Kesehatan digital

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kesehatan digital merupakan salah satu disiplin ilmu yang didalamnya mencakup tentang program perawatan digital, teknologi dengan kesehatan, layanan kesehatan, kehidupan, dan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi pemberian layanan kesehatan dan membuat pengobatan lebih personal dan tepat. Transformasi digital dan inovasi disruptif menggambarkan reorientasi komprehensif industri termasuk model bisnisnya karena datangnya zaman teknologi digital yang berupa digitalisasi produk, layanan, dan proses. Adapun produk kesehatan digital dapat berupa kesehatan elektronik (eHealth), kesehatan seluler (mHealth), teknologi informasi kesehatan, telekesehatan atau telekonsultasi (telehealth/telemedicine).[1]

Manfaat Kesehatan Digital[sunting | sunting sumber]

Kementerian Kesehatan RI bersama United Nations Development Programme (UNDP) meluncurkan blue print Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024[2]. Berikut manfaat dari kesehatan digital di Indonesia :

  1. Dengan adanya Digital health, maka akan mempermudah dan memberikan solusi bagi pasien, dokter dan tenaga medis dalam menghadapi permasalahan kesehatan.[3]
  2. Menjaga keselamatan pasien secepat-cepatnya, mengontrol prosedur kesehatan untuk pasien, dan bisa mempengaruhi pembiayaan yang lebih murah baik bagi penyedia layanan maupun bagi pasien
  3. Digitalisasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bisa memudahkan pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan. [1]
  4. Digital health menyediakan informasi secara digital tentang kesehatan, konsultasi daring, apotik daring, pemesanan janji temu dokter di berbagai rumah sakit terjangkau secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat[4]
  5. Teknologi kesehatan digital yang terintegrasi dengan internet, data kesehatan individu, dan data terkait lingkungan dibutuhkan untuk mendukung tujuan kesehatan global, seperti telemedicine, Electronic Medical Record (EMR), wireless health devices, mobile health, dan aplikasi perangkat lunak inovatif lainnya[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Laksono, Sidhi (2022-03-31). "Kesehatan Digital dan Disrupsi Digital pada Layanan Kesehatan di Rumah Sakit". Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI. 11 (1). doi:10.22146/jkki.63254. 
  2. ^ "Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024 Diluncurkan, Fokus ke Pelayanan Kesehatan bukan Pelaporan untuk Pejabat". Sehat Negeriku. 2021-12-16. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  3. ^ "kesehatan digital jurnal". Bing. Diakses tanggal 2023-04-15. 
  4. ^ Marpaung, Yuni Novianti Marin; Irwansyah, null (2021). "Aplikasi Kesehatan Digital sebagai Konstruksi Sosial Teknologi Media Baru". Jurnal Komunikasi dan Kajian Media: 243–258. doi:10.31002/jkkm.v5i2.2501. ISSN 2598-2869. 
  5. ^ By (2022-02-21). "Peran Teknologi Digital dalam Upaya Perkembangan Kesehatan". FKM UNAIR. Diakses tanggal 2023-04-15.