Pertanian intensif: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Dalam [[ekonomi pertanian]], '''pertanian intensif''' adalah sistem pembudidayaan tanaman atau hewan yang menggunakan masukan (seperti tenaga kerja dan modal) dalam ukuran besar, relatif terhadap luas lahan. Hal ini dilakukan karena pertimbangan efisiensi lahan untuk meraih keuntungan yang besar.
Dalam [[ekonomi pertanian]], '''pertanian intensif''' adalah sistem pem[[budidaya]]an [[tanaman]] atau [[hewan]] yang menggunakan masukan (seperti tenaga kerja dan [[modal]]) dalam ukuran besar, relatif terhadap luas lahan. Hal ini dilakukan karena pertimbangan efisiensi lahan untuk meraih keuntungan yang besar.


Masukan besar diperlukan untuk aplikasi berbagai teknologi pertanian, seperti penggunaan [[pupuk]], [[pestisida]], [[kultivar|benih unggul]], mesin-mesin berefisiensi tinggi dan automatisasi dalam penanaman [[benih]]/[[bibit]], perawatan, pemanenan, dan pemrosesan produk pascapanen. Selain itu, [[irigasi]] juga dilakukan secara terkendali sehingga memerlukan [[investasi]] yang besar. Pertanian industrial biasanya akan menerapkan semua teknologi yang tersedia asalkan memberikan keuntungan yang besar dan memenuhi target kuantitas dan kualitas produksi.
Masukan besar diperlukan untuk aplikasi berbagai teknologi pertanian, seperti penggunaan [[pupuk]], [[pestisida]], [[kultivar|benih unggul]], mesin-mesin berefisiensi tinggi dan automatisasi dalam penanaman [[benih]]/[[bibit]], perawatan, pemanenan, dan pemrosesan produk pascapanen. Selain itu, [[irigasi]] juga dilakukan secara terkendali sehingga memerlukan [[investasi]] yang besar. Pertanian industrial biasanya akan menerapkan semua teknologi yang tersedia asalkan memberikan keuntungan yang besar dan memenuhi target kuantitas dan kualitas produksi.

Revisi per 13 Agustus 2010 15.27

Dalam ekonomi pertanian, pertanian intensif adalah sistem pembudidayaan tanaman atau hewan yang menggunakan masukan (seperti tenaga kerja dan modal) dalam ukuran besar, relatif terhadap luas lahan. Hal ini dilakukan karena pertimbangan efisiensi lahan untuk meraih keuntungan yang besar.

Masukan besar diperlukan untuk aplikasi berbagai teknologi pertanian, seperti penggunaan pupuk, pestisida, benih unggul, mesin-mesin berefisiensi tinggi dan automatisasi dalam penanaman benih/bibit, perawatan, pemanenan, dan pemrosesan produk pascapanen. Selain itu, irigasi juga dilakukan secara terkendali sehingga memerlukan investasi yang besar. Pertanian industrial biasanya akan menerapkan semua teknologi yang tersedia asalkan memberikan keuntungan yang besar dan memenuhi target kuantitas dan kualitas produksi.

Suatu usaha tani dapat menerapkan sebagian atau seluruh teknologi tinggi yang tersedia untuk melaksanakan pertanian intensif. Sebagai contoh, paket teknologi yang dipakai dalam Revolusi Hijau untuk menggenjot produksi padi dan gandum di sejumlah negara memiliki sejumlah karakteristik pertanian intensif, tetapi tidak semuanya digunakan. Kebijakan yang diarahkan menuju pertanian intensif dikenal sebagai intensifikasi.

Rujukan

Lihat pula