Kapal barang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Jagawana (bicara | kontrib)
k Suntingan 219.95.199.181 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Jagawana
Baris 1: Baris 1:
Kapal barang atau kapal kargo adalah segala jenis kapal yang membawa barang-barang dan kargo atau muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Ribuan kapal jenis ini menyusuri laut@lautan dan samudra dunia setiap tahunnya‚memuat barang-barang perdagangan internasional.Kapal kargo pada umunya didesain khusus untuk tugasnya,dilengkapi dengan 'crane' dan mekanisme lainnya untuk bongkar muat,serta dibuat dalam beberapa ukuran.
'''Kapal barang''' atau '''kapal kargo''' adalah segala jenis [[kapal]] yang membawa barang-barang dan [[kargo|muatan]] dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Ribuan kapal jenis ini menyusuri [[laut|lautan]] dan [[samudra]] dunia setiap tahunnya - memuat barang-barang [[perdagangan internasional]]. Kapal kargo pada umunya didesain khusus untuk tugasnya, dilengkapi dengan ''[[crane]]'' dan mekanisme lainnya untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran.


Jenis-jenis pengangkutan kargo termasuk kapal kontainer dan pengangkutan massal.
Jenis-jenis pengangkutan kargo termasuk [[kapal kontainer]] dan [[pengangkutan massal]].


Catatan terawal mengenai aktiviti pengangkutan laut menyebut pengangkutan barang-barang untuk perdagangan;bukti-bukti sejarah dan arkeologi membuktikan bahwa kegiatan ini sudah meluas pada awal abad ke 1 SM.Keinginan untuk mengoperasikan rute perdagangan untuk jarak yang lebih jauh dan pada lebih banyak musim memotivasi perbaikan dalam desain kapal pada masa Zaman Pertengahan.
Catatan terawal mengenai aktivitas pengangkutan laut menyebut pengangkutan barang-barang untuk perdagangan; bukti-bukti sejarah dan arkeologi membuktikan bahwa kegiatan ini sudah meluas pada awal [[abad ke 1 SM]]. Keinginan untuk mengoperasikan rute perdagangan untuk jarak yang lebih jauh dan pada lebih banyak musim memotivasi perbaikan dalam desain kapal pada masa [[Zaman Pertengahan]].


Sebelum pertengahan abad ke19,kasus-kasus pembajakan mengakibatkan kapal-kapal harus dipersenjatai,kadang dengan berat, seperti pada kasus Galleon Manila dan East Indiamen.
Sebelum pertengahn [[abad ke 19]], kasus-kasus [[pembajakan]] mengakibatkan kapal-kapal harus dipersenjatai, kadang dengan berat, seperti pada kasus [[Galleon Manila]] dan ''[[East Indiamen]]''.


Pembajakan masih sering terjadi di lautan sekitar Asia, terutamanya di Selat Malaka.Pada tahun 2004,pemerintah negara-negara yang berbatasan dengan selat ini - Singapura,Indonesia dan Malaysia setuju untuk memberikan perlindungan lebih kepada kapal-kapal yang melintasi selat tersebut.
Pembajakan masih sering terjadi di lautan sekitar Asia, terutamanya di [[Selat Malaka]]. Pada tahun 2004, pemerintah negara-negara yang berbatasan dengan selat ini - [[Singapura]], [[Indonesia]] dan [[Malaysia]] setuju untuk memberikan perlindungan lebih kepada kapal-kapal yang melintasi selat tersebut.

----

{{stub}}

[[Category:Tipe kapal]]

[[da:Handelsskib]]
[[de:Frachtschiff]]
[[en:Cargo ship]]
[[fi:Rahtilaiva]]
[[fr:Navire cargo]]
[[hr:Teretni brod]]
[[it:Nave cargo]]
[[ja:貨物船]]
[[nl:Vrachtschip]]
[[nn:Lasteskip]]
[[no:Lastebåt]]
[[pt:Navio cargueiro]]
[[sh:Teretni brod]]
[[sv:Handelsfartyg]]

Revisi per 11 Maret 2007 08.35

Kapal barang atau kapal kargo adalah segala jenis kapal yang membawa barang-barang dan muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Ribuan kapal jenis ini menyusuri lautan dan samudra dunia setiap tahunnya - memuat barang-barang perdagangan internasional. Kapal kargo pada umunya didesain khusus untuk tugasnya, dilengkapi dengan crane dan mekanisme lainnya untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran.

Jenis-jenis pengangkutan kargo termasuk kapal kontainer dan pengangkutan massal.

Catatan terawal mengenai aktivitas pengangkutan laut menyebut pengangkutan barang-barang untuk perdagangan; bukti-bukti sejarah dan arkeologi membuktikan bahwa kegiatan ini sudah meluas pada awal abad ke 1 SM. Keinginan untuk mengoperasikan rute perdagangan untuk jarak yang lebih jauh dan pada lebih banyak musim memotivasi perbaikan dalam desain kapal pada masa Zaman Pertengahan.

Sebelum pertengahn abad ke 19, kasus-kasus pembajakan mengakibatkan kapal-kapal harus dipersenjatai, kadang dengan berat, seperti pada kasus Galleon Manila dan East Indiamen.

Pembajakan masih sering terjadi di lautan sekitar Asia, terutamanya di Selat Malaka. Pada tahun 2004, pemerintah negara-negara yang berbatasan dengan selat ini - Singapura, Indonesia dan Malaysia setuju untuk memberikan perlindungan lebih kepada kapal-kapal yang melintasi selat tersebut.