Bunyi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24: Baris 24:
Gelombang bunyi terdiri dari [[Molekul|molekul-molekul]] [[udara]] yang bergetar merambat ke segala arah. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia, Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
Gelombang bunyi terdiri dari [[Molekul|molekul-molekul]] [[udara]] yang bergetar merambat ke segala arah. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia, Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.


== Kecepatan bunyi ==
== Ultrasonografi ==
[[Berkas:Ultrasound_range_diagram.svg|jmpl|Perkiraan rentang frekuensi yang sesuai dengan Ultrasonografi, dengan panduan sulit beberapa aplikasi]]
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara.
[[Ultrasonografi]] adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari 20.000 Hz (atau 20 kHz). Ultrasonografi tidak berbeda dari suara "normal" (terdengar) dalam sifat fisiknya, kecuali bahwa manusia tidak dapat mendengarnya. Perangkat ultrasonik beroperasi dengan frekuensi dari 20 kHz hingga beberapa gigahertz.


Ultrasonografi biasanya digunakan untuk diagnosa medis seperti [[Ultrasonografi medis|sonogram]].
== Resonansi ==

Suatu benda, misalnya gelas, mengeluarkan nada musik jika diketuk sebab ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada musik berfrekuensi sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa ini dinamakan [[resonansi]]. Bunyi yang sangat keras dapat mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah. Sehingga karena resonansi benda ikut bergetarnya suatu benda ketika benda lain di dekatnya digetarkan.
== Infrasonik ==
[[Infrasonik]] adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih rendah dari 20 Hz. Meskipun suara dengan frekuensi rendah seperti itu terlalu rendah untuk didengar manusia, paus, gajah, dan hewan lain dapat mendeteksi infrasonik dan menggunakannya untuk berkomunikasi. Itu dapat digunakan untuk mendeteksi letusan gunung berapi dan digunakan dalam beberapa jenis musik.<ref>{{Cite journal|last=Leventhall|first=Geoff|date=2007-01-01|title=What is infrasound?|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0079610706000848|journal=Progress in Biophysics and Molecular Biology|series=Effects of ultrasound and infrasound relevant to human health|language=en|volume=93|issue=1|pages=130–137|doi=10.1016/j.pbiomolbio.2006.07.006|issn=0079-6107}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 4 Juni 2020 07.10

Drum menghasilkan suara melalui membran bergetar.

Dalam fisika, bunyi atau suara adalah adalah getaran yang merambat sebagai gelombang akustik, melalui media transmisi seperti gas, cairan atau padat.

Dalam fisiologi dan psikologi manusia, suara adalah penerimaan gelombang dan persepsi mereka oleh otak. Hanya gelombang akustik yang memiliki frekuensi antara 20 Hz dan 20 kHz, rentang frekuensi audio, yang menimbulkan persepsi pendengaran pada manusia. Di udara pada tekanan atmosfer, ini mewakili gelombang suara dengan panjang gelombang 17 meter (56 kaki) hingga 1,7 sentimeter (0,67 in). Gelombang suara di atas 20 kHz dikenal sebagai USG dan tidak terdengar oleh manusia. Gelombang suara di bawah 20 Hz dikenal sebagai infrasonik. Spesies hewan yang berbeda memiliki rentang pendengaran yang bervariasi.

Akustik

Akustik adalah ilmu interdisipliner yang berkaitan dengan studi tentang gelombang mekanik dalam gas, cairan, dan padatan termasuk getaran, suara, ultrasonik, dan infrasonik. Seorang ilmuwan yang bekerja di bidang akustik adalah seorang akustikan, sementara seseorang yang bekerja di bidang teknik akustik dapat disebut insinyur akustik.[1] Seorang insinyur audio, di sisi lain, berkaitan dengan perekaman, manipulasi, pencampuran, dan reproduksi suara.

Aplikasi akustik ditemukan di hampir semua aspek masyarakat modern, subdisiplin termasuk aeroacoustics, pemrosesan sinyal audio, akustik arsitektur, bioacoustics, akustik-elektro, kebisingan lingkungan, akustik musik, pengontrol kebisingan, psikoacoustics, percakapan, ultrasound, akustik bawah air, dan getaran.[2]

Kenyaringan dan desibel

Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi kereta menghasilkan getaran lebih besar di udara. Kenyaringan bunyi juga bergantung pada jarak kita dari sumber bunyi. Kenyaringan diukur dalam satuan tekanan suara desibel (dB). Bunyi pesawat jet yang lepas landas mencapai tekanan suara sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar 33 dB.

Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getaran, tetapi suara murni secara teoretis dapat dijelaskan dengan adanya kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan desibel (dB).

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi bergetar, yaitu getaran merambat di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Ambang frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar getaran frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz, pada amplitudo getaran dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Gema

Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing pegunungan, tembok dan getaran kembali pada telinga kita segera setelah bunyi asli kita dengar. Kejernihan vokal dan musik dalam ruangan atau gedung konser tergantung pada cara bunyi bergema di dalamnya. Suara gema merupakan efek suara pantulan yang mengalami penundaan waktu atau (delay line).

Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batang kayu, atau udara, jadi gema adalah gelombang pantul hasil pergerakan gelombang yang dipancarkan sumber bunyi, yang mengalami penundaan waktu (delay) kembali ke telinga.

Gelombang bunyi

Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar merambat ke segala arah. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia, Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

Ultrasonografi

Perkiraan rentang frekuensi yang sesuai dengan Ultrasonografi, dengan panduan sulit beberapa aplikasi

Ultrasonografi adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari 20.000 Hz (atau 20 kHz). Ultrasonografi tidak berbeda dari suara "normal" (terdengar) dalam sifat fisiknya, kecuali bahwa manusia tidak dapat mendengarnya. Perangkat ultrasonik beroperasi dengan frekuensi dari 20 kHz hingga beberapa gigahertz.

Ultrasonografi biasanya digunakan untuk diagnosa medis seperti sonogram.

Infrasonik

Infrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih rendah dari 20 Hz. Meskipun suara dengan frekuensi rendah seperti itu terlalu rendah untuk didengar manusia, paus, gajah, dan hewan lain dapat mendeteksi infrasonik dan menggunakannya untuk berkomunikasi. Itu dapat digunakan untuk mendeteksi letusan gunung berapi dan digunakan dalam beberapa jenis musik.[3]

Lihat pula

Bacaan rujukan

  • Simon Adams, dkk. Ensiklopedia Populer Anak. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1998.
  • Kanginan, Marthen (2004). Sains Fisika SMP Untuk Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga. ISBN 979-688-350-3.  (Indonesia)

Pranala luar

  1. ^ ANSI S1.1-1994. American National Standard: Acoustic Terminology. Sec 3.03.
  2. ^ "PACS 2010 Regular Edition—Acoustics Appendix". web.archive.org. 2013-05-14. Diakses tanggal 2020-06-04. 
  3. ^ Leventhall, Geoff (2007-01-01). "What is infrasound?". Progress in Biophysics and Molecular Biology. Effects of ultrasound and infrasound relevant to human health (dalam bahasa Inggris). 93 (1): 130–137. doi:10.1016/j.pbiomolbio.2006.07.006. ISSN 0079-6107.