Kembang tahu


Kembang tahu atau yuba (bahasa Jepang) adalah produk sampingan proses perebusan kedelai yang diambil dari endapan yang terkumpul di permukaan air perebusan kedelai. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai tofu skin.
Kembang tahu biasa dijual kering dengan berbagai konsistensi. Berdasarkan kekerasan dan ketebalannya, dikenal di pasaran gohyong (kembang tahu tipis atau ngohiong), kembang tahu batangan, kembang tahu simpul, dan kembang tahu tebal.
Pemanfaatannya biasanya sebagai campuran sup tertentu, seperti timlo, atau makanan tumisan seperti cap cay, serta makanan khas Chinese seperti hekeng.
Asal usul dan variasi penyajian
[sunting | sunting sumber]Kembang tahu berasal dari tradisi kuliner Tionghoa di kawasan Asia Timur, dengan nama Mandarin *douhua* atau dialek Hokkien *tauhue*.[1] Di Indonesia, hidangan ini diadaptasi menjadi versi hangat yang sering disajikan dengan kuah jahe dan gula aren, terutama saat musim hujan atau malam hari.[2] Hidangan ini juga dikenal dengan berbagai nama daerah seperti “tahok”, “tauwa”, atau “tahwa”, tergantung wilayah dan dialek lokal.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ↑ "5 Trivia Kembang Tahu, Makanan Akulturasi yang Rasanya Syahdu". IDN Times. Diakses tanggal 8 November 2025.
- ↑ "Asal Usul dan Resep Kembang Tahu yang Cocok Untuk Musim Hujan". TheAsianParent Indonesia. Diakses tanggal 8 November 2025.
- ↑ "Resep Kembang Tahu Makanan Tradisional yang Menjadi Favorit". Fimela. Diakses tanggal 8 November 2025.