Keluarga Barmak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Karikatur keluarga Barmak

Keluarga Barmak adalah keluarga berbangsa parsi dari Khurasan. Nama barmak sendiri berasal dari nama kakek mereka, Khalid bin Barmak, yang bertugas menjaga rumah berhala majusi di Balkh. Keluarga Barmak memeluk agama Islam setelah penaklukan Khurasan oleh Qutaibah pada tahun 85 H.[1] Pada zaman Daulat Abbasiyah, Khalid bin Barmak diangkat menjadi menteri tertinggi pada zaman itu oleh Assafah dan Al-Manshur.[butuh rujukan] Bermula dia menjadi seorang tawanan perang oleh Qutaibah pada tahun 705 di Balkh. Dia ditahan karena Barmak adalah seorang pemimpin utama di sebuah biara Budha di daerah tersebut.

Kedudukan keluarga Barmak pada zaman Abbasiyah[sunting | sunting sumber]

Karena keluarga Barmak salah satu orang pertama yang menjadi wazir, maka keluarganya menjadi sangat dicintai dan disegani rakyat sehingga mereka merasa tinggi dan mulia daripada keluarga yang lainya pada zaman khalifah Harun Ar-Rasyid. Sehingga khalifah Harun Ar-rasyid merasa bahwa pengaruh dan kekuasaan keluarga Barmak terlalu tinggi bahkan sampai mengalahkan pengaruh kekuasaan Khalifah Harun Ar-Rasyid sendiri.[2]

Masa kehancuran keluarga Barmak[sunting | sunting sumber]

Suatu ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid meminta uang dengan jumlah yang tidak banyak kepada keluarga Barmak, tetapi mereka tidak menghiraukanya sehingga khalifah Harun Ar-rasyid berpendapat bahwa sudah saatnya keluarga ini diberikan sangsi dengan kesalahan sering membelanjakan uang negara dan bertindak semaunya. Maka pada hari yang telah ditentukan, Khalifah Harun Ar-rasyid memerintahkan pembunuhan atas Ja'far bin Yahya selaku ketua keluarga pada saat itu dan yang lainnya dimasukkan ke dalam penjara sampai waktu yang ditentukan. Dalam beberapa versi juga disampaikan bahwa khalifah Harun Ar-Rasyid menghancurkan dan memusnahkan eksistensi keluarga Barmak pada tahun 187 H/802 M dengan sebab-sebab yang sebenarnya tidak jelas.[3] Keluarga Barmak memainkan peran yang penting dalam pemerintahan kerajaan Bani Abbasiyah selama 17 tahun, khususnya di bidang keuangan dan ketenteraan atau keamanan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Philip K.Hitti. History of the Arabs, edisi revisi ke 10. Palgrace Macmillan: terjemahan PT Serambi Ilmu Semesta. 
  2. ^ KH Hasan Abdullah sahal. Tarikh islam, untuk siswa kelas 1. Darussalam Press: Kurikulum pondok modern gontor. 
  3. ^ Ahmad Al-usairy. Sejarah Islam, sejak zaman nabi Adam hingga abad XX. Akbar Media.