Pencet Sana Pencet Sini: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
Brunod (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:
| cinematography =
| cinematography =
| editing =
| editing =
| distributor = Soraya Intercine Film
| distributor = [[Soraya Intercine Films]]
| release_date = [[1994]]
| release_date = [[1994]]
| runtime = ... menit
| runtime = ... menit
Baris 28: Baris 28:


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
{{spoiler}}
Dono (Wahyu Sardono), Indro (Indrojoyo Kusumo) dan Kasino (Kasino Hadiwibowo) sangat ingin mempunyai mobil, tapi mereka tidak mempunyai uang. Maka kedatangan paman Dono, Dewo Sastro (Tisna S. Brata), dimanfaatkan untuk meminta mobil. Sayang Dewo Sastro sangat pelit, permintaan Dono tidak dikabulkan. Mereka ridak kehabisan akal. Dengan bantuan teman-temannya, diaturlah sandiwara penculikan Dono oleh penjahat sungguhan, Mata Satu (S. Parya) yang kebetulan kenalannya Indro. Penjahat meminta tebusan pada Dewo Sastro yang jumlahnya cukup untuk membeli mobil. Tapi oleh Mata Satu, tebusan yang diminta jauh lebih besar dari yang disepakati semula. Dono bahkan diculik sungguhan dan benar-benar akan dibunuh bila permintaannya tidak dikabulkan. Namun Dewo Sastro tetap tak mau menebus Dono. Terpaksa Kasino, Indro dan para teman wanitanya berusaha menyelamatkan Dono. Belakangan Dewo Sastro justru menghadiahkan mobil mewah pada Dono karena telah berhasil meringkus Mata Satu.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M1997 Pencet Sana Pencet Sini], diakses pada 13 September 2009</ref>
Dono (Wahyu Sardono), Indro (Indrojoyo Kusumo) dan Kasino (Kasino Hadiwibowo) sangat ingin mempunyai mobil, tapi mereka tidak mempunyai uang. Maka kedatangan paman Dono, Dewo Sastro (Tisna S. Brata), dimanfaatkan untuk meminta mobil. Sayang Dewo Sastro sangat pelit, permintaan Dono tidak dikabulkan. Mereka ridak kehabisan akal. Dengan bantuan teman-temannya, diaturlah sandiwara penculikan Dono oleh penjahat sungguhan, Mata Satu (S. Parya) yang kebetulan kenalannya Indro. Penjahat meminta tebusan pada Dewo Sastro yang jumlahnya cukup untuk membeli mobil. Tapi oleh Mata Satu, tebusan yang diminta jauh lebih besar dari yang disepakati semula. Dono bahkan diculik sungguhan dan benar-benar akan dibunuh bila permintaannya tidak dikabulkan. Namun Dewo Sastro tetap tak mau menebus Dono. Terpaksa Kasino, Indro dan para teman wanitanya berusaha menyelamatkan Dono. Belakangan Dewo Sastro justru menghadiahkan mobil mewah pada Dono karena telah berhasil meringkus Mata Satu.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M1997 Pencet Sana Pencet Sini], diakses pada 13 September 2009</ref>
{{spoiler-end}}
{{spoiler-end}}

Revisi per 24 Februari 2010 08.03

Pencet Sana Pencet Sini
SutradaraAgusti Tanjung
ProduserRaam Soraya
PemeranWarkop DKI (Dono, Kasino, Indro)
Didin Syamsuddin
Diding Zeta
Malfin Shayna
S. Parya
Sally Marcelina
Simon PS
Taffana Dewi
Pak Tile
Tisna S. Brata
S. Wadhy
Yongky DP
DistributorSoraya Intercine Films
Tanggal rilis
1994
Durasi... menit
NegaraIndonesia

Pencet Sana Pencet Sini adalah film drama komedi Indonesia yang diproduksi pada tahun 1994 dengan disutradarai oleh Agusti Tanjung dan dibintangi antara lain oleh Warkop DKI, Sally Marcellina, dan Taffana Dewi.

Sinopsis

Dono (Wahyu Sardono), Indro (Indrojoyo Kusumo) dan Kasino (Kasino Hadiwibowo) sangat ingin mempunyai mobil, tapi mereka tidak mempunyai uang. Maka kedatangan paman Dono, Dewo Sastro (Tisna S. Brata), dimanfaatkan untuk meminta mobil. Sayang Dewo Sastro sangat pelit, permintaan Dono tidak dikabulkan. Mereka ridak kehabisan akal. Dengan bantuan teman-temannya, diaturlah sandiwara penculikan Dono oleh penjahat sungguhan, Mata Satu (S. Parya) yang kebetulan kenalannya Indro. Penjahat meminta tebusan pada Dewo Sastro yang jumlahnya cukup untuk membeli mobil. Tapi oleh Mata Satu, tebusan yang diminta jauh lebih besar dari yang disepakati semula. Dono bahkan diculik sungguhan dan benar-benar akan dibunuh bila permintaannya tidak dikabulkan. Namun Dewo Sastro tetap tak mau menebus Dono. Terpaksa Kasino, Indro dan para teman wanitanya berusaha menyelamatkan Dono. Belakangan Dewo Sastro justru menghadiahkan mobil mewah pada Dono karena telah berhasil meringkus Mata Satu.[1] Templat:Spoiler-end

Referensi

  1. ^ Pencet Sana Pencet Sini, diakses pada 13 September 2009

Pranala luar