Moirai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Alagos (bicara | kontrib)
Baris 11: Baris 11:


Pengantin di [[Athena (kota)|Athena]] mempersembahkan ikat rambut mereka untuk Moirai dan para mempelai wanita bersumpah demi nama Moirai. Ini memunculkan dugaan bahwa Moirai pada awalnya adalah para dewi pernikahan sebelum dianggap sebagai dewi takdir.
Pengantin di [[Athena (kota)|Athena]] mempersembahkan ikat rambut mereka untuk Moirai dan para mempelai wanita bersumpah demi nama Moirai. Ini memunculkan dugaan bahwa Moirai pada awalnya adalah para dewi pernikahan sebelum dianggap sebagai dewi takdir.

Berbagai versi dari Moirai juga ada di beberapa [[mitologi]] [[Eropa]] lainnya. Moirai kemungkinan berkaitan dengan [[Norns]], dewi takdir yang juga menenun, dari [[mitologi Nordik]] dan dewi [[Laima]] dari [[Baltik]] serta kedua saudarinya. Beberapa mitografer mengklaim bahwa Moirai adalah anak Zeus&mdash; hasil dari hubungan dengan [[Ananke]] ("keniscyaan") atau, menurut [[Hesiod]],<ref>Hesiod, ''Theogony'', 904.</ref> dengan [[Themis]] atau [[Nix]]. Adanya pendapat bahwa Moirai memiliki ayah, menunjukkan bahwa orang Yunani kuno mau bertindak cukup jauh dengan mengubah mitos supaya lebih sesuai dengan tradisi [[Patrilineal]] (keturunan berasal dari ayah).<ref>"Zeus secara jelas telah mengasimilasi para dewi penenun ini, dan menajdikan mereka sebagai putri-putrinya. Meskipun itu hanya ada pada beberapa sumber, karena Zeus juga bahkan terikat oleh Takdir", jelas Ruck dan Staples (1994:57).</ref> Klaim patrilineal itu sendiri tidak diterima oleh [[Aiskhilos]], [[Herodotus|Herodotos]], atau [[Plato]].


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 27 September 2010 11.04

Moirai (Bahasa Yunani: Μοῖραι) dalam mitologi Yunani adalah tiga orang dewi takdir. Mereka mengendalikan nasib setiap manusia sejak lahir hingga mati. Dalam mitologi Romawi dikenal sebagai Parkae atau Fata.

Dalam mitologi

Patung tiga Moirai di Dublin, Irlandia

Tiga orang Moirai yaitu:

  • Klotho, bertugas memintal benang kehidupan setiap manusia.
  • Lakhesis, bertugas mengukur benang kehidupan setiap manusia dengan tongkat pengukurnya.
  • Atropos, bertugas memotong benang kehidupan setiap menusia dengan "gunting kebencian" miliknya. Dialah yang menentukan kapan dan bagaimana seseorang akan mati.

Para Moirai muncul tiga malam setelah kelahiran seorang bayi untuk menentukan takdir hidupnya. Ada banyak pendapat mengenai asal mereka, ada yang mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak perempuan Zeus dan Themis atau dewa-dewi awal seperti seperti Nyx, Khaos atau Ananke. Para Moirae biasanya digambarkan sebagai sosok yang dingin, kejam dan tidak berperasaan, dan digambarkan sebagai perempuan tua. Para dewa pun tidak berani pada para Moirai. Zeus juga tunduk pada kekuasaan mereka. Meskipun tidak diketahui sejauh mana kekuasaan para Moirai terhadap takdir para dewa.

Pengantin di Athena mempersembahkan ikat rambut mereka untuk Moirai dan para mempelai wanita bersumpah demi nama Moirai. Ini memunculkan dugaan bahwa Moirai pada awalnya adalah para dewi pernikahan sebelum dianggap sebagai dewi takdir.

Berbagai versi dari Moirai juga ada di beberapa mitologi Eropa lainnya. Moirai kemungkinan berkaitan dengan Norns, dewi takdir yang juga menenun, dari mitologi Nordik dan dewi Laima dari Baltik serta kedua saudarinya. Beberapa mitografer mengklaim bahwa Moirai adalah anak Zeus— hasil dari hubungan dengan Ananke ("keniscyaan") atau, menurut Hesiod,[1] dengan Themis atau Nix. Adanya pendapat bahwa Moirai memiliki ayah, menunjukkan bahwa orang Yunani kuno mau bertindak cukup jauh dengan mengubah mitos supaya lebih sesuai dengan tradisi Patrilineal (keturunan berasal dari ayah).[2] Klaim patrilineal itu sendiri tidak diterima oleh Aiskhilos, Herodotos, atau Plato.

Referensi

Pranala Luar

  1. ^ Hesiod, Theogony, 904.
  2. ^ "Zeus secara jelas telah mengasimilasi para dewi penenun ini, dan menajdikan mereka sebagai putri-putrinya. Meskipun itu hanya ada pada beberapa sumber, karena Zeus juga bahkan terikat oleh Takdir", jelas Ruck dan Staples (1994:57).