Kamp pengungsi Galang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k Hanamanteo memindahkan halaman Kem pengungsi Galang ke Kamp pengungsi Galang: lebih tepat
BayuAH (bicara | kontrib)
"Kem" menjadi "Kamp" sesuai dengan "https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kamp" serta perbaikan gaya dan makna.
Baris 2: Baris 2:
[[Berkas:Galang refugee grave.JPG|jmpl|Makam para pengungsi Vietnam]]
[[Berkas:Galang refugee grave.JPG|jmpl|Makam para pengungsi Vietnam]]


'''Kem pengungsi Galang''' adalah tempat pengungsian orang [[Vietnam]] yang pada tahun 1979 - 1996 sering dikenal sebagai [[Orang perahu Vietnam|manusia sampan]]. Kem ini berada di [[pulau Galang]] di bagian selatan [[pulau Batam]] dengan jarak lebih kurang 7 km. Selama kurun waktu 7 tahun, lembaga [[UNHCR]], [[PBB]] mengumpulkan para pengungsi perang Vietnam ini, yang tersebar di beberapa pulau seperti: pulau Natuna, Terempa, pulau [[Anambas]] dan sekitarnya menjadi satu di tempat ini.
'''Kamp pengungsi Galang''' adalah tempat pengungsian orang [[Vietnam]] yang pada tahun 1979 - 1996 sering dikenal sebagai [[Orang perahu Vietnam|manusia sampan]]. Kamp ini berada di [[pulau Galang]] di bagian selatan [[pulau Batam]] dengan jarak lebih kurang 7 km. Selama kurun waktu 7 tahun, lembaga [[UNHCR]], [[PBB]] mengumpulkan para pengungsi perang Vietnam ini, yang tersebar di beberapa pulau seperti: pulau Natuna, Terempa, pulau [[Anambas]] dan sekitarnya menjadi satu di tempat ini.


Kem ini dulunya mempunyai beberapa macam fasilitas, seperti: klinik [[PMI]], kantor administrasi dari PBB, tempat pendidikan anak-anak, tempat peribadatan/kuil, dan tempat makam bagi mereka yang meninggal dunia karena terserang penyakit. Selama berada di tempat ini, para pengungsi tersebut mempelajari bahasa [[Inggris]] dan beberapa bahasa lain serta mengikuti berbagai latihan ketrampilan, sambil menunggu keputusan dari pihak PBB. Tempat ini kemudian ditutup oleh PBB secara resmi pada tahun 1997. Pada tahun 2000, kem ini berganti nama menjadi '''Wisata Sejarah Galang Batam.'''
Kamp ini dulunya mempunyai beberapa macam fasilitas, seperti: klinik [[PMI]], kantor administrasi dari PBB, tempat pendidikan anak-anak, tempat peribadatan/kuil, dan tempat makam bagi mereka yang meninggal dunia karena terserang penyakit. Selama berada di tempat ini, para pengungsi tersebut mempelajari bahasa [[Inggris]] dan beberapa bahasa lain serta mengikuti berbagai latihan ketrampilan, sambil menunggu keputusan dari pihak PBB. Tempat ini kemudian ditutup oleh PBB secara resmi pada tahun 1997. Pada tahun 2000, kamp ini berganti nama menjadi '''Wisata Sejarah Galang Batam.'''

Sekarang, kamp ini menjadi objek wisata dan sejarah dari pulau Batam.


Sekarang, kem ini menjadi objek wisata dan sejarah dari pulau Batam.
== Pengaturan ==
== Pengaturan ==
Kamp Galang memiliki dua bagian,
Kem Galang memiliki dua bagian, yang pertama untuk pengungsi baru, yang belum mendapat izin penempatan dari Amerika Serikat atau negara penempatan lainnya. Setelah ada persetujuan, pengungsi direlokasi ke Kem Kedua, di mana mereka mendapat instruksi dalam Bahasa Inggris sekaligus infirmasi budaya di tempat baru. Kem Kedua juga menampung pengungsi Kamboja yang telah ditampung dan diberi persetujuan di Thailand, yang menyebabkan ketegangan dengan pengungsi Vietnam yang merupakan mayoritas. Pengaturan dilakukan oleh polisi Indonesia, sementara pekerja sosial dan dan pekerja hukum yang disediakan oleh negara partisipan dan PBB lebih jarang ditemui. Hubungan antara para terpidana dengan supervisor polisi Indonesia tidak selalu baik. Dari waktu ke waktu selalu ada gesekan cukup besar dalam hal keadaan sosial dan administratif di dalam kem.
* Kamp pertama untuk pengungsi baru, yang belum mendapat izin penempatan dari Amerika Serikat atau negara penempatan lainnya.
* Setelah ada persetujuan, pengungsi dipindahkan ke Kamp Kedua, di mana mereka mendapat instruksi dalam bahasa Inggris sekaligus informasi budaya di tempat baru. Kamp Kedua juga menampung pengungsi Kamboja yang telah ditampung dan diberi persetujuan di Thailand, yang menyebabkan ketegangan dengan pengungsi Vietnam yang merupakan mayoritas.

Pengaturan dilakukan oleh kepolisian Indonesia, sementara pekerja sosial dan dan pekerja hukum yang disediakan oleh negara partisipan dan PBB lebih jarang ditemui.


Hubungan antara pengungsi dan pengawas kepolisian Indonesia tidak selalu mudah. Dari waktu ke waktu ada laporan tentang gesekan besar mengenai kondisi sosial dan administrasi di kamp.


{{indo-geo-stub}}
{{indo-geo-stub}}

Revisi per 2 Agustus 2020 14.03

Pintu gerbang menuju kuil dan tempat pengungsian Vietnam
Makam para pengungsi Vietnam

Kamp pengungsi Galang adalah tempat pengungsian orang Vietnam yang pada tahun 1979 - 1996 sering dikenal sebagai manusia sampan. Kamp ini berada di pulau Galang di bagian selatan pulau Batam dengan jarak lebih kurang 7 km. Selama kurun waktu 7 tahun, lembaga UNHCR, PBB mengumpulkan para pengungsi perang Vietnam ini, yang tersebar di beberapa pulau seperti: pulau Natuna, Terempa, pulau Anambas dan sekitarnya menjadi satu di tempat ini.

Kamp ini dulunya mempunyai beberapa macam fasilitas, seperti: klinik PMI, kantor administrasi dari PBB, tempat pendidikan anak-anak, tempat peribadatan/kuil, dan tempat makam bagi mereka yang meninggal dunia karena terserang penyakit. Selama berada di tempat ini, para pengungsi tersebut mempelajari bahasa Inggris dan beberapa bahasa lain serta mengikuti berbagai latihan ketrampilan, sambil menunggu keputusan dari pihak PBB. Tempat ini kemudian ditutup oleh PBB secara resmi pada tahun 1997. Pada tahun 2000, kamp ini berganti nama menjadi Wisata Sejarah Galang Batam.

Sekarang, kamp ini menjadi objek wisata dan sejarah dari pulau Batam.

Pengaturan

Kamp Galang memiliki dua bagian,

  • Kamp pertama untuk pengungsi baru, yang belum mendapat izin penempatan dari Amerika Serikat atau negara penempatan lainnya.
  • Setelah ada persetujuan, pengungsi dipindahkan ke Kamp Kedua, di mana mereka mendapat instruksi dalam bahasa Inggris sekaligus informasi budaya di tempat baru. Kamp Kedua juga menampung pengungsi Kamboja yang telah ditampung dan diberi persetujuan di Thailand, yang menyebabkan ketegangan dengan pengungsi Vietnam yang merupakan mayoritas.

Pengaturan dilakukan oleh kepolisian Indonesia, sementara pekerja sosial dan dan pekerja hukum yang disediakan oleh negara partisipan dan PBB lebih jarang ditemui.

Hubungan antara pengungsi dan pengawas kepolisian Indonesia tidak selalu mudah. Dari waktu ke waktu ada laporan tentang gesekan besar mengenai kondisi sosial dan administrasi di kamp.