Badai Pasti Berlalu (film 1977): Perbedaan antara revisi
Ah madsufi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Ah madsufi (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
== Penghargaan == |
== Penghargaan == |
||
* Piala Citra untuk |
* Piala Citra untuk sinematografi, editing, tata suara, dan tata musik terbaik pada [[Festival Film Indonesia 1978]] di [[Ujung Pandang]]. |
||
* Piala Antemas [[Festival Film Indonesia 1979]] sebagai film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di [[Jakarta]] dengan jumlah penonton 212.551 orang. |
* Piala Antemas [[Festival Film Indonesia 1979]] sebagai film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di [[Jakarta]] dengan jumlah penonton 212.551 orang. |
||
Revisi per 3 September 2019 08.09
- Artikel ini mengenai film tahun 1977. Untuk kegunaan lainnya, lihat Badai Pasti Berlalu.
Badai Pasti Berlalu | |
---|---|
Sutradara | Teguh Karya |
Produser | PT Suptan Film |
Pemeran | Slamet Rahardjo Christine Hakim Roy Marten Mieke Widjaja |
Penata musik | Eros Djarot Chrisye Berlian Hutauruk |
Sinematografer | Lukman Hakim Nain |
Penyunting | Tantra Surjadi |
Tanggal rilis | 1977 |
Durasi | 112 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 1978 |
|
Badai Pasti Berlalu adalah sebuah film drama musikal Indonesia yang dirilis pada tahun 1977. Film ini disutradarai oleh Teguh Karya yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Marga T, terbitan Maret 1974. Novel ini sempat pula dimuat di harian Kompas dari tanggal 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972[1]. Film ini dibuat versi daur ulangnya yang dirilis pada tahun 2007.
Sinopsis
Film ini berkisah tentang Siska (Christine Hakim) yang patah hati karena tunangannya membatalkan perkawinan mereka dan menikah dengan gadis lain.
Siska yang kehilangan semangat hidup memutuskan keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri. Leo, sahabat Jhonny, kakak Siska, mendekatinya untuk memenangkan taruhan dengan teman-temannya untuk menaklukkan Siska. Leo yang ’Don Yuan’ berhasil membangkitkan semangat hidup Siska yang sudah terlelap dalam apati dan beku bagaikan gunung es, tetapi ia sendiri benar-benar jatuh hati kepada gadis itu.
Kesalahpahaman terjadi di antara mereka, menyebabkan mereka tidak bisa bersatu. Lalu, muncul pula Helmi, seniman pegawai niteclub, seorang pemuda yang lincah, perayu, dan licik. Badai demi badai yang hitam pekat melanda hati Siska. Namun, memang badai akhirnya pasti berlalu.
Penghargaan
- Piala Citra untuk sinematografi, editing, tata suara, dan tata musik terbaik pada Festival Film Indonesia 1978 di Ujung Pandang.
- Piala Antemas Festival Film Indonesia 1979 sebagai film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang.
Pembuatan ulang
Film ini dibuat versi daur ulangnya yang dirilis pada tahun 2007. Versi daur ulang ini disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja dan dibintangi Raihaanun dan Vino Bastian.
Referensi
- ^ "Magnum Opus" Bernama Badai Pasti Berlalu], Kompas, dipublikasikan Jumat, 6 Agustus 2004, diakses Senin, 31 Desember 2007