Doktorandus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Doktorandus''' (di [[Belanda]] dan masa [[Hindia-Belanda]] '''doctorandus''') atau disingkat '''Drs.''' merupakan gelar yang diberikan oleh [[universitas]] dalam [[Ilmu Sosial]] di Indonesia sampai tahun 1990 bagi yang menyelesaikan program [[S1]]. Kata "Doktorandus" merupakan [[kata pungutan]] dari [[bahasa Belanda]] yang memungutnya dari bahasa [[Latin]] yang berati "Ia (pria) yang akan dijadikan ilmuwan (doktor)". Sedangkan wanita menyandang gelar [[Dra.]].
'''Doktorandus''' (di [[Belanda]] dan masa [[Hindia-Belanda]] '''doctorandus''') atau disingkat '''Drs.''' merupakan gelar yang diberikan oleh [[universitas]]. Kata "Doktorandus" merupakan [[kata pungutan]] dari [[bahasa Belanda]] yang memungutnya dari bahasa [[Latin]] yang berati "Ia yang akan dijadikan ilmuwan (doktor)". Karena itu di Belanda gelar ini diberikan kepada orang yang sudah menyelesaikan program Master (S2), dan hampir mencapai gelar [[doktor]], yaitu gelar tertinggi dalam bidang akademis. Si pemilik gelar hanya tinggal menulis disertasi untuk mencapai gelar doktornya.


Namun di Indonesia gelar ''doktorandus'' ini mengalami degradasi dan sampai tahun 1990 gelar ini diberikan bagi lulusan program [[S1]] dalam [[Ilmu Sosial]]. Juga hanya di Indonesia dibuat pembedaan untuk wanita yang memperoleh gelar [[Dra.]].
Seorang Doktorandus berhak (secara teori) menjadi [[Doktor]], gelar [[S3]], tetapi sebelumnya (biasanya) ia harus menjalani program [[Magister]] atau [[Master]] dahulu, sebuah program [[S2]].


==Lihat pula==
==Lihat pula==

Revisi per 30 Januari 2006 20.35

Doktorandus (di Belanda dan masa Hindia-Belanda doctorandus) atau disingkat Drs. merupakan gelar yang diberikan oleh universitas. Kata "Doktorandus" merupakan kata pungutan dari bahasa Belanda yang memungutnya dari bahasa Latin yang berati "Ia yang akan dijadikan ilmuwan (doktor)". Karena itu di Belanda gelar ini diberikan kepada orang yang sudah menyelesaikan program Master (S2), dan hampir mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi dalam bidang akademis. Si pemilik gelar hanya tinggal menulis disertasi untuk mencapai gelar doktornya.

Namun di Indonesia gelar doktorandus ini mengalami degradasi dan sampai tahun 1990 gelar ini diberikan bagi lulusan program S1 dalam Ilmu Sosial. Juga hanya di Indonesia dibuat pembedaan untuk wanita yang memperoleh gelar Dra..

Lihat pula