Tajuk rencana: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Tajuk rencana''' atau '''Editorial''' adalah artikel pokok atau [[rubrik]] dalam [[surat kabar]] yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya [[informasi]] atau masalah [[aktual]], penegasan pentingnya masalah, [[opini]] redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.<ref>{{Cite journal|last=Wulandari|first=Yosi|date=2014|title=TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA MENGUPAS NASIB TKI: Analisis Perbandingan Stuktur Teks|url=http://journal.uad.ac.id/index.php/BAHASTRA/article/view/3244/1839#|journal=Bahastra|volume=32|issue=1|pages=4|issn=2548-4583}}</ref> Kecenderungan isi tajuk tersebut dapat dilihat dari pembidangannya, bentuk isi pemberitaan, sasaran, skala dan ruang lingkup, serta ulasannya terhadap suatu permasalahan politik keamanan (polkam), |
'''Tajuk rencana''' atau '''Editorial''' adalah artikel pokok atau [[rubrik]] dalam [[surat kabar]] yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya [[informasi]] atau masalah [[aktual]], penegasan pentingnya masalah, [[opini]] redaksi tentang masalah tersebut, [[kritik]] dan saran atas permasalahan, dan harapan [[redaksi]] akan peran serta pembaca.<ref>{{Cite journal|last=Wulandari|first=Yosi|date=2014|title=TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA MENGUPAS NASIB TKI: Analisis Perbandingan Stuktur Teks|url=http://journal.uad.ac.id/index.php/BAHASTRA/article/view/3244/1839#|journal=Bahastra|volume=32|issue=1|pages=4|issn=2548-4583}}</ref> Kecenderungan isi tajuk tersebut dapat dilihat dari pembidangannya, bentuk isi pemberitaan, sasaran, [[skala]] dan ruang lingkup, serta ulasannya terhadap suatu permasalahan [[politik]] [[keamanan]] (polkam), [[pemerintah]]an, [[ekonomi]] dan [[industri]] (ekuin), [[sosial]] [[budaya]] (sosbud) serta kesejahteraan [[rakyat]] (kesra).<ref>{{Cite journal|last=Dollah|first=Baharuddin|date=April 2014|title=Kecenderungan Isi Tajuk RencanaSurat Kabar: Media Indonesia, Fajar dan Tribun Timur Periode Desember 2013|url=https://media.neliti.com/media/publications/222424-none-e8115329.pdf|journal=Jurnal Pekommas|volume=17|issue=1|pages=55-56|issn=2502-1907}}</ref> Tajuk rencana marupakan pandangan atau opini yang berupa dukungan, pujian, kritikan, bahkan cemoohan. Maka dari itu, untuk memperkuat opini dan memengaruhi pembaca agar menerima dan membenarkan pendapat [[penulis]] terhadap suatu [[masalah]] penting harus disertai alasan, [[fakta]] dan bukti-bukti yang meyakinkan.<ref>{{Cite journal|last=Fatimah|first=Wa|date=Juli 2016|title=KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKSTAJUK RENCANA KORAN KOMPAS SISWA KELAS XI IPASMA NEGERI 7 KENDARI|url=http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA/article/download/1509/1064|journal=Jurnal Bastra FKIP UHO|volume=1|issue=2|pages=6|issn=2503-3875}}</ref> |
||
== Ciri-ciri == |
== Ciri-ciri == |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
== Prinsip == |
== Prinsip == |
||
* Tajuk rencana |
* Tajuk rencana merupakan [[sikap]] dari lembaga penerbitan bukan sikap pribadi penulis, sehingga harus dipahami secara utuh [[karakter]], [[visi]] dan [[misi]] dari media yang menerbitkan. |
||
* Tajuk rencana harus |
* Tajuk rencana harus merefleksikan dan menonjolkan nilai yang dimiliki [[masyarakat]], hindari pemaparan bernada menggurui, paling tahu dan menganggap pembaca tidak memahami berbagai [[isu]] yang diangkat menjadi [[topik]]. |
||
* Topik |
* Topik permasalahan yang akan diangkat harus dirembukkan dan disetujui bersama dengan tim [[redaktur]]. |
||
* Jangan menjadikan |
* Jangan menjadikan tajuk rencana sekadar penghias atau jadi pelengkap halaman saja, tapi harus disajikan pendapat atau pemaparan tentang [[berita]] yang sedang banyak diperbincangkan. |
||
* Gunakan |
* Gunakan [[kalimat]] ringkas, padat, lugas, jelas dan langsung pada pokok persoalan. |
||
* |
