Jembatan Tumbang Samba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jembatan Tumbang Samba
Koordinat1°28′13″S 113°06′09″E / 1.4704°S 113.1024°E / -1.4704; 113.1024Koordinat: 1°28′13″S 113°06′09″E / 1.4704°S 113.1024°E / -1.4704; 113.1024
MelintasiSungai Katingan
LokalKabupaten Katingan, Kalimantan Tengah
Karakteristik
DesainJembatan pelengkung terikat jaringan termodifikasi[1]
Bahan bakuBaja
Panjang total843,2 meter[1]
Lebar11,8 meter[1]
Tinggi23,7 meter[1]
Bentang terpanjang108 meter[1]
Sejarah
Dibangun olehWijaya Karya[2]
PabrikanWijaya Karya[2]
Mulai dibangun2017[2]
Selesai dibangun11 Juni 2020[1]
Biaya konstruksiRp 298 miliar[1]
Lokasi
Peta

Jembatan Tumbang Samba adalah jembatan pelengkung yang membentang di atas Sungai Katingan dan terletak di Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Jembatan ini menjadi bagian dari Lintas Tengah Kalimantan dan akses nasional antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Barat.[2] Dengan panjang total 843,2 meter, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan Tengah. Selain itu, jembatan ini juga merupakan jembatan pelengkung baja bertipe pelengkung terikat jaringan termodifikasi pertama di Indonesia.[1]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Sebelum Jembatan Tumbang Samba dibangun, masyarakat di sekitar wilayah utara Katingan menyeberangi Sungai Katingan menggunakan kapal feri untuk melakukan aktivitas perekonomian di Pasar Tumbang Samba. Untuk meningkatkan produktivitas perekonomian masyarakat tersebut, jembatan ini kemudian mulai dibangun pada 2017.

Jembatan ini menghubungkan Desa Telok di selatan dengan Desa Samba Danum di utara. Selain itu, jembatan ini juga dimaksudkan untuk memperlancar lalu lintas karena menjadi akses nasional antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Barat yang merupakan bagian dari Lintas Tengah Kalimantan dan melintasi kawasan perkebunan, pertambangan, dan pertanian.[2][3]

Desain[sunting | sunting sumber]

Jembatan Tumbang Samba merupakan jembatan pelengkung baja dengan tipe jembatan pelengkung terikat jaringan termodifikasi (modified network tied arch bridge) dan menjadi jembatan pertama di Indonesia dengan tipe tersebut. Baja yang digunakan dilapisi oleh lapisan antikorosi berupa seng dengan metode galvani celup panas.[4] Secara dimensi, jembatan ini memiliki panjang bentang utama 108 meter, lebar 11,8 meter, dan tinggi 23,7 meter, serta panjang total 843,2 meter. Dengan panjang tersebut, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan Tengah.[1]

Konstruksi[sunting | sunting sumber]

Jembatan Tumbang Samba mulai dibangun pada tahun 2017. Pembangunan jembatan ini dilakukan oleh PT Wijaya Karya dengan konsultan supervisi PT Perentjana Djaja. Sementara itu, fabrikasi dan perakitan struktur pelengkung baja dilakukan oleh PT Wijaya Karya Beton di pabriknya yang berlokasi di Karangmukti, Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Setelah perakitan struktur pelengkung baja selesai, struktur akan dikirimkan ke lokasi proyek.[4] Struktur yang menjadi bentang tengah jembatan ini kemudian disambung dengan metode pengangkatan bentang penuh yang selesai pada 17 Januari 2020.[5]

Untuk mengetahui apakah jembatan ini sudah aman untuk digunakan, dilakukan pengujian beban statik dan dinamik oleh Komisi Keamanan Jalan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) pada tanggal 20-21 Maret 2020. Selain itu, uji coba pembukaan lalu lintas juga dilakukan pada 1 Juni 2020. Dengan rangkaian proses pengujian ini, jembatan rampung dibangun pada 11 Juni 2020.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i j Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR (11 Juni 2020). "Rampung 100%, Jembatan Tumbang Samba Siap Diresmikan untuk Dukung Konektivitas Program Lumbung Pangan Baru di Kalimantan Tengah". Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-14. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  2. ^ a b c d e Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR (5 Oktober 2018). "Jembatan Tumbang Samba, Dambaan dan Kebanggaan Masyarakat Katingan, Kalimantan Tengah". Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-14. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  3. ^ Hutapea, Erwin (7 November 2018). Alexander, Hilda B, ed. "Proyek Jembatan Tumbang Samba Telan Rp 285 Miliar". Kompas.com. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  4. ^ a b Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR (7 November 2018). "Jembatan Tumbang Samba Rampung Agustus 2019, Tingkatkan Konektivitas Lintas Tengah Kalimantan". Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-14. Diakses tanggal 14 Juni 2020. 
  5. ^ Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR (22 Januari 2020). "Bentang Tengah Tersambung, Jembatan Tumbang Samba Kalteng Segera Rampung". Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-14. Diakses tanggal 14 Juni 2020.