Pesisir Barat Sumatra: Perbedaan antara revisi

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 20 Maret 2019 19.47

Pesisir Barat Sumatra (bahasa Belanda: Sumatra's Westkust) ialah karesidenan di pesisir barat Sumatra semasa penjajahan Belanda. Daerah ini terdiri atas Dataran Tinggi Padang; bagian tengah yang terbagi oleh pesisir Sumatra; dan Kepulauan Mentawai dan Kepulauan Batu. Ibukotanya adalah Padang.

Pesisir Barat Sumatra menjadi daerah keresidenan pada tahun 1915. Hingga tahun 1862, daerah ini dipimpin oleh perwira menengah, dan antara tahun 1862-1915 dipimpin oleh gubernur sipil. Pemerintah terkenal di daerah ini adalah Andreas Victor Michiels (1838-1849) dan Jan van Swieten (1849-1858). Pada awal bulan Oktober 1842, pengawas Eduard Douwes Dekker tiba di Pesisir Barat Sumatra.

Pendeta Marius Buys mengadakan lawatan di daerah ini antara tahun 1878-1879. Cetakannya diterbitkan sebagai cerita bersambung dalam Opregte Haarlemsche Courant antara tahun 1878-1882, dan kemudian diterbitkan sebagai buku.

Lihat pula

Sumatra Barat

Bibliografi

Buys, Marius. Twee jaren op Sumatra's Westkust, Amsterdam 1886

@@ Baris 1: / Baris 1: @@
-[[Berkas:Sumatra's Westkust.jpg|jmpl|250px|Peta Pantai Barat Sumatera]]
+[[Berkas:Sumatra's Westkust.jpg|jmpl|250px|Peta Pantai Barat Sumatra]]
-'''Pesisir Barat Sumatera''' ([[bahasa Belanda]]: ''Sumatra's Westkust'') ialah [[karesidenan]] di pesisir barat [[Sumatera]] semasa penjajahan [[Belanda]]. Daerah ini terdiri atas [[Dataran Tinggi Padang]]; bagian tengah yang terbagi oleh pesisir Sumatera; dan [[Kepulauan Mentawai]] dan [[Pulau-pulau Batu, Nias Selatan|Kepulauan Batu]]. Ibukotanya adalah [[Kota Padang|Padang]].
+'''Pesisir Barat Sumatra''' ([[bahasa Belanda]]: ''Sumatra's Westkust'') ialah [[karesidenan]] di pesisir barat [[Sumatra]] semasa penjajahan [[Belanda]]. Daerah ini terdiri atas [[Dataran Tinggi Padang]]; bagian tengah yang terbagi oleh pesisir Sumatra; dan [[Kepulauan Mentawai]] dan [[Pulau-pulau Batu, Nias Selatan|Kepulauan Batu]]. Ibukotanya adalah [[Kota Padang|Padang]].
-Pesisir Barat Sumatera menjadi daerah keresidenan pada tahun [[1915]]. Hingga tahun [[1862]], daerah ini dipimpin oleh perwira menengah, dan antara tahun [[1862]]-1915 dipimpin oleh gubernur sipil. Pemerintah terkenal di daerah ini adalah [[Andreas Victor Michiels]] ([[1838]]-[[1849]]) dan [[Jan van Swieten]] ([[1849]]-[[1858]]). Pada awal bulan [[Oktober]] [[1842]], pengawas [[Eduard Douwes Dekker]] tiba di Pesisir Barat Sumatera.
+Pesisir Barat Sumatra menjadi daerah keresidenan pada tahun [[1915]]. Hingga tahun [[1862]], daerah ini dipimpin oleh perwira menengah, dan antara tahun [[1862]]-1915 dipimpin oleh gubernur sipil. Pemerintah terkenal di daerah ini adalah [[Andreas Victor Michiels]] ([[1838]]-[[1849]]) dan [[Jan van Swieten]] ([[1849]]-[[1858]]). Pada awal bulan [[Oktober]] [[1842]], pengawas [[Eduard Douwes Dekker]] tiba di Pesisir Barat Sumatra.
 [[Pendeta]] [[Marius Buys]] mengadakan lawatan di daerah ini antara tahun [[1878]]-[[1879]]. Cetakannya diterbitkan sebagai [[cerita bersambung]] dalam ''[[Opregte Haarlemsche Courant]]'' antara tahun 1878-[[1882]], dan kemudian diterbitkan sebagai buku.
 == Lihat pula ==
-* [[Sumatera Barat]]
+* [[Sumatra Barat]]
 == Bibliografi ==