Damhuri Muhammad
Damhuri Muhammad | |
---|---|
Lahir | 1 Juli 1974 Taram, Harau, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | IAIN Imam Bonjol Universitas Gadjah Mada |
Pekerjaan | Seniman |
Dikenal atas | Penulis |
Damhuri Muhammad (lahir 1 Juli 1974)[1] adalah penulis Indonesia.[2]
Pria yang menyelesaikan studi Bahasa dan Sastra Arab di Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol, Padang pada tahun 1997 dan Pasca Sarjana Filsafat di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2001 ini aktif menulis cerita pendek (cerpen), esai sastra, serta tinjauan buku di berbagai media cetak nasional.[1]
Fadlillah Malin Sutan di Harian Haluan menyebut Damhuri bersama E.S. Ito, Raudal Tanjung Banua, Riki Dhamparan Putra, Indrian Koto, dan Dewi Sartika sebagai generasi sastrawan Indonesia asal Minangkabau yang tumbuh besar di luar Sumatera Barat setelah generasi pendahulunya, seperti Gus tf Sakai.[3]
Karya tulis[sunting | sunting sumber]
- Laras, tubuhku bukan milikku (2005)
- Lidah Sembilu (2006)
- Cinta di Atas Perahu Cadik (2008)
- Juru Masak (2009) [1]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b c "Smokol: cerpen Kompas pilihan, 2008" Penerbit Buku Kompas. Diakses 05-11-2014.
- ^ "Damhuri Muhammad"[pranala nonaktif permanen] Aseanliteraryfestival.com. Diakses 05-11-2014.
- ^ "Apa kabar sastra Indonesia?" Diarsipkan 2014-11-02 di Wayback Machine. Haluan, 21-08-2011. Diakses 04-11-2014.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- "Puisi dan Sebuah Selera"[pranala nonaktif permanen] Kompas.com, 05-05-2011.
- "Bila Politik Bertopeng, Sastra Menyingkapkannya" Blog Damhuri Muhammad, 04-09-2014.