - Volume 81 - Issue 5 - pp 514-521
  9. ^ Rahu, M., Rahu, K., Auvinen, A., Tekkel, M., Stengrevics, A., Hakulinen, T., Boice, J. D. and Inskip, P. D. (2006), Cancer risk among Chernobyl cleanup workers in Estonia and Latvia, 1986–1998. Int. J. Cancer, 119: 162–168. doi: 10.1002/ijc.21733
  10. ^ Rogers, James (November 20, 2017). "Scientists Might Have Been Wrong About the Chernobyl Disaster". New York Post. The final death toll from Chernobyl is subject to speculation, due to the long-term effects of radiation. Estimates range from 9,000 by the World Health Organization to one of a possible 90,000 by the environmental group Greenpeace. 
  11. ^ "Greenpeace rejects Chernobyl toll". BBC. 18 April 2006. Diakses tanggal November 21, 2017. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]