Pencet Sana Pencet Sini
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan hingga 2 Juli 2025. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
![]() | Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Pencet Sana Pencet Sini | |
---|---|
![]() | |
Sutradara | Arizal |
Produser | Raam Soraya |
Pemeran | Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro) Diding Boneng Malfin Shayna S. Parya Sally Marcellina Taffana Dewi Pak Tile Tisna S. Brata Tjut Djalil Yongky D.P |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Soraya Intercine Films |
Tanggal rilis | 2 Maret 1995 |
Durasi | 80-menit. |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Pencet Sana Pencet Sini adalah film drama komedi Indonesia yang dirilis dan diproduksi pada tanggal 2 Maret 1995 dengan disutradarai oleh Arizal dan dibintangi antara lain oleh Warkop DKI, Sally Marcellina, dan Taffana Dewi. Film ini adalah film terakhir Warkop DKI.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Dono (Wahjoe Sardono), Indro (Indrodjojo Kusumo) dan Kasino (Kasino Hadiwibowo) sangat ingin mempunyai mobil, tetapi mereka tidak mempunyai uang. Maka kedatangan paman Dono, Dewo Sastro (Tisna S. Brata), dimanfaatkan untuk meminta mobil. Sayang Dewo Sastro sangat pelit, permintaan Dono tidak dikabulkan. Mereka tidak kehabisan akal. Dengan bantuan teman-temannya, diaturlah sandiwara penculikan Dono oleh penjahat sungguhan, Mata Satu (S. Parya) yang kebetulan kenalannya Indro. Penjahat meminta tebusan pada Dewo Sastro yang jumlahnya cukup untuk membeli mobil. Tapi oleh Mata Satu, tebusan yang diminta jauh lebih besar dari yang disepakati semula. Dono bahkan diculik sungguhan dan benar-benar akan dibunuh bila permintaannya tidak dikabulkan. Namun Dewo Sastro tetap tak mau menebus Dono. Terpaksa Kasino, Indro dan para teman wanitanya berusaha menyelamatkan Dono. Belakangan Dewo Sastro justru menghadiahkan mobil mewah pada Dono karena telah berhasil meringkus Mata Satu.[1]
Ketika Dono, Kasino & Indro bersama para wanita mereka untuk merayakan keberhasilan dengan naik mobil Volvo 740 yang dihadiahkan oleh ayah Dono, tiba-tiba mereka dihalangi 2 orang polisi (Pak Tile & Diding Boneng) yang sebenarnya merupakan orang gila dan seorang pemuda justru mengambil seragam polisi & mereka dihalangi 1 orang polisi yang diketahui juga merupakan orang gila. Dono, bersama Kasino & Indro ditahan di Rumah Sakit Jiwa dan mereka berusaha kabur dan akhirnya petugas RSJ menangkap 2 orang gila yang menyamar sebagai polisi tersebut dan 3 orang itu tadi yang tak lain adalah Trio Warkop DKI sudah dibebaskan.
TERTAWALAH SEBELUM TERTAWA ITU DILARANG
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Wahjoe Sardono sebagai Dono
- Kasino Hadiwibowo sebagai Kasino
- Indrodjojo Kusumonegoro sebagai Indro
- Tisna S. Brata sebagai Dewosastro (Paman Dono, Nela, Selvi)
- Sally Marcellina sebagai Selvi (adik sepupu Dono/pacar Kasino)
- Taffana Dewi sebagai Nela (adik sepupu Dono/pacar Indro)
- Malfin Shayna sebagai Gadis (pacar Dono)
- S. Parya sebagai Si Mata Satu
- Diding Boneng sebagai Polisi Gadungan
- Pak Tile sebagai Polisi Gadungan
- Yongky D.P sebagai Penjaga Rumah Sakit
- Tjut Djalil sebagai Dokter
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Pencet Sana Pencet Sini[pranala nonaktif permanen], diakses pada 13 September 2009
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Resensi