Amin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
AWG97 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Ameen.gif|jmpl|Amin dalam Bahasa Arab.]]
[[Berkas:Ameen.gif|jmpl|Amin dalam Bahasa Arab.]]
'''Amin''' ({{Hebrew Name|אָמֵן|amen|ʾāmēn}}; {{lang-el|ἀμήν}}, ''amen''; {{lang-ar|آمين}}/أٰمِيْنَ, ''ʾāmīn''; {{lang-en|Amen}}) merupakan sebuah kata yang dalam bahasa [[Ibrani]] berarti '''pasti''' atau '''tentu'''.<ref name="Browning">W.R.F. Browning. 2009, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 18.</ref> Kata ini menjadi jawaban liturgis yang dengannya para penyembah mengidentifikasi diri dengan doa pujian atau doa permohonan sebelumnya.<ref name="Browning"/> Di dalam bahasa Ibrani kata ini memiliki konotasi kebenaran dan kesetiaan.<ref name="Browning"/> Kata ini diucapkan di belakang ucapan-ucapan yang khidmat, misalnya ucapan berkat atau memuliakan [[Allah]].<ref name="Soedarmo">R. Soedarmo. 2008, Kamus Istilah Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 7.</ref> Kata Amin tersebut sering mengawali wacana [[Yesus]] dalam [[Injil Yohanes]] dan merupakan ungkapan keyakinan [[Yesus]] akan kekuasaan-Nya.<ref name="Browning"/> Ia menggunakan kata ini untuk menekankan ucapan-Nya, misalnya dalam [[Injil Yohanes]] [[Yohanes 5|pasal 5]] [[Yohanes 16|dan 16]].<ref name="Soedarmo"/> Penggunaannya di dalam [[Injil]] ini mungkin lebih merupakan pencerminan kepercayaan [[Kristen]] ketimbang rekaman ucapan-ucapan Yesus yang sebenarnya.<ref name="Browning"/> Di dalam [[Kitab Wahyu]] pasal 3 ayat 14 Yesus sendiri disebut "Amin".<ref name="Browning"/> Gelar atau sebutan itu diberikannya sendiri yang berarti "saksi yang benar dan setia".<ref name="Soedarmo"/> Kata Amin juga sering dipakai sebagai penutup doa.<ref name="Soedarmo"/> Jika di dalam doa, kata ini berarti "Allah pasti mendengarkan doa ini".<ref name="Soedarmo"/>
'''Amin''' ({{Hebrew Name|אָמֵן|amen|ʾāmēn}}; {{lang-el|ἀμήν}}, ''amen''; {{lang-ar|آمين}}/أٰمِيْنَ, ''ʾāmīn''; {{lang-en|Amen}}) merupakan sebuah kata yang digunakan oleh agama-agama [[Agama Abrahamik|Abrahamik/Samawi]] untuk menyimpulkan dan mengakhiri suatu [[doa]] dan bermakna sebagai istilah "agar dikabulkan". Istilah ini juga berasal dalam bahasa [[Ibrani]] yang berarti '''pasti''' atau '''tentu'''.<ref name="Browning">W.R.F. Browning. 2009, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 18.</ref> Kata ini menjadi jawaban liturgis yang dengannya para penyembah mengidentifikasi diri dengan doa pujian atau doa permohonan sebelumnya.<ref name="Browning"/> Di dalam bahasa Ibrani kata ini memiliki konotasi kebenaran dan kesetiaan.<ref name="Browning"/> Kata ini diucapkan di belakang ucapan-ucapan yang khidmat, misalnya ucapan berkat atau memuliakan [[Allah]].<ref name="Soedarmo">R. Soedarmo. 2008, Kamus Istilah Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 7.</ref> Kata Amin tersebut sering mengawali wacana [[Yesus]] dalam [[Injil Yohanes]] dan merupakan ungkapan keyakinan [[Yesus]] akan kekuasaan-Nya.<ref name="Browning"/> Ia menggunakan kata ini untuk menekankan ucapan-Nya, misalnya dalam [[Injil Yohanes]] [[Yohanes 5|pasal 5]] [[Yohanes 16|dan 16]].<ref name="Soedarmo"/> Penggunaannya di dalam [[Injil]] ini mungkin lebih merupakan pencerminan kepercayaan [[Kristen]] ketimbang rekaman ucapan-ucapan Yesus yang sebenarnya.<ref name="Browning"/> Di dalam [[Kitab Wahyu]] pasal 3 ayat 14 Yesus sendiri disebut "Amin".<ref name="Browning"/> Gelar atau sebutan itu diberikannya sendiri yang berarti "saksi yang benar dan setia".<ref name="Soedarmo"/> Kata Amin juga sering dipakai sebagai penutup doa.<ref name="Soedarmo"/> Jika di dalam doa, kata ini berarti "Allah pasti mendengarkan doa ini".<ref name="Soedarmo"/>


Dalam Islam, kata ''āmīn'' (أٰمِيْنَ) biasa diucapkan setelah membacakan [[Surah]] [[Surah Al-Fatihah|Al-Fatihah]]. Dalam [[Bahasa Arab]], ''āmīn'' (أٰمِيْنَ) berarti "kabulkanlah"<ref name="konsultasisyariah">[https://konsultasisyariah.com/5467-lafal-amin-yang-benar.html Lafal "Amin" yang Benar], KonsultasiSyariah.com. Diakses pada 11 April 2016.</ref>
Dalam Islam, kata ''āmīn'' (أٰمِيْنَ) biasa diucapkan setelah membacakan [[Surah]] [[Surah Al-Fatihah|Al-Fatihah]]. Dalam [[Bahasa Arab]], ''āmīn'' (أٰمِيْنَ) berarti "kabulkanlah"<ref name="konsultasisyariah">[https://konsultasisyariah.com/5467-lafal-amin-yang-benar.html Lafal "Amin" yang Benar], KonsultasiSyariah.com. Diakses pada 11 April 2016.</ref>

Revisi per 4 Desember 2020 15.59

Amin dalam Bahasa Arab.

Amin (bahasa Ibrani: אָמֵן, Modern amen Tiberias ʾāmēn; Yunani: ἀμήν, amen; Arab: آمين/أٰمِيْنَ, ʾāmīn; bahasa Inggris: Amen) merupakan sebuah kata yang digunakan oleh agama-agama Abrahamik/Samawi untuk menyimpulkan dan mengakhiri suatu doa dan bermakna sebagai istilah "agar dikabulkan". Istilah ini juga berasal dalam bahasa Ibrani yang berarti pasti atau tentu.[1] Kata ini menjadi jawaban liturgis yang dengannya para penyembah mengidentifikasi diri dengan doa pujian atau doa permohonan sebelumnya.[1] Di dalam bahasa Ibrani kata ini memiliki konotasi kebenaran dan kesetiaan.[1] Kata ini diucapkan di belakang ucapan-ucapan yang khidmat, misalnya ucapan berkat atau memuliakan Allah.[2] Kata Amin tersebut sering mengawali wacana Yesus dalam Injil Yohanes dan merupakan ungkapan keyakinan Yesus akan kekuasaan-Nya.[1] Ia menggunakan kata ini untuk menekankan ucapan-Nya, misalnya dalam Injil Yohanes pasal 5 dan 16.[2] Penggunaannya di dalam Injil ini mungkin lebih merupakan pencerminan kepercayaan Kristen ketimbang rekaman ucapan-ucapan Yesus yang sebenarnya.[1] Di dalam Kitab Wahyu pasal 3 ayat 14 Yesus sendiri disebut "Amin".[1] Gelar atau sebutan itu diberikannya sendiri yang berarti "saksi yang benar dan setia".[2] Kata Amin juga sering dipakai sebagai penutup doa.[2] Jika di dalam doa, kata ini berarti "Allah pasti mendengarkan doa ini".[2]

Dalam Islam, kata āmīn (أٰمِيْنَ) biasa diucapkan setelah membacakan Surah Al-Fatihah. Dalam Bahasa Arab, āmīn (أٰمِيْنَ) berarti "kabulkanlah"[3]

Namun, ada tiga macam kata lain dalam Bahasa Arab yang juga dibaca "Amin"[3]:

  • أَمِيْنٌ (amīn), artinya "orang yang amanah/tepercaya". (Kata ini juga dipakai untuk menggelari Nabi Muhammad debgan gelar "Al-āmīn")
  • أٰمِنْ (āmin), artinya "berimanlah" atau "berilah jaminan keamanan".
  • آمِّيْنَ (āmmīn, dengan ā sangat panjang/sepanjang 5 harakat), artinya "orang yang bermaksud menuju suatu tempat".

Referensi

  1. ^ a b c d e f W.R.F. Browning. 2009, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 18.
  2. ^ a b c d e R. Soedarmo. 2008, Kamus Istilah Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 7.
  3. ^ a b Lafal "Amin" yang Benar, KonsultasiSyariah.com. Diakses pada 11 April 2016.

Lihat pula