Rujukan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sedikit merapikan |
k typo |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Rujukan''' adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan |
'''Rujukan''' adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas.<ref> Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1996. Hal 295 </ref> |
||
Rujukan mungkin menggunakan [[rujukan faktual|faktual]] ataupun [[rujukan non faktual|non faktual]]. Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan obyek aktual. Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan/ atau [[kredibilitas]]. Sumber materi rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan. |
Rujukan mungkin menggunakan [[rujukan faktual|faktual]] ataupun [[rujukan non faktual|non faktual]]. Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, [[statistik]] contoh, dan obyek aktual. Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan/ atau [[kredibilitas]]. Sumber materi rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan. |
||
==Jenis-jenis rujukan== |
==Jenis-jenis rujukan== |
Revisi per 18 Februari 2009 16.47
Rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas.[1]
Rujukan mungkin menggunakan faktual ataupun non faktual. Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan obyek aktual. Rujukan dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan/ atau kredibilitas. Sumber materi rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.
Jenis-jenis rujukan
Materi-materi rujukan faktual dan rujukan non faktual mungkin muncul dalam tiga bentuk:
- Bukti seperti contoh-contoh, statistik, dan kesaksian.
- Nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang yang menerima argumentasi (anggota khalayak).
- Kredibilitas pemberi informasi (pembicara). Contohnya: seorang pemberi informasi mungkin merujuk pada pengalamannya sendiri untuk menyakinkan pemirsanya bahwa ia adalah orang yang cakap.
Referensi
- ^ Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1996. Hal 295