Ratoe Anom Ismail: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
k ←Mengalihkan ke Ratu Anom Ismail
 
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox_Monarch
#REDIRECT [[Ratu Anom Ismail]]
|name = Ratu Anom Ismail
|title = [[Mangkubumi]] Kesultanan Banjar
|image =
|caption =
|reign = [[1779]]—[[1823]]
|coronation =
|predecessor =
|successor =
|reg-type = [[mangkubumi]]
|regent =
|consort =
|royal house = [[Dinasti Banjarmasin]]
|father = [[Sunan Nata Alam]]
|mother =
|issue = ♂ Pangeran Su'ud<ref name= "tutur candi"/>{{br}}♂ Pangeran Sungging Anum<ref name= "tutur candi"/><ref>menantu Sultan [[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman Saidullah]]</ref>{{br}}♂ Pangeran Cakra Utu<ref name= "tutur candi"/>{{br}}♀ Ratu Dipati<ref name= "tutur candi"/>
|date of birth =
|place of birth = [[Kesultanan Banjar|Banjar]]
|date of death = [[1823]]
|place of death =
}}
'''Ratu Anom Ismail/Ratu Asmael''' atau '''Ratu Anom Mangkudilaga'''<ref name="tutur candi"/> adalah [[mangkubumi]] [[Kesultanan Banjar]]. Ia menjabat mangkubumi mendampingi ayahandanya [[Sunan Nata Alam]] dan sultan berikutnya yaitu Sultan [[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]] (saudaranya). Menurut tradisi kesultanan Banjar, putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, salah seorang puteranya dilantik sebagai Sultan Muda dan seorang yang lainnya akan dilantik sebagai mangkubumi ([[Pangeran Mangkubumi]]) menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia. Sebelum menjabat mangkubumi namanya adalah Pangeran Ismail atau Pangeran Mangkudilaga. Ratu Anom Ismail/Ratu Anom Mangkudilaga mendapat fitnah dengan tuduhan akan melakukan kudeta terhadap Sultan Sulaiman sehingga ia dihukum bunuh oleh abangnya yang juga besannya yaitu Sultan Sulaiman.<ref>{{nl icon}} (1860){{cite journal|pages=98|url=http://books.google.co.id/books?id=bRhJAAAAMAAJ&dq=pangeran%20Ratoe%20Ismael&pg=PA98#v=onepage&q=pangeran%20Ratoe%20Ismael&f=false |pages=98 |title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde|publisher=Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen}}</ref><ref name="tutur candi">{{id icon}}{{cite book|first=Mohamad Idwar |last=Saleh|title=Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah |year=1986|pages=157|url=http://books.google.co.id/books?id=rfgeAAAAMAAJ&q=Sultan+Hidayatullah&dq=tutur+candi&source=gbs_word_cloud_r&cad=5}}</ref><ref>{{nl}} {{cite book|pages=2 |url=http://books.google.co.id/books?id=JRQ5AQAAIAAJ&dq=Sulthan%20Soerian%20Sjach&hl=id&pg=PA8#v=onepage&q=Sulthan%20Soerian%20Sjach&f=false|title=De bandjermasinsche krijg van 1859-1863|first=[[Willem Adriaan van Rees|Willem Adriaan]] |last=Rees|publisher=D. A. Thieme|year=1865}}</ref>

Ratu Anom Ismail pernah mengirim surat kepada [[Gubernur-Jenderal]] [[VOC]] [[Pieter Gerardus van Overstraten]] tertanggal 14 Juli 1779 dan surat tersebut diterima di Batavia tanggal 15 Agustus 1797 (Cod.Or.2239)<ref>{{en}} (1998){{cite book|title=Codices manuscripti|volume=25|Bagian 1|publisher=E.J. Brill}}</ref>

Pendahulunya sebagai [[Mangkubumi]] adalah Prabujaya (1762).<ref>http://eprints.lib.ui.ac.id/12976/1/82338-T6811-Politik%20dan-TOC.pdf</ref>

==Catatan kaki==
{{reflist}}
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Mangkubumi]]|tahun=1779-1823|pendahulu=Prabujaya (1762)|pengganti=[[Pangeran Mangkoe Boemi Nata]]}}
{{End}}
{{Indo-bio-stub}}

[[Kategori:Sejarah Kalimantan]]
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Mangkubumi Banjar]]
[[Kategori:Tokoh dari Kabupaten Banjar]]
[[Kategori:Kematian 1823]]
[[Kategori:Tokoh yang dihukum mati]]

Revisi per 23 November 2012 08.39

Ratu Anom Ismail
Mangkubumi Kesultanan Banjar
Berkuasa17791823
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSunan Nata Alam
Anak♂ Pangeran Su'ud[1]
♂ Pangeran Sungging Anum[1][2]
♂ Pangeran Cakra Utu[1]
♀ Ratu Dipati[1]

Ratu Anom Ismail/Ratu Asmael atau Ratu Anom Mangkudilaga[1] adalah mangkubumi Kesultanan Banjar. Ia menjabat mangkubumi mendampingi ayahandanya Sunan Nata Alam dan sultan berikutnya yaitu Sultan Sulaiman (saudaranya). Menurut tradisi kesultanan Banjar, putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, salah seorang puteranya dilantik sebagai Sultan Muda dan seorang yang lainnya akan dilantik sebagai mangkubumi (Pangeran Mangkubumi) menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia. Sebelum menjabat mangkubumi namanya adalah Pangeran Ismail atau Pangeran Mangkudilaga. Ratu Anom Ismail/Ratu Anom Mangkudilaga mendapat fitnah dengan tuduhan akan melakukan kudeta terhadap Sultan Sulaiman sehingga ia dihukum bunuh oleh abangnya yang juga besannya yaitu Sultan Sulaiman.[3][1][4]

Ratu Anom Ismail pernah mengirim surat kepada Gubernur-Jenderal VOC Pieter Gerardus van Overstraten tertanggal 14 Juli 1779 dan surat tersebut diterima di Batavia tanggal 15 Agustus 1797 (Cod.Or.2239)[5]

Pendahulunya sebagai Mangkubumi adalah Prabujaya (1762).[6]

Catatan kaki

  1. ^ a b c d e f (Indonesia)Saleh, Mohamad Idwar (1986). Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah. hlm. 157. 
  2. ^ menantu Sultan Sulaiman Saidullah
  3. ^ (Belanda) (1860)"Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde". Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen: 98. 
  4. ^ (Belanda) Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863. D. A. Thieme. hlm. 2. 
  5. ^ (Inggris) (1998)Codices manuscripti. 25. E.J. Brill.  Teks "Bagian 1" akan diabaikan (bantuan)
  6. ^ http://eprints.lib.ui.ac.id/12976/1/82338-T6811-Politik%20dan-TOC.pdf
Didahului oleh:
Prabujaya (1762)
Mangkubumi
1779-1823
Diteruskan oleh:
Pangeran Mangkoe Boemi Nata