Mapag Sri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{tidak dikembangkan|d=15|m=03|y=2011|i=14|ket=}}
{{rapikan|date=2011}}
{{tanpa_kategori|date=2011}}
{{tanpa_referensi|date=2011}}
Upacara '''Mapag Sri''', apabila ditilik dari bahasa Sunda mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Sunda, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah panen.


[[category:Indonesia]][[category:Budaya]]
Maksud dan Tujuan Upacara
Upacara Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Maha Esa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.


{{PAGENAME}} adalah
Waktu Penyelenggaraan Upacara
Upacara Mapag Sri dilaksanakan menjelang musim panen. Meskipun panen ini berlangsung setiap tahun, namun demikian belakangan ini Upacara Mapag Sri tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan upacara ini tidak bisa selalu dilaksanakan. Faktor-faktor yang dimaksud adalah: faktor keamanan yang tidak mendukung karena sering terjadi tawuran di salah satu desa di Kecamatan Sidang; faktor kedua adalah panan tidak serempak, faktor ketiga adalah panen kurang baik hasilnya sehingga tidak ada dana.


'''Mapag Sri''' adalah salah satu adat/budaya masyarakat Indonesia khususnya [[Jawa]] dan [[Sunda]] yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada [[Tuhan]] yang Mahaesa.
Teknis Penyelenggaraan Upacara
Sebelum melaksanakan upacara, kepala desa mengadakan musyawarah/rempugan dengan tua-tua desa atau pemuka masyarakat. Maksud rempugan tersebut untuk menentukan hari dan dana yang diperlukan untuk upacara. Usai musyawarah, para pamong desa melakukan pengecekan ke sawah-sawah. Bila benar padi telah menguning, segera mengadakan pungutan dana secara gotong-royong. Besarnya pungutan bergantung kemampuan masyarakat.


==Etimologi==
Kelau melihat dari urut-urutan upacara dalam lingkaran pertanian, upacara awal adalah upacara Sedekah Bumi, kemudian upacara Baritan, dan terakhir upacara Mapag Sri. Panitia untuk upacara Mapag Sri biasanya dibentuk pada saat pembubaran panitian upacara Baritan. Bisa juga panitian Upacara Baritan dikukuhkan kembali untuk menjadi panitian upacara Mapag Sri.
Mapag Sri apabila ditilik dari [[bahasa Sunda]] mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Sunda, ''mapag'' berarti menjemput, sedangkan ''sri'' dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah [[panen]].

==Maksud==
Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Mahaesa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.

Mapag Sri dilaksanakan menjelang musim panen. Meskipun panen ini berlangsung setiap tahun, Mapag Sri tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya{{citation needed}}. Ada beberapa faktor yang menyebabkan upacara ini tidak bisa selalu dilaksanakan seperti faktor keamanan, dan faktor buruknya hasil panen sehingga upacara ini tidak dapat dilaksanakan.

==Teknis ==
Sebelum melaksanakan upacara, kepala desa mengadakan musyawarah/''rempugan'' dengan sesepuh desa atau pemuka masyarakat. Maksud ''rempugan'' tersebut untuk menentukan hari dan dana yang diperlukan untuk upacara. Usai musyawarah, para pamong desa melakukan pengecekan ke [[sawah]]-sawah. Bila benar padi telah menguning, segera mengadakan pungutan dana secara [[gotong-royong.]] Besarnya pungutan bergantung kemampuan masyarakat.

Kelau melihat dari urut-urutan upacara dalam lingkaran pertanian, upacara awal adalah upacara ''Sedekah Bumi'', kemudian upacara ''Baritan'', dan terakhir upacara Mapag Sri. Panitia untuk upacara Mapag Sri biasanya dibentuk pada saat pembubaran panitian upacara Baritan. Bisa juga panitian Upacara Baritan dikukuhkan kembali untuk menjadi panitian upacara Mapag Sri.

==Catatan kaki==
{{reflist}}

* [http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=3&ved=0CBsQFjAC&url=http%3A%2F%2Fbataviase.co.id%2Fnode%2F403430&ei=FsV-TbGgNoG3rAePh428Bw&usg=AFQjCNFvRcuUcmj1diInAWWZSURitaUGkg&sig2=F9-WXCxTwq_ErHpxYbUBZw bataviase.co.id]
* [http://gresnews.com/ch/Entertainment/cl/Mapag+Sri]
* [http://oase.kompas.com/read/2010/04/10/04280118/Mapag.Sri.Syukuran.Hasil.Panen.di.Cirebon]
*[http://www.fahmina.or.id/kecirebonan/even-pariwisata-upacara-adat/852-nikah-gratis-di-tengah-pesta-tani-qmapag-sriq-sinarancang.html]
*[http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=429&lang=id]

Revisi per 15 Maret 2011 01.59


Mapag Sri adalah

Mapag Sri adalah salah satu adat/budaya masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Sunda yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Mahaesa.

Etimologi

Mapag Sri apabila ditilik dari bahasa Sunda mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Sunda, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah panen.

Maksud

Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Mahaesa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.

Mapag Sri dilaksanakan menjelang musim panen. Meskipun panen ini berlangsung setiap tahun, Mapag Sri tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya[butuh rujukan]. Ada beberapa faktor yang menyebabkan upacara ini tidak bisa selalu dilaksanakan seperti faktor keamanan, dan faktor buruknya hasil panen sehingga upacara ini tidak dapat dilaksanakan.

Teknis

Sebelum melaksanakan upacara, kepala desa mengadakan musyawarah/rempugan dengan sesepuh desa atau pemuka masyarakat. Maksud rempugan tersebut untuk menentukan hari dan dana yang diperlukan untuk upacara. Usai musyawarah, para pamong desa melakukan pengecekan ke sawah-sawah. Bila benar padi telah menguning, segera mengadakan pungutan dana secara gotong-royong. Besarnya pungutan bergantung kemampuan masyarakat.

Kelau melihat dari urut-urutan upacara dalam lingkaran pertanian, upacara awal adalah upacara Sedekah Bumi, kemudian upacara Baritan, dan terakhir upacara Mapag Sri. Panitia untuk upacara Mapag Sri biasanya dibentuk pada saat pembubaran panitian upacara Baritan. Bisa juga panitian Upacara Baritan dikukuhkan kembali untuk menjadi panitian upacara Mapag Sri.

Catatan kaki