Kembang Kerang, Aikmel, Lombok Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kembang Kerang
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Barat
KabupatenLombok Timur
KecamatanAikmel
Kode pos
83653
Kode Kemendagri52.03.09.2004
Jumlah penduduk±3000 jiwa
Kepadatan... jiwa/km

Kembang Kerang merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Aikmel, kabupaten Lombok Timur, provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa merupakan satu dari 9 desa dan kelurahan yang berada di kecamatan Aikmel. Desa ini memiliki kodepos 83653. Desa ini sebagian besar dihuni oleh orang-orang yang bersuku sasak dan samawa.

Desa kembang kerang sendiri memiliki bahasa Ngeto-Ngete, sebelas dua belas dengan Sembalun, Karang Baru, Wanasaba, dan Suralaga. Berdasarkan informasi dari muut ke mulut dari para orang tua, menyetakan bahwa bahasa mereka mirip karena mereka memang satu rumpun atau satu asal muasal nenek moyang.

Desa kembang kerang sendiri terdiri dari desa Kembang Kerang Lauk, Kembang Kerang Daya, Bagek Manis, Montong Pace, Keroya, Bagek Rebak dan Bagek Nyaka.

Penduduk mayoritas beragama islam, dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani dan pedagang dan Ibu Rumah Tangga.

Asal Usul[sunting | sunting sumber]

Sejarah terbentuknya desa kembang kerang tersebut didalam babad sejarah lombok bahwa warga dan keluarga kerajaan yang tinggal di sembalun ketika meletusnya gunung samalas (Yang sekarang adalah gunung rinjani) pada tahun 1300an sebagian berlari ke kembang kerang.

adapun asal usul nama kembang kerang sendiri cukup beragam, diantaranya:

1.Tulisan yang jatuh

Pada suatu hari, orang-orang duduk-duduk di pinggir jalan dan lewatlah becak cidomo kemudian terjatuhlah sebuah papan.

Kemudian diambillah papan yang jatuh tersebut dan membaca papan tersebut berisi tulisan "Kembang Kerang". Kemudian beberapa saat kemudian lewatlah orang dasan bagek dan bilang "Kemang Kerang ine i", lalu kemudian lewat orang kembang kerang daya "adoo karang anyar sebek", kemdian lewat juga orang bagek manis "aoook dese nene pade" karena mereka sebenarnya penduduk kembang kerang dan adapun penduduk kembang kerang sendiri menyebut orang bagek manis dengan sebutan "Dengan rau", adapun jika orang keroya, bagek rebak dan montong pace yang lewat mereka mengatakan "arooo kembang kerang ine". Sehingga tempat tersebut diberi nama desa kembang kerang.

2. Gaya Perang

Orang-orang yang berada di desa kembang kerang memiliki karakter yang baik sejak zaman dahulu, salah satunya adalah mereka tidak akan berbuat buruk jika ia tidak diganggu. Demikian pula ketika zaman perang dahulu, bahwa penduduknya tidak melawan sebelum musuh melakukan serangan sehingga gaya pertempuran mereka disebut "Kembang Perang". Namun lama-kelamaan, banyak orang yang salah dengar mendengar bahwa mereka "Kembang Kerang"

3.Nyanyian Masa Lalu

Kebiasaan orang-orang pada zaman dahulu, ketika bekerja adalah melantunkan sya'ir-sya'ir agar mereka bekerja dengan semangat bahkan dilombakan. Salah satu lirik yang populer pada zaman itu adalah "Kembang, Karung, Karang". Namun karena populernya bait tersebut dan orang-orang berbicara semakin cepat menyebabkan orang-orang berkata "Kembang Kerang" bukan "Kembang karung karang" lagi, sehingga diberilah nama kembang kerang.

4.Budaya

Sebuah hal yang lumrah di desa tersebut adalah elemen rumah orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut yang sebagian besar saat itu dibangun menggunakan batu karang, lalu tanah yang dimasukkan ke dalam karung dan setiap rumah rata-rata memiliki tanaman bunga (atau sering disebut dengan kembang bahasa sananya). Karena melekatnya ketiga elemen tersebut dengan penduduk setempat (yaitu Kembang, Karung, Karang) disingkat;lah hal tersebut menjadi "Kembang Kerang".

Pranala luar[sunting | sunting sumber]