Kabinet Negara Indonesia Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kabinet Negara Indonesia Timur adalah bagian dari pemerintahan Negara Indonesia Timur (NIT), dan terdiri dari para menteri yang diangkat oleh kepala negaranya. Selama tiga tahun dari masa berdirinya negara tersebut, terdapat tujuh kabinet.

Kabinet Nadjamoedin Daeng Malewa[sunting | sunting sumber]

Di Konferensi Denpasar (18-24 Desember 1946), yang diadakan oleh Pelaksana Jabatan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda Hubertus van Mook, Negara Indonesia Timur didirikan, bangsawan Bali Tjokorda Gde Raka Soekawati dipilih menjadi kepala negara dan Nadjamoeddin Daeng Malewa diangkat menjadi perdana menteri rancangan.[1] Setelah diskusi antar dua orang tersebut di Jakarta, kabinet tersebut diumumkan pada 13 Januari 1947 dengan komposisi sebagai berikut:[2]

  • Perdana Menteri/Menteri Urusan Ekonomi: Nadjamoeddin Daeng Malewa
  • Menteri Dalam Negeri: Ide Anak Agung Gde Agung
  • Menteri Kehakiman: Tjia Kok Tjiang
  • Menteri Keuangan: M. Hamelink
  • Menteri Pendidikan: E. Katoppo
  • Menteri Penerangan: G.R. Pantouw
  • Menteri Kesehatan: Semuel Jusof Warouw
  • Menteri Pekerjaan Umum & Transportasi: E.D. Dengah
  • Menteri Urusan Sosial: Julius Tahija

Kabinet Nadjamoedin Daeng Malewa II[sunting | sunting sumber]

Kabinet Nadjamoedin Daeng Malewa II diumumkan pada 31 Mei 1947. Berikut komposisinya: [3]

  • Perdana Menteri/Menteri Urusan Ekonomi: Nadjamoeddin Daeng Malewa
  • Menteri Dalam Negeri/Wakil Perdana Menteri: Ide Anak Agung Gde Agung
  • Menteri Kehakiman: Christiaan Robbert Steven Soumokil
  • Menteri Keuangan/Wakil Menteri Urusan Ekonomi: M. Hamelink
  • Wakil Menteri Keuangan: R.E.J Metekohy
  • Menteri Pendidikan: E. Katoppo
  • Menteri Perhubungan & Pekerjaan Umum : A.M Semawi
  • Menteri Penerangan: Julius Tahija
  • Menteri Sosial: G.R. Pantouw
  • Menteri Negara (Urusan Agama): Achmmad Sjehan Bachmid
  • Menteri Negara (Urusan Kependudukan): R. Claproth
  • Minister of State (Urusan Pengadilan): Tjia Kok Tjiang

Pada Desember 1947, Perdana Menteri Nadjamoeddin Daeng Malewa didakwa melakukan tindak pidana korupsi[4]

Kabinet Warrouw[sunting | sunting sumber]

The Warrouw cabinet dibentuk pada 11 Oktober 1947 dan dilantik pada 11 Oktober 1947. Berikut komposisinya:[5]

  • Perdana Menteri/Menteri Kesehatan: Semuel Jusof Warouw
  • Menteri Dalam Negeri/Wakil Perdana Menteri: Ide Anak Agung Gde Agung
  • Menteri Kehakiman: Christiaan Robbert Steven Soumokil
  • Menteri Keuangan: M. Hameink
  • Wakil Menteri Keuangan: R.E.J Metekohy
  • Menteri Perhubungan dan Pekerjaan Umum: A.M Semawi
  • Menteri Pendidikan: E. Katoppo
  • Menteri Penerangan: Sonda Daeng Mattajang
  • Menteri Urusan Perekonomian: Julius Tahija
  • Wakil Menteri Urusan Perekonomian: Husain Puang Limboro
  • Menteri Sosial: Abdoellah Daeng Mappoedji
  • Wakil Menteri Sosial: Tan Tek Heng

Kabinet Warrouw dituduh terlalu mendukung Agresi Militer Belanda I yang dilancarkan terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai kaum Republik Indonesia pada Juli 1947, dan dijatuhkan oleh majelis legislatif.[4]

Kabinet Ide Anak Agung Gde Agung I[sunting | sunting sumber]

Kabinet Ide Anak Agung Gde Agung I dilantik pada 15 Desember 1947. Berikut komposisinya:[6]

  • Perdana Menteri/Menteri Dalam Negeri: Ide Anak Agung Gde Agung
  • Menteri Kehakiman: Christiaan Robbert Steven Soumokil
  • Menteri Perekonomian: Husain Puang Limboro
  • Menteri Keuangan: M. Hameink
  • Menteri Pendidikan: E. Katoppo
  • Menteri Kesehatan: Semuel Jusof Warouw
  • Menteri Perhubungan & Pekerjaan Umum: D.P. Diapari
  • Menteri Sosial: S.S Palenkahoe
  • Wakil Menteri Dalam Negeri: S. Binol
  • Wakil Menteri Kehakiman: R. Claproth
  • Wakil Menteri Perekonomian: Tan Tek Heng:
  • Wakil Menteri Keuangan: R.E.J Metekohy
  • Wakil Menteri Pendidikan: J.E. Tatengkeng
  • Wakil Menteri Sosial: Mohammad Sjafei
  • Wakil Menteri Penerangan: Izaak Huru Doko

Kabinet ini adalah kabinet pertama yang menyertakan pendukung Negara Bagian Republik Indonesia, dan pada tanggal 23 Desember 1947, kabinet ini mengurangi dukungan pemerintah untuk Agresi Militer Belanda I Juli 1947.[4] Pada tengah malam tanggal 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan serangan militer terhadap Republik Indonesia, dan kabinet Negara Indonesia Timur mengundurkan diri sebagai protes.[7][8]

Kabinet Ide Anak Agung Gde Agung II[sunting | sunting sumber]

Kabinet Ide Anak Agung Gde Agung II dibentuk dan dilantik pada 12 Januari 1949. Berikut komposisinya:[9]

  • Perdana Menteri/Menteri Dalam Negeri: Ide Anak Agung Gde Agung
  • Menteri Perekonomian: Abdul Rajab Daeng Massiki (dari 12 Maret 1949 - menggantikan menteri ad-interim Tan Tek Heng)
  • Menteri Keuangan: Mathijs Hamelink
  • Menteri Pendidikan: Jan Engelbert Tatengkeng
  • Menteri Kesehatan: Jan Willem Grootings
  • Menteri Pekerjaan Umum & Perhubungan: Patuan Doli Diapari
  • Menteri Penerangan: Izaak Huru Doko
  • Menteri Negara Perencanaan Anggaran pada Kementerian Keuangan: Tan Tek Heng (dari 12 Maret 1949)

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kahin 1952, hlm. 364.
  2. ^ Anak Agung 1995, hlm. 143-144.
  3. ^ Anak Agung 1995, hlm. 245-248.
  4. ^ a b c Reid 1974, hlm. 218.
  5. ^ Anak Agung 1995, hlm. 310.
  6. ^ Anak Agung 1995, hlm. 355.
  7. ^ Anak Agung 1995, hlm. 445.
  8. ^ Ricklefs 2001, hlm. 371.
  9. ^ Anak Agung 1995, hlm. 481.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Ide Anak Agung Gde Agung (1996) [1995]. From the Formation of the State of East Indonesia Towards the Establishment of the United States of Indonesia. Diterjemahkan oleh Owens, Linda. Yayasan Obor. ISBN 979-461-216-2. 
  • Kahin, George McTurnan (1952), Nationalism and Revolution in Indonesia, Cornell University Press 
  • Reid, Anthony J.S (1974), The Indonesian National Revolution, 1945 1950, Hawthorn, Victoria, Australia: Longman, ISBN 0-582-71047-2 
  • Ricklefs, M.C. (2001) [1981]. A History of Modern Indonesia Since c.1300 (edisi ke-3rd). Palgrave. ISBN 978-0-230-54685-1. 
  • Simanjuntak, P. N. H. (2003). Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi [Cabinets of the Republic of Indonesia: From the Beginning of Independence to the Reform Era)]. Jakarta: Djambatan. ISBN 979-428-499-8.