* Tajuk rencana merupakan analisa singkat yang memerlukan penggarapan serius terutama pembentukan [[argumentasi]] yang solid dan valid berdasarkan referensi kepustakaan yang representatif. |
||
* |
* Hindari penulisan latar belakang permasalahan secara berlebihan, karena halaman yang terbatas. |
||
* Ukur |
* Ukur kemampuan dalam penguasaan permasalahan secara pasti. |
||
* Pemaparan |
* Pemaparan tajuk rencana harus selalu berdasarkan kebenaran. <ref name=":0">{{Cite book|last=Muslimin|first=Khoirul|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=1SjGDwAAQBAJ&pg=PA146&dq=editorial+adalah&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjHjajgwOTtAhWDfH0KHVv8DjMQ6AEwAXoECAIQAg#v=onepage&q=editorial%20adalah&f=false|title=Jurnalistik Dasar : Jurus Jitu Menulis Berita, Feature Biografi, Artikel Populer, dan Editorial|location=Yogyakarta|publisher=UNISNU PRESS|isbn=978-623-91115-2-6|pages=146-147|language=id|url-status=live}}</ref> |
||
== Tujuan == |
== Tujuan == |
||
* Menjelaskan berita (''explaining the news'') |
* Menjelaskan berita (''explaining the news'') berfungsi sebagai penjelas bagaimana suatu kejadian tertentu berlangsung, faktor-faktor penyebab, serta solusi yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat. |
||
* Menjelaskan latar belakang (''feeling in background'') |
* Menjelaskan latar belakang (''feeling in background'') merupakan suatu peristiwa penting dengan menggambarkan suatu kejadian tersebut dengan latar belakang [[sejarah]], hubungan sebab akibat, juga menganalisis keterkaitan suatu peristiwa sekarang dengan masalah sebelumnya. |
||
* Meramalkan masa depan (''forecasting the future'') |
* Meramalkan masa depan (''forecasting the future'') dengan cara menyajikan analisis yang melewati batas berbagai peristiwa sekarang dengan tujuan meramalkan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang. |
||
* |
* Menyampaikan pertimbangan moral (''passing moral judgment'') untuk menyampaikan kepada pembaca tentang sesuatu yang benar dan salah. Penulis berjuang untuk sesuatu yang benar dan menyerang sesuatu yang dianggap salah.<ref name=":0" /> |
||
== Struktur == |
== Struktur == |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | * Pernyataan ulang pendapat (''reiteration'') merupakan bagian akhir yang berisi penegasan tentang pendapat yang telah dijelaskan agar pembaca semakin yakin dengan pandangan dari penulis.<ref>{{Cite book|last=Rahman|first=Taufiqur|date=2017-12-23|url=https://books.google.co.id/books?id=VBWiDwAAQBAJ&pg=PA22&dq=ciri+teks+prosedur&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiIzN3EsePtAhU4gtgFHbXyBl0Q6AEwBHoECAEQAg#v=onepage&q=ciri%20teks%20prosedur&f=false|title=Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan|location=Semarang|publisher=CV. Pilar Nusantara|isbn=978-602-50465-7-5|pages=53|language=id|url-status=live}}</ref> |
||
⚫ | * Arguntentasi merupakan pendukung yang akan memperkuat opini yang |
||
⚫ | * Pernyataan ulang pendapat (''reiteration'') merupakan |
||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Revisi per 23 Desember 2020 20.41
Tajuk rencana atau Editorial adalah artikel pokok atau rubrik dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.[1] Kecenderungan isi tajuk tersebut dapat dilihat dari pembidangannya, bentuk isi pemberitaan, sasaran, skala dan ruang lingkup, serta ulasannya terhadap suatu permasalahan politik keamanan (polkam), pemerintahan, ekonomi dan industri (ekuin), sosial budaya (sosbud) serta kesejahteraan rakyat (kesra).[2] Tajuk rencana marupakan pandangan atau opini yang berupa dukungan, pujian, kritikan, bahkan cemoohan. Maka dari itu, untuk memperkuat opini dan memengaruhi pembaca agar menerima dan membenarkan pendapat penulis terhadap suatu masalah penting harus disertai alasan, fakta dan bukti-bukti yang meyakinkan.[3]
Ciri-ciri
- Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan.
- Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat.
- Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana/editorial, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional.
- Tertuang pikiran subjektif redaksi.[4]
Prinsip
- Tajuk rencana merupakan sikap dari lembaga penerbitan bukan sikap pribadi penulis, sehingga harus dipahami secara utuh karakter, visi dan misi dari media yang menerbitkan.
- Tajuk rencana harus merefleksikan dan menonjolkan nilai yang dimiliki masyarakat, hindari pemaparan bernada menggurui, paling tahu dan menganggap pembaca tidak memahami berbagai isu yang diangkat menjadi topik.
- Topik permasalahan yang akan diangkat harus dirembukkan dan disetujui bersama dengan tim redaktur.
- Jangan menjadikan tajuk rencana sekadar penghias atau jadi pelengkap halaman saja, tapi harus disajikan pendapat atau pemaparan tentang berita yang sedang banyak diperbincangkan.
- Gunakan kalimat ringkas, padat, lugas, jelas dan langsung pada pokok persoalan.
- Tajuk rencana merupakan analisa singkat yang memerlukan penggarapan serius terutama pembentukan argumentasi yang solid dan valid berdasarkan referensi kepustakaan yang representatif.
- Hindari penulisan latar belakang permasalahan secara berlebihan, karena halaman yang terbatas.
- Ukur kemampuan dalam penguasaan permasalahan secara pasti.
- Pemaparan tajuk rencana harus selalu berdasarkan kebenaran. [5]
Tujuan
- Menjelaskan berita (explaining the news) berfungsi sebagai penjelas bagaimana suatu kejadian tertentu berlangsung, faktor-faktor penyebab, serta solusi yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat.
- Menjelaskan latar belakang (feeling in background) merupakan suatu peristiwa penting dengan menggambarkan suatu kejadian tersebut dengan latar belakang sejarah, hubungan sebab akibat, juga menganalisis keterkaitan suatu peristiwa sekarang dengan masalah sebelumnya.
- Meramalkan masa depan (forecasting the future) dengan cara menyajikan analisis yang melewati batas berbagai peristiwa sekarang dengan tujuan meramalkan sesuatu yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
- Menyampaikan pertimbangan moral (passing moral judgment) untuk menyampaikan kepada pembaca tentang sesuatu yang benar dan salah. Penulis berjuang untuk sesuatu yang benar dan menyerang sesuatu yang dianggap salah.[5]
Struktur
- Pernyataan pendapat (thesis statement) berisikan topik permasalahan yang akan dibahas dalam tajuk rencana.
- Arguntentasi merupakan pendukung yang akan memperkuat opini yang disampaikan. Pendukung tersebut adalah fakta tentang topik yang diangkat untuk memberi nilai objektif pada tulisan. Pada bagian ini penulis harus berusaha meyakinkan pembaca tentang kebenaran yang disajikan dalam tulisan.
- Pernyataan ulang pendapat (reiteration) merupakan bagian akhir yang berisi penegasan tentang pendapat yang telah dijelaskan agar pembaca semakin yakin dengan pandangan dari penulis.[6]
Rujukan
- ^ Wulandari, Yosi (2014). "TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA MENGUPAS NASIB TKI: Analisis Perbandingan Stuktur Teks". Bahastra. 32 (1): 4. ISSN 2548-4583.
- ^ Dollah, Baharuddin (April 2014). "Kecenderungan Isi Tajuk RencanaSurat Kabar: Media Indonesia, Fajar dan Tribun Timur Periode Desember 2013" (PDF). Jurnal Pekommas. 17 (1): 55–56. ISSN 2502-1907.
- ^ Fatimah, Wa (Juli 2016). "KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKSTAJUK RENCANA KORAN KOMPAS SISWA KELAS XI IPASMA NEGERI 7 KENDARI". Jurnal Bastra FKIP UHO. 1 (2): 6. ISSN 2503-3875.
- ^ Hojianto (Oktober 2015). "PENGGUNAAN GRAMATIKA DALAM TAJUK RENCANAPADA KORAN RADAR SULTENG". Bahasantodea. 3 (4): 103. ISSN 2302-2000.
- ^ a b Muslimin, Khoirul (2020). Jurnalistik Dasar : Jurus Jitu Menulis Berita, Feature Biografi, Artikel Populer, dan Editorial. Yogyakarta: UNISNU PRESS. hlm. 146–147. ISBN 978-623-91115-2-6.
- ^ Rahman, Taufiqur (2017-12-23). Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan. Semarang: CV. Pilar Nusantara. hlm. 53. ISBN 978-602-50465-7-5.