Jalan layang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalan layang di jalur Pantura untuk melalui kawasan perkotaan

Jalan layang adalah jalan yang dibangun tidak sebidang melayang menghindari daerah/kawasan yang selalu menghadapi permasalahan kemacetan lalu lintas, melewati persilangan kereta api untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan efisiensi.

Jalan layang merupakan perlengkapan jalan bebas hambatan untuk mengatasi hambatan karena konflik dipersimpangan, melalui kawasan kumuh yang sulit ataupun melalui kawasan rawa-rawa.

Kegiatan di bawah jalan layang[sunting | sunting sumber]

Ruang di bawah jalan layang dapat menjadi unsur estetika[1] untuk meminimalkan unsur kekakuan konstruksi jalan dengan menjadikan menjadi taman kota, tempat istirahat/berteduh ataupun kegiatan lainnya.

Taman di bawah jalan layang[sunting | sunting sumber]

Untuk memanfaatkan ruang di bawah jalan layang dapat dimanfaatkan menjadi taman, dimana tanaman yang ditanam adalah tanaman dari jenis yang tidak memerlukan cahaya matahari langsung.

Parkir[sunting | sunting sumber]

Ruang bebas di bawah jalan layang dapat juga dimanfaatkan sebagai tempat parkir bagi kendaraan, tempat parkir yang demikian hanya dilakukan bila tidak mengganggu kelancaran lalu lintas[2] bagi kendaraan yang keluar masuk ke tempat parkir.

Rumah liar di bawah jalan layang[sunting | sunting sumber]

Beberapa permasalahan yang ditemukan di bawah jalan layang kalau tidak dikendalikan dengan baik adalah pemukiman liar. Pada bulan Agustus tahun 2007[3] terjadi kebakaran dipemukiman liar di bawah jalan layang Pluit yang mengakibatkan rusaknya struktur jalan layang tersebut, yang mengakibatkan perlunya perbaikan konstruksi dengan biaya yang tidak sedikit.[4]

Pengendalian ruang di bawah jalan layang[sunting | sunting sumber]

Hal tersebut dilakukan agar ruang di bawah jalan layang tidak disalah gunakan seperti yang terjadi didaerah Pluit perlu dikendalikan dengan baik agar gubuk-gubuk atau rumah-rumah liar tidak tumbuh dan berkembang.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-09-27. Diakses tanggal 2008-09-30. 
  2. ^ Pemanfaatan Kolong Jalan Layang Grogol untuk Areal Parkir Tidak Efisien [1] Diarsipkan 2005-09-20 di Wayback Machine.
  3. ^ Kebakaran Tol Lagi
  4. ^ "CMNP Talangi Perbaikan Tol Pluit". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-12. Diakses tanggal 2008-09-29.