Jonkheer
Jonkheer adalah sebuah predikat dari gelar kebangsawanan dalam bahasa Belanda. Di Indonesia predikat ini tampak dalam nama-nama sejumlah penguasa Belanda (Gubernur Jenderal) pada masa penjajahan. Gelar ini juga dikenal lewat nama Kapitan Yongker, nama lain dari Pattimura.
Di kalangan masyarakat berbahasa Inggris, nama ini dikenal lewat nama kota Yonkers, New York.
Predikat
[sunting | sunting sumber]Kebangsawanan Belanda sebagian besar terdiri atas keluarga-keluarga yang tidak bergelar. Dengan demikian, predikat jonkheer, atau ekuivalennya untuk perempuan jonkvrouw, digunakan untuk memperlihatkan bahwa seseorang memang tergolong bangsawan, tetapi tidak memiliki gelar. Singkatan jhr., atau jkvr. untuk perempuan, diletakkan di depan nama (mendahului gelar akademik, tetapi tidak di belakang gelar negara).
Sebagai predikat, jonkheer dapat diterjemahkan sebagai "tuan muda" atau "esquire" dalam bahasa Inggris. Namun pada masa kini seseorang yang memiliki predikat ini lebih tepat bila menggunakannya sebagai "Sir X".
Gelar
[sunting | sunting sumber]Meskipun jonkheer bukanlah sebuah gelar resmi Belanda, sebagain keluarga tetap menggunakannya sebagai gelar. Hal ini khususnya tampak di kalangan Keluarga Kerajaan yang menggunakan gelar Jonkheer van Amsberg.
Namun gelar ini sering kali tidak diakui oleh monarki modern karena keluarga ini didaftarkan sebagai bangsawan yang tidak bergelar dan karenanya hanya menggunakan predikat tersebut, atau karena keluarga itu tidak pernah meminta untuk didaftarkan namun dianugerahi status kebangsawanan sebelum didirikannya Kerajaan Belanda pada 1815. Keluarga-keluarga ini sering kali berasal dari Habsburg dan biasanya menyebut dirinya Jonker X atau Junker X dan bukan Jonkheer. Kata itupun tidak digunakan dalam singkatan, melainkan dalam bentuk "Nama, Jonker X"
Nama julukan
[sunting | sunting sumber]Nama kota Yonkers, New York kemungkinan sekali adalah sebuah nama julukan, dan bukan gelar kehormatan, yang dihubungkan dengan Adriaen van der Donck; seorang Belanda pemilik tanah di New Netherlands yang belakangan diubah namanya menjadi New York. Meskipun usaha bisnisnya ternyata tidak begitu berhasil, kota Yonkers tetap menggunakan namanya untuk mengenang warisannya.