Lied

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Poster untuk siklus Lieder karya Robert Schumann, Dichterliebe (1840)

Dalam tradisi musik klasik barat, Lied (/ld, lt/, jamak Lieder /ˈldər/;[1][2][3] pelafalan dalam bahasa Jerman: [liːt], jamak [ˈliːdɐ], terj. har.'lagu') adalah istilah untuk puisi yang dikondisikan dalam musik klasik untuk menciptakan karya musik polifonik.[4] Istilah ini digunakan untuk setiap jenis lagu Jerman dan Belanda kontemporer, tetapi di antara penutur bahasa Inggris dan Prancis, lied seringkali digunakan secara terbalik dengan "lagu seni" untuk mencakup karya dengan tradisi terinspirasi oleh bahasa lain. Puisi yang dibuat ke dalam lieder seringkali berpusat pada tema pastoral atau cinta romantis.[5]

Lied pertama tercatat berasal dari akhir abad ke-14 atau awal abad ke-15, dan bahkan dapat merujuk pada Minnesang yang berasal dari awal abad ke-12th hingga ke-13.[6] Lied kemudian dipakai terutama dalam merujuk latar puisi romantik dalam akhir abad ke-18 hingga ke-19, dan hingga awal abad ke-20. Sebagai contoh adalah karya oleh Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig van Beethoven, Franz Schubert, Robert Schumann, Johannes Brahms, Hugo Wolf, Gustav Mahler, atau Richard Strauss.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kata Lied untuk menyebut "lagu" dalam bahasa Jerman (berkaitan dengan dialek leed dalam bahasa Inggris) pertama kali muncul dalam penggunaan umum di Jerman pada awal abad ke-15, secara besar menggantikan kata yang sebelumnya digunakan, gesang. Penulis puisi dan komponis Oswald von Wolkenstein terkadang disebut sebagai pencipta lied karena inovasinya dalam menggabungkan kata dan musik.[7] Komponis akhir abad ke-14 yang dikenal sebagai Rahib dari Salzburg menulis enam lieder dua bagian. Walaupun lebih awal dari Oswald, lagu-lagu Oswald (sekitar setengahnya sebenernya meminjam musik dari komponis lain) melebihi Rahib dari Salzburg baik dari segi jumlah (sekitar 120 lieder) maupun kualitas.[4] Pada abad ke-15, muncullah tiga koleksi kompilasi lagu besar di Jerman: Lochamer Liederbuch, Schedelsches Liederbuch, dan Glogauer Liederbuch.[8]

Akademisi Konrad Celtis (1459–1508), Budayawan Perancang Renaisans Jerman, mengajarkan muridnya untuk menggubah puisi Latin menggunakan pola terukur mengikuti model ode Horace. Puisi ini kemudian "dikondisikan ke dalam musik sederhana empat bagian, memasukkan pergeseran pola asenmal Prancis vers mesurée". Komponis dengan gaya ini di antaranya adalah Heinrich Finck, Paul Hofhaimer, dan Ludwig Senfl. Gaya ini juga merasuki drama budayawan Jerman baru, sehingga berkontribusi dalam perkembangan himne Protestan. Gaya ini muncul pada koleksi polifoni sekuler paling awal seperti Mehrstimmiges Deutsches Liederbuch (1534) karya Johann Ott dan Frische teutsche Liedlein (sekitar 1540 atau setelahnya) karya Georg Forster . Menurut Chester Lee Alwes, lagu populer karya Heinrich Isaac berjudul Innsbruck, ich muss dich lassen "menjadi standar emas dari genre Lied".[9]

Di Jerman, zaman keemasan lagu terjadi pada abad ke-19. Komponis Jerman dan Austria sebelum era ini telah menulis musik untuk suara dengan pengiring kibor. Akan tetapi, dengan berkembangnya sastra berbahasa Jerman pada era Klasik dan Romantik, para komponis menemukan inspirasi dalam puisi yang membangkitkan genre yang dikenal sebagai lied. Awal dari tradisi ini dapat dilihat pada lagu karya Haydn, Mozart, dan Beethoven, tetapi oleh Schubert lah ditemukannya keseimbangan baru antara kata dan musik, pengungkapan baru rasa dari kata di dalam dan melalui musik. Schubert menulis lebih dari 600 lagu, sebagiannya berupa urutan atau musik siklus yang berkaitan dengan petualangan jiwa alih-alih raga. Tradisi ini diteruskan oleh Schumann, Brahms, dan Hugo Wolf, serta pada abad ke-20 oleh Richard Strauss, Mahler, dan Hans Pfitzner. Komponis musik atonal, seperti Arnold Schoenberg,[10] Alban Berg, dan Anton Webern, juga menggubah lieder.

Contoh[sunting | sunting sumber]

Pada umumnya, Lieder diaransemen untuk penyanyi solo dan piano, Lieder dengan pengiring orkestra dikembangkan belakangan. Beberapa contoh Lieder paling terkenal adalah Erlkönig, Der Tod und das Mädchen ("Kematian dan Seorang Gadis"), Gretchen am Spinnrade, dan Der Doppelgänger yang semuanya adalah karya Schubert. Terkadang, lieder digubah dalam siklus lagu (bahasa Jerman: Liederzyklus atau Liederkreis), serangkaian lagu (pada umumnya tiga atau lebih) terhubung oleh narasi atau tema tunggal, seperti Die schöne Müllerin dan Winterreise karya Schubert, atau Frauen-Liebe und Leben dan Dichterliebe karya Robert Schumann. Schubert dan Schumann dikaitkan sangat erat dengan genre ini, terutama yang dikembangkan pada era Romantik.[11][12]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "lied". CollinsDictionary.com. HarperCollins. Diakses tanggal 17 November 2020. 
  2. ^ "Lied". Random House Unabridged Dictionary. New York: Random House, Inc. 1997. Diakses tanggal 17 November 2020 – via Infoplease. 
  3. ^ "lied". The American Heritage Dictionary of the English Language (edisi ke-5th). Boston: Houghton Mifflin Harcourt. 2014. 
  4. ^ a b "Lied". In L. Root, Deane. Grove Music Online. Oxford Music Online. Oxford University Press.  (perlu berlangganan)
  5. ^ "Lieder". GCSE Bitesize. BBC Schools. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2015. 
  6. ^ Lied di Encyclopædia Britannica
  7. ^ Orrey, Leslie; Warrack, John (2002). "Lied". Dalam Latham, Alison. The Oxford Companion to Music. Oxford and New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-866212-9. 
  8. ^ Arnold, Devis (1984). The New Oxford Companion to Music. Oxford University Press. hlm. 1065. ISBN 0-19-311316-3. 
  9. ^ Alwes, Chester Lee (2015). A History of Western Choral Music (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. hlm. 66. ISBN 978-0-19-936193-9. Diakses tanggal 10 Desember 2022. 
  10. ^ Gramit, David (2004). "The Circulation of the Lied: The Double Life of an Art Form". Dalam Parsons, James. The Cambridge Companion to the Lied. Cambridge and New York: Cambridge University Press. hlm. 311. ISBN 978-0-521-80471-4. 
  11. ^ Deaville, James (2004). "A Multitude of Voices: The Lied at Mid Century". Dalam Parsons, James. The Cambridge Companion to the Lied. Cambridge and New York: Cambridge University Press. hlm. 143. ISBN 978-0-521-80471-4. 
  12. ^ Thyme, Jürgen (2005). "Schubert's Strategies in Setting Free Verse". Dalam Lodato, Suzanne M.; Urrows, David Francis. Word and Music Studies: Essays on Music and the Spoken Word and on Surveying the Field: Essays from the Fourth International Conference in Word and Music Studies, Berlin, 2003. Amsterdam and New York: Editions Rodopi. hlm. 90. ISBN 978-90-420-1897-6. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]