Klaster penyakit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Klaster penyakit adalah sekumpulan besar kondisi medis atau peristiwa tertentu yang relatif tidak umum (baik pengumpulannya ataupun kondisi medisnya) dalam lokasi geografis atau periode tertentu. Penyebutan sebagai klaster bergantung pada jumlah penyakit yang dipandang lebih besar dibandingkan jumlah yang diharapkan dalam kondisi acak. Identifikasi terhadap kecurigaan klaster penyakit mungkin awalnya bergantung pada bukti anekdotal. Para ahli epidemiologi dan ahli biostatistika perlu menilai apakah klaster yang dicurigai sesuai dengan peningkatan penyakit secara aktual di daerah tersebut.[1]

Ketika keberadaannya diketahui, klaster penyakit biasanya dilaporkan ke otoritas kesehatan masyarakat di daerah setempat.[2] Jika suatu klaster dinilai memiliki jumlah penyakit dan tingkat kepentingan yang cukup besar, mereka dapat dievaluasi ulang dan dinyatakan sebagai wabah.

Investigasi rintisan yang dilakukan oleh John Snow terhadap wabah kolera 1854 di Soho, London, dipandang sebagai contoh klasik dari kajian klaster penyakit.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Miquel Porta, ed. (2008). A Dictionary of Epidemiology. Oxford University Press, USA. hlm. 42–43. ISBN 978-0-19-971815-3. Aggregations of relatively uncommon events or diseases in space and/or time in amounts that are believed or perceived to be greater than could be expected by chance. Putative disease clusters are often perceived to exist on the basis of anecdotal evidence, and much effort may be expended by epidemiologists and biostatisticians in assessing whether a true cluster of disease exists. 
  2. ^ "Guidelines for Investigating Clusters of Health Events". www.cdc.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 March 2021. Diakses tanggal 21 March 2021. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


Templat:Disease-stub