Kencana ungu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kencana ungu
Ruellia simplex

Bunga kencana ungu
Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
Kladasterids
Kladlamiids
OrdoLamiales
FamiliAcanthaceae
GenusRuellia
SpesiesRuellia simplex
C.Wright, 1870

Kencana ungu (Ruellia simplex) adalah salah satu tanaman berbunga ungu, merah jambu atau biru (ada juga yang berwarna putih) yang berasal dari keluarga Acanthaceae.[1][2] Manfaat kencana ungu : 1. Obat gatal Meskipun rasa gatal merupakan hal yang lumrah terjadi, namun jika rasa gatal ini terjadi dalam waktu yang lama pastinya sangat mengganggu kenyamanan.

Untuk mengatasi hal tersebut, bunga kencana ungu bisa Moms manfaatkan untuk mengobati gatal pada kulit.

Caranya, cuci bersih bunga kencana ungu lalu tumbuk hingga halus. Setelah itu balurkan pada area kulit yang terasa gatal-gatal.

2. Mengobati Batuk Batuk menjadi salah satu penyakit yang paling banyak menghampiri masyarakat, terutama ketika cuaca sedang tidak menentu atau pada saat perubahan musim.

Meski terlihat cukup ringan, namun batuk bisa begitu mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, bunga kencana ungu ini bisa dimanfaatkan untuk mengatasinya.

Caranya yaitu dengan mengkonsumsi air rebusan bunga kencana secara rutin.

3. Mengatasi Diabetes Daun bunga kencana ungu ternyata sangat bagus untuk menjaga kadar gula darah agar tetap dalam kondisi normal.

Daunnya ini juga bisa juga menurunkan kadar gula darah yang tinggi bagi penderita diabetes.Caranya adalah dengan mengambil satu genggam daun kencana ungu, rebus bersama air secukupnya.

Saring dan minum secara teratur setiap pagi setelah sarapan dan sore hari.

Perawatan secara rutin dengan diimbangi pola hidup sehat, akan membuat penderita diabetes bisa hidup normal.

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Ruellia simplex - Species Details". Atlas of Florida Plants. Diakses tanggal 2019-08-12. 
  2. ^ "International Plant Names Index". www.ipni.org. Diakses tanggal 2019-08-12. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]