Bhatara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
artikel baru
 
spelling: it's one way or the other
Baris 1: Baris 1:
Dalam tradisi [[Hindu]], [[Bhatara]] ([[Devanagari]]: '''भतर''' ) adalah utusan [[Brahman]] ([[Tuhan]]) sebagai pelindung umat [[manusia]]. Bhatara berasal dari kata “''bhatr''” yang berarti pelindung. Dalam tradisi Hindu di [[Indonesia]], istilah Bhatara merujuk kepada makhluk supernatural yang memiliki kesaktian untuk melindungi manusia, dan [[Dewa (Hindu)|Dewa]] disamakan untuk hal ini, namun tidak sepenuhnya demikian.
'''Bhaṭāra''' ([[Devanagari]]: '''भतर''' ) dalam tradisi [[Hindu]] adalah utusan [[Brahman]] ([[Tuhan]]) sebagai pelindung umat [[manusia]]. Bhatara berasal dari kata “''bhatr''” yang berarti pelindung. Dalam tradisi Hindu di [[Indonesia]], istilah Bhatara merujuk kepada makhluk supernatural yang memiliki kesaktian untuk melindungi manusia, dan [[Dewa (Hindu)|Dewa]] disamakan untuk hal ini, namun tidak sepenuhnya demikian.


Dalam [[filsafat Hindu]] [[Advaita Vedanta]], [[Dewa (Hindu)|Dewa]] merupakan sinar suci atau manifestasi dari [[Brahman]]. Dalam hal tersebut, para Dewa berbeda dengan Bhatara, karena Dewa merupakan [[sinar]] suci Brahman sedangkan Bhatara merupakan utusan Yang Maha Kuasa dalam misi melindungi umat manusia dari kelaliman dan menegakkan kembali ajaran [[agama]], wujudnya berupa manusia atau hewan, contohnya: [[Awatara]], [[Kresna|Sri Kresna]], dan [[Rama|Sri Rama]].
Dalam [[filsafat Hindu]] [[Advaita Vedanta]], [[Dewa (Hindu)|Dewa]] merupakan sinar suci atau manifestasi dari [[Brahman]]. Dalam hal tersebut, para Dewa berbeda dengan Bhatara, karena Dewa merupakan [[sinar]] suci Brahman sedangkan Bhatara merupakan utusan Yang Maha Kuasa dalam misi melindungi umat manusia dari kelaliman dan menegakkan kembali ajaran [[agama]], wujudnya berupa manusia atau hewan, contohnya: [[Awatara]], [[Kresna|Sri Kresna]], dan [[Rama|Sri Rama]].

Revisi per 12 April 2007 05.58

Bhaṭāra (Devanagari: भतर ) dalam tradisi Hindu adalah utusan Brahman (Tuhan) sebagai pelindung umat manusia. Bhatara berasal dari kata “bhatr” yang berarti pelindung. Dalam tradisi Hindu di Indonesia, istilah Bhatara merujuk kepada makhluk supernatural yang memiliki kesaktian untuk melindungi manusia, dan Dewa disamakan untuk hal ini, namun tidak sepenuhnya demikian.

Dalam filsafat Hindu Advaita Vedanta, Dewa merupakan sinar suci atau manifestasi dari Brahman. Dalam hal tersebut, para Dewa berbeda dengan Bhatara, karena Dewa merupakan sinar suci Brahman sedangkan Bhatara merupakan utusan Yang Maha Kuasa dalam misi melindungi umat manusia dari kelaliman dan menegakkan kembali ajaran agama, wujudnya berupa manusia atau hewan, contohnya: Awatara, Sri Kresna, dan Sri Rama.

Dalam tradisi Hindu-Jawa umumnya, dan pada tradisi pewayangan khususnya, istilah Bhatara dipakai untuk merujuk kepada Dewa. Dalam tradisi Agama Hindu Dharma di Bali, istilah Bhatara diucapkan “Bêtara”, dan disamakan atau bahkan diidentikkan dengan Dewa.

Lihat pula