Krisbow
| Industri | Perkakas |
|---|---|
| Didirikan | 1998 |
| Kantor pusat | Gedung Kawan Lama, Jl. Puri Kencana No. 1, Meruya - Kembangan, Jakarta 11610 |
Tokoh kunci | Krisnandi Wibowo |
| Induk | Kawan Lama Sejahtera |
| Situs web | Krisbow.com |
Krisbow merupakan sebuah merek berbagai perkakas teknik, permesinan, pertukangan dan industri, perangkat rumah tangga, alat keselamatan, dan furniture asal Indonesia.[1] Merek dagang ini merupakan bagian dari Grup Kawan Lama (GKL) yang diperkenalkan pada tahun 1998. Merek ini tidak memiliki pabrik sendiri namun mengimpor barang dari pabrik-pabrik dari berbagai negara. Hingga 2017 Krisbow telah memiliki lebih dari 10.000 jenis produk perkakas dengan service center, layanan purna jual dan dealer yang telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia juga sebagian negara di Asia Tenggara.[2][3]
Pemilik usaha[sunting | sunting sumber]
Nama Krisbow diambil dari kependekan nama pengusaha plastik Krisnandi Wibowo. Krisnadi merupakan anak dari Wong Jin, pendiri Grup Kawan Lama yang awalnya berdagang di kawasan Glodok, Jakarta. Ia merupakan adik dari Kuncoro Wibowo yang merupakan CEO GKL dan bos PT Ace Hardware Indonesia dan merupakan orang terkaya ke-19 di Indonesia versi Forbes[per kapan?] dengan total kekayaan sekitar Rp15 triliun.[4]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ "Cari Perkakas Industri? Krisbow Sedang Promo Turun Harga". Tribun Timur. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-14. Diakses tanggal 13 August 2017.
- ^ "Dikira Brand Luar, Ternyata Krisbow Kependekan dari 'Krisnandi Wibowo' - Money.id". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-09-03. Diakses tanggal 13 August 2017.
- ^ "krisbow.com". www.krisbow.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-13. Diakses tanggal 13 August 2017.
- ^ "Otonomi - Bukan Merek Asing, Krisbow Ternyata Milik Anak Pedagang di Glodok". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-13. Diakses tanggal 13 August 2017.
 | Artikel bertopik korporasi atau perusahaan Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |