Simon Spoor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
|awards= |
|awards= |
||
}} |
}} |
||
'''Simon Spoor''' ([[1902]] - [[1949]]) adalah seorang jenderal [[Belanda]] yang terkenal perannya ketika [[Belanda]] berusaha merebut kembali [[Indonesia]], dan ia memimpin langsung 2 [[aksi polisionil]] Belanda tersebut yaitu [[Agresi Militer Belanda I]] dan [[Agresi Militer Belanda II|II]]. |
'''Simon Spoor''' ([[1902]] - [[25 Mei]] [[1949]]) adalah seorang jenderal [[Belanda]] yang terkenal perannya ketika [[Belanda]] berusaha merebut kembali [[Indonesia]], dan ia memimpin langsung 2 [[aksi polisionil]] Belanda tersebut yaitu [[Agresi Militer Belanda I]] dan [[Agresi Militer Belanda II|II]]. |
||
== Karier == |
== Karier == |
Revisi per 10 Juni 2012 04.24
Simon Hendrik Spoor | |
---|---|
Berkas:Spoor Generaal 2.jpg | |
Pengabdian | Belanda |
Dinas/cabang | KNIL |
Lama dinas | 1923-1949 |
Pangkat | Jenderal |
Komandan | Kepala staf Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) |
Perang/pertempuran | Perang Dunia II, Revolusi Nasional Indonesia |
Simon Spoor (1902 - 25 Mei 1949) adalah seorang jenderal Belanda yang terkenal perannya ketika Belanda berusaha merebut kembali Indonesia, dan ia memimpin langsung 2 aksi polisionil Belanda tersebut yaitu Agresi Militer Belanda I dan II.
Karier
Pada tahun 1923, Spoor lulus dari Koninklijke Militaire Academie dan bergabung dengan Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger. Ia juga dosen di almamaternya. Pada tahun 1943, ia menjadi direktur dinas penerangan militer Belanda (NEFIS) di Australia.
Kematian
Jend. Spoor meninggal tiba-tiba pada tanggal 25 Mei 1949.[1] dan dikelilingi oleh rumor yang terkait dengan "peristiwa Letnan Muda Aernout, yang melakukan penyelidikan korupsi terhadap petinggi KNIL. Secara anumerta, ia dianugerahi Militaire Willems-Orde.
Rujukan
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Ludolph Hendrik van Oyen |
Komandan KNIL 1946-1949 |
Diteruskan oleh: Dirk Cornelis Buurman van Vreeden